BINUSIAN JOURNEY

Suka Duka kerja di Startup

Perusahaan startup atau perusahaan rintisan adalah yang dibuat untuk menciptakan suatu produk atau layanan yang dipasarkan kepada masyarakat (Idris, 2021). Perkembangan perusahaan startup di Indonesia memang cukup kencang dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya perkembangan ini, menjadi tren incaran bagi generasi Milenial dan Z untuk bekerja di perusahaan Startup. Ada beragam alasan seperti suasana kerja yang asyik dan gaji kompetitif. Tentu saja, hal ini memberikan banyak tantangan buat kamu yang ingin bekerja di startup. Walaupun begitu, ada banyak hal positif yang bisa kamu dapatkan ketika bekerja di startup (Ismi, 2023) yaitu:

  1. Lingkungan kerja menyenangkan
    Kebanyakan saat ini startup didirikan oleh pengusaha muda. Oleh karena itu, budaya kerja yang ditawarkan oleh startup cenderung menyesuaikan karakteristik anak muda. Misalnya dapat dilihat dari lingkungan kantor yang cenderung homey atau pakaian yang dikenakan lebih casual dan santai.
  1. Banyak belajar hal baru
    Untuk kamu yang ingin bekerja sambil belajar startup cocok untuk dapat mempelajari hal baru bahkan selain job desc yang kamu miliki. Kamu lebih bebas untuk bisa mengeksplor apa yang ada di perusahaan. Bisa jadi hal tersebut karena jumlah dari tim di startup belum terlalu banyak sehingga satu sama lain saling bekerja sama dan saling mempelajari bidang-bidang yang beragam.
  1. Lebih fleksibel
    Jam kerja fleksibel bukan berarti bekerja dengan santai melainkan untuk bekerja di startup biasanya lebih berfokus pada hasil atau result-oriented. Oleh karena itu, jam kerja biasanya lebih fleksibel dan tidak terlalu dikekang dengan aturan jam kerja. Bahkan ada yang menerapkan sistem Work From Anywhere (WFA) atau kamu bebas bekerja dimana saja asal pekerjaan dan tanggung jawabmu dapat terselesaikan dengan baik. Selain jam kerja yang lebih fleksibel biasanya startup belum mempunyai birokrasi seperti perusahaan konvensional yang sudah stabil. Oleh karena itu proses persetujuan atasan biasanya lebih pendek dan singkat.
  1. Setiap kontribusi akan bermakna
    Pada bisnis startup sering kali sedang mencari suatu sistem yang paling efektif untuk bisa digunakan. Dan tentunya kontribusi dari seluruh tim sangat bermakna untuk peningkatan kinerja perusahaan. Kamu bisa memberikan masukan sesuai bidang yang kamu kuasai lho! Kamu bebas berinovasi dan menguji cobakan ide-ide yang kamu miliki.

Selain itu, ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan (Ismi, 2023) antara lain:

  1. Cenderung belum stabil
    Setiap startup atau perusahaan rintisan yang sedang berkembang biasanya masih mengalami kondisi keuangan atau tim yang ada didalamnya belum terlalu stabil. Bahkan banyak juga startup yang tutup pada tiga tahun pertama. Namun, kamu bisa mencegahnya untuk berkarir di startup dengan melakukan riset terlebih dahulu track record dari startup tersebut.
  1. Dituntut untuk selalu adaptive dan multitasking
    Karyawan di startup umumnya masih memiliki jumlah yang cukup sedikit. Padahal job desc atau tanggung jawab kerja juga sama dengan perusahaan konvensional lain. Oleh karena itu, kamu juga akan dituntut untuk belajar skill di lain keahlianmu karna bisa jadi kamu akan diperbantukan untuk mengerjakan tugas di luar kewajibanmu. Meskipun demikian, ketika diniatkan untuk belajar dan mencari pengalaman baru skill kamu akan lebih terasah. Namun lebih baiknya kamu juga harus menjaga agar beban pekerjaanmu tidak terlalu berlebihan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya stress.
  1. Gaji dan benefit yang ditawarkan bervariasi
    Gaji dan benefit yang ditawarkan di setiap startup bisa jadi bervariasi. Semakin bonafit perusahaan tersebut maka gaji dan benefit yang akan kamu terima akan semakin besar. Ukuran gaji bisa ditentukan melalui keuntungan yang diperoleh, pendanaan dari investor atau skill mu yang memang diperhitungkan oleh perusahaan tersebut. Namun, berbeda apabila kamu diterima di startup yang baru saja berdiri, bisa jadi yang ditawarkan di awal lebih sedikit. Tapi kamu bisa mengajukan negosiasi apabila skill dan kontribusimu sudah bisa terbukti dapat membawa startup tersebut ke arah yang lebih baik.
  1. Work life balance
    Kemampuan untuk mengatur work life balance juga sangat penting dimiliki oleh pegawai startup. Hal tersebut karena jam kerja, proses kerja, dan hubungan kerja yang cenderung lebih bebas dan fleksibel. Bisa saja kamu ditelfon atasmu pukul 22.00 untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Atau rapat projek hingga akhir pekan. Kurang mampu mengatur work life balance dan kurang istirahat malah akan membuat performamu tidak maksimal. Oleh karena itu, kamu harus tahu dan mampu untuk dapat mengatur work life balance antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Nah, bisa jadi startup satu dengan lainnya bisa saja memiliki kebijakan masing-masing. Oleh karena itu, kamu harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk bekerja di startup impianmu!

Referensi:
Idris, M. 2021. Apa Itu Startup dan Contohnya? Diambil dari https://money.kompas.com/read/2021/05/15/102503926/apa-itu-startup-dan-contohnya?page=all. Pada tanggal 6 Maret 2023

Ismi, T. 2023. 10 Plus Minus Bekerja di Startup yang Harus Kamu Tahu. Diambil dari https://glints.com/id/lowongan/plus-minus-bekerja-di-startup/. Pada tanggal 6 Maret 2023

Penulis: Lintang Rizka Ramadhani, S.Psi.
Editor: Ira Setyawati, S.Psi., M.A.