BINUSIAN JOURNEY

The Secret to Finding Your Ideal Workplace

Mendapatkan tawaran pekerjaan tentu merupakan momen yang menggembirakan, terlebih lagi ketika ada lebih dari satu tawaran pekerjaan. Namun, menghadapi pilihan tersebut bisa menjadi tantangan yang membingungkan karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Sebagian orang akan segera melihat angka gaji atau gelar posisi yang ditawarkan, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada jenis proyek dan pengalaman yang bisa mereka dapatkan. Meski semua kriteria ini penting, ada satu hal mendasar yang sering kali diabaikan dalam proses memilih pekerjaan, yaitu budaya perusahaan. Budaya perusahaan, pada intinya, adalah jiwa dari organisasi. Ini adalah kombinasi dari nilai-nilai, etika kerja, dan perilaku yang mempengaruhi cara kerja, berinteraksi, dan berkolaborasi para karyawan. Ada beberapa cara untuk mengevaluasi budaya perusahaan sebelum kita mulai bekerja, dan berikut adalah dua pendekatan utama yang dapat membantu kita membuat keputusan yang tepat.

  1. Mencari Informasi
    Langkah pertama dan yang termudah bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan bertanya pada kolega atau kenalan kalian yang sedang atau pernah berada di perusahaan tersebut. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sudut pandang akan mempeluas gambaran objektif perusahaan.
  1. Mengamati Sepanjang proses Rekrutmen
    Langkah kedua untuk menilai budaya perusahaan adalah dengan mengamati seluruh proses rekrutmen. Dalam proses ini, sebenarnya bukan hanya tentang perusahaan yang menilai kita, tapi juga kesempatan bagi kita untuk menilai mereka. Pada titik ini, perusahaan sedang berusaha untuk menampilkan citra terbaik mereka. Akan tetapi, jika ada menemukan beberapa hal yang tidak terasa benar, kemungkinan besar hal tersebut akan berlanjut setelah kita mulai bekerja. Contohnya, jika perusahaan lambat merespons email atau menjadwalkan wawancara, mungkin saja dinamika perusahaan tersebut cenderung lamban dan birokratis. Sebaliknya, jika mereka cepat merespons dan menunjukkan antusiasme, mungkin perusahaan tersebut lebih energik dan dinamis. Berbekal hasil pencarian informasi sebelumnya, kita bisa lebih waspada dan chross check untuk mengetahui kebenaran yang terjadi pada perusahaan.
  1. Mengajukan Pertanyaan yang Tepat
    Langkah ketiga untuk menemukan tempat kerja ideal adalah dengan mengajukan pertanyaan yang tepat saat wawancara. Ketika kita diberi kesempatan untuk bertanya di akhir wawancara, jangan hanya mengajukan pertanyaan standar tentang tanggung jawab pekerjaan atau tunjangan yang didapatkan. Sebaliknya, fokuslah pada aspek budaya perusahaan. Salah satu pertanyaan terbaik yang dapat kita ajukan adalah, “Orang seperti apa yang biasanya dipromosikan di sini?” Jawaban atas pertanyaan ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan menilai karyawan mereka. Pertanyaan lain yang tidak kalah penting adalah, “Apa nilai-nilai inti perusahaan ini?” Jika perusahaan tidak dapat memberikan jawaban yang jelas, atau bahkan tidak tahu apa nilai-nilai inti mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki arah budaya yang kuat. Sebaliknya, jika mereka dapat dengan jelas menjelaskan nilai-nilai mereka dan memberikan contoh nyata, ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan mereka hidup dan diterapkan secara nyata.

Pada akhirnya, memilih pekerjaan tidak hanya tentang angka gaji atau gelar yang tercantum di kontrak. Ini tentang memilih lingkungan di mana kita akan menghabiskan sebagian besar waktu kita. Kesalahan membuat keputusan yang memasukkan kita ke dalam lingkungan yang tidak sehat dapat dijadikan pelajaran agar selanjutnya lebih mengenal diri dan hal-hal di luar diri kita sehingga pada akhirnya dapat bertemu dengan tempat kerja yang ideal dengan karakter maupun visi misi diri.

Referensi :
TED. (2024, August 5). The secret to finding your ideal workplace | Marion Campan | TED [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=s9rCzZEZKnM

Penulis : Ardhia Indah Cahyani
Editor : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog