Buat Habit Baru Tanpa Gagal
Kebiasaan atau habit memiliki peran penting dalam membentuk gaya hidup dan produktivitas kita sehari-hari. Untuk membentuk suatu habit baru tidaklah mudah. Apakah kamu pernah ingin membentuk habit baru dimulai dari antusias namun pada akhirnya tidak konsisten dan menyerah? ada 3 hal yang bisa menyebabkan proses tersebut gagal antara lain target yang tidak realistis, tidak fokus karna terlalu banyak habit yang dibangun, dan system yang kaku. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang elastics habit yaitu cara membangun kebiasaan baru yang lebih fleksibel sehingga dapat bertahan lama. Teori ini diambil dair buku berjudul Elastic Habits oleh Stephen Guise.
- Pilih maksimal 3 habit
Pertama-tama definisikan dan pilih kebiasaan maksimal 3 habit yang ingin kamu bangun. Pilihkan habit yang mendukung value dan tujuanmu, misalnya olahraga, menulis, dan bangun pagi.
- Pilih 3 opsi lateral di tiap habit
Pada step ini mulai jabarkan action yang lebih detail, misalnya pada poin olahraga didetailkan menjadi push up, bersepeda, dan jogging.
- Buat 3 target vertical di tiap opsi
Buatlah 3 tingkat kesulitan pada tiap target. Misalnya tingkat elite berisi target dengan standar paling tinggi dan challenging, tingkat plus berisi target standar cukup, dan tingkat mini berisi standar paling rendah sehingga ketika kamu sedang sibuk atau kondisi low energy kamu bisa memenuhi target standar mini.
Contoh target vertical untuk olahraga
- Evaluasi tiap 15 hari
Evaluasi pencapaianmu setiap 15 hari. Apabila masih belum konsisten dan bolong-bolong salah satu solusinya adalah ubah target mini menjadi lebih mudah. Namun apabila terlalu sering melakukan target mini tapi plus dan elite jarang maka solusinya ubah target plus menjadi lebih mudah. Akan tetapi juga target elite terlalu sering maka solusinya adalah tingkatkan kadar kesulitannya karna target kurang challenging. Sistem yang bagus adalah realisasi seimbang antara mini, plus, dan elite.
Pada dasarnya elastic habits adalah konsep yang memberikan keleluasaan dalam bentuk kebiasaan tanpa kehilangan tujuan dan nilai inti. Dengan memahami konsep ini harapannya kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih adaptif, produkti, dan berkelanjutan.
Penulis : Lintang Rizka Ramadhani, S.Psi
Penyunting : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog
Referensi : https://www.instagram.com/p/CtG0wTUyLio/?img_index=1