BINUSIAN JOURNEY

3 Komposisi Rencana Karir

Memiliki rencana karir yang jelas adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan. Menyusun rencana karir tidak hanya sekedar membuat daftar pekerjaan yang ingin dicapai tetapi juga mencakup menentukan tujuan jangka panjang, mengasah keterampilan yang perlu dikembangkan, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Ada 3 komponen utama dalam rencana karir, yaitu :

  1. Tujuan yang Jelas
    Menetapkan Tujuan yang Jelas adalah landasan dasar dari perencanaan karir yang efektif. Tujuan ini bisa berupa mendapatkan posisi tertentu, mengembangkan keterampilan baru, atau bahkan membangun bisnis sendiri. Yang terpenting adalah tujuan tersebut harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART goals). Proses menetapkan tujuan akan mempermudah pembuatan peta langkah-langkah yang perlu diambil dan evaluasi diri.
  1. Belajar yang Berkelanjutan
    Perlu ada kesadaran bahwa proses belajar merupakan proses yang harus dilakukan seumur hidup, tidak berhenti setelah lulus dari sekolah atau universitas. Di lingkungan kerja yang kompetitif, kita harus terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk tetap relevan. Pembelajaran ini bisa berupa sharing dengan para senior, mengikuti kursus online, mengambil sertifikasi tambahan, menghadiri workshop, atau bahkan membaca buku yang relevan dengan bidang pekerjaan. Dengan melakukan hal ini, kita akan selalu berada di garis depan dalam hal pengetahuan dan keterampilan sesuai jaman yang memberikan kita keunggulan kompetitif di pasar kerja.
  1. Networking
    Networking adalah proses membangun dan memelihara hubungan profesional yang bisa membuka pintu peluang baru. Dibutuhkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi yang baik dalam hal ini. Membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di bidang kita sangatlah diperlukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan informasi relevan dan berkolaborasi. Selain itu, melalui networking, kita juga bisa mendapatkan insight tentang bagaimana trend industri yang sedang berkembang, apa yang dibutuhkan untuk sukses, dan bagaimana cara menghadapi tantangan-tantangan yang ada dalam karir.

Picture by Vicario Reinaldo

Gambar di atas menunjukkan bahwa ketiga komponen ini saling berkaitan dan saling melengkapi. Jika tidak ada salah satu komponen maka rencana karir tidak akan optimal karena menemui kondisi stuck, kehilangan arah, dan kehilangan banyak peluang. Berikut penjelasan kondisi yang bisa terjadi ketika salah satu komponen tidak ada dalam rencana karir :

  • Belajar berkelanjutan ditambah dengan memiliki kemampuan networking yang bagus tetapi tidak memiliki tujuan yang jelas maka jadinya akan kehilangan arah. Artinya kita dapat terombang-ambing atau terhanyut oleh berbagai informasi dan persepsi orang lain. Kondisi ini dapat memakan banyak waktu dan energi tetapi tidak menghasilkan sesuatu karena tidak tahu kemana harus mengarahkan fokus kita.
  • Memiliki tujuan yang jelas ditambah dengan memiliki kemampuan networking yang bagus tetapi tidak belajar berkelanjutan maka akan membuat stuck atau tidak ada kemajuan dan perkembangan. Hal ini terkait dengan pesatnya kemajuan tekonologi dan berbagai perubahan dunia dari dalam berbagai aspek. Berhenti belajar membuat ketinggalan jaman, tidak mengetahui ilmu pengetahuan terbaru, tidak dapat mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi terbaru.
  • Memiliki tujuan yang jelas dibarengi dengan belajar berkelanjutan tetapi tidak melakukan networking maka akan membuat kehilangan banyak kesempatan. Dalam konteks profesional, Networking membuka kesempatan untuk saling bertukar informasi, saling memberi manfaat, mendapatkan insight dan referensi, meningkatkan reputasi dan kredibilitas, meningkatkan peluang bisnis. Rencana karir tanpa membangun networking membuat kehilangan itu semua.

Referensi :
Reinaldo, V. (2024). Vicario Reinaldo on LinkedIn: Rencana karir lo hanya jadi mimpi tanpa 3 hal ini Menurut lo dari 3 hal https://www.linkedin.com/posts/vicarioreinaldo_rencana-karir-lo-hanya-jadi-mimpi-tanpa-3-activity-7224949578817581056-VltL?utm_source=share&utm_medium=member_desktop

Penulis : Ardhia Indah Cahyani
Editor : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog