Tentang Quarter Life Crisis
Quarter life crisis bisa diartikan seperti pengalaman individu melalui masa transisi dari kanak-kanak hingga dewasa yang bisa membuat diri merasa tidak berdaya, merasa ragu-ragu, ataupun selalu diliputi rasa kekhawatiran / kecemasan. Dalam fase ini, individu mengalami fase ketidakpastian dalam mencari jati diri saat usia awal 20 hingga awal 30 tahun. Kamu akan mengalami masa dimana dituntut untuk mandiri dan dituntut berada dalam kondisi yang stabil baik secara mental, finansial, karier, relasi serta kestabilan dalam kehidupan sosial.
Quarter life crisis umumnya berdampak pada geneasi milenial yang sering merasa tidak nyaman dan kesepian dalam hidupnya. Jika mengalami quarter life crisis, maka bisa saja kamu mulai membandingkan diri dengan orang lain. Nantinya, perbandingan ini dapat memicu timbulnya rasa insecure atau bahkan penyesalan dalam diri kamu.
Berikut ini beberapa ciri-ciri Quarter life crisis yang umumnya terjadi :
- Perasaan Impulsif
Impulsif yaitu suatu tindakan yang didasarkan dengan adanya dorongan untuk mengekspresikan keinginan. Bertindak impulsif juga berarti bertindak tanpa berpikir atau memikirkan tindakan itu terlebih dahulu, tanpa rasio atau akal sehat sehingga penyesalan terjadi dibelakang. Perasaan impulsif dapat dikategorikan dalam banyak cara, termasuk membelanjakan uang, membeli barang, memesan paket liburan, mengubah penampilan atau lingkungan kamu, dll.
- Merasa Gelisah & Membutuhkan Perubahan
Ketika kamu mulai gelisah dan sulit berkonsentrasi atau sulit menemukan hal-hal yang menyenangkan dan hal apa pun yang terasa membosankan dan biasa-biasa saja. Saat kamu merasa seperti menjalani hidup dengan mode autopilot, kamu mulai mendambakan dorongan adrenalin, di situlah perasaan gelisah muncul dan merasa ingin membuat perubahan besar. Perubahan ini bisa berupa keinginan merubah penampilan, lingkungan, atau rutinitas kamu.
- Kesulitan dalam Hubungan & Ketidakmampuan untuk Berkomitmen
Rasa ketidakmampuan untuk berkomitmen berasal dari ketidaktahuan dari perencanaan hidupmu yang selanjutnya, hal ini membuat apa pun di masa depan terasa tidak dapat dipahami. Kesulitan dalam hubungan juga bisa menjadi tKamu bahwa kamu merasa hubungan tersebut tidak lagi saling menguntungkan seperti dulu.
- Kesulitan Mengambil Keputusan
Kesulitan mengambil keputusan dan tidak tahu apa yang diinginkan adalah hal yang biasa dialami oleh mereka yang mengalami quarter life crisis. Rasanya seolah-olah banyak sekali kemungkinan dan detail-detail kecil yang penuh pertimbangan dan kamu mulai dipenuhi dengan rasa takut gagal atau kehilangan berbagai kesempatan.
- Perasaan Terisolasi & Kesepian
Selama quarter life crisis, self-talk negatif dapat memburuk, meyakinkan kamu untuk menarik diri dan mengasingkan diri dari orang lain. Self-talk yang negatif dapat meyakinkanmu bahwa tidak ada orang yang ingin berada di dekatmu, tidak ada yang menyukaimu, dll. Selain itu, kamu menjadi lebih mudah tersinggung. Akibatnya, kamu akan menjauh atau menarik diri, yang membuatmu semakin merasa terasing dan kesepian.
- Merasa Tanpa Arah dan Tanpa Rencana
Merasa tanpa arah tanpa rencana bisa membuat kamu kewalahan dan terkadang bahkan membuat depresi. Namun, hal ini akan sangat membantu untuk merangkai ulang perspektif kamu untuk melihat semua kemungkinan dan peluang yang tersedia. Biarkan dirimu menemukan apa yang baik untukmu, kemudian tentukan bagaimana kamu dapat mengembangkan rencana yang membuat impian itu menjadi kenyataan.
- Depresi, Kecemasan & Perasaan Angst
Selama quarter life crisis, seluruh duniamu seolah-olah jadi membosankan dan secara keseluruhan tidak menyenangkan. Gejala depresi bisa berupa perasaan putus asa dan kurang motivasi atau minat pada hal-hal yang dulunya pernah kamu nikmati. Kecemasan akan membuat Kamu terlalu banyak berpikir dan mengkhawatirkan jalannya waktu, perencanaan, dan apakah kamu melakukan suatu hal dengan benar atau sudah cukup. Terakhir, perasaan cemas mungkin membuatmu merasa frustrasi dan terlalu kritis terhadap diri kamu sendiri.
- Merasa Semua Orang Melakukannya Lebih Baik Dari Kamu
Media sosial akan memperburuk perasaan dan membuat persepsi bahwa setiap orang melakukan lebih baik daripada kamu karena dari luar sepertinya semua orang sudah mengetahui semua dan memiliki segalanya. Namun sebenarnya mereka memiliki perasaan ragu-ragu, ketidakamanan, dan ketidakpastian mereka sendiri yang sedang mereka atasi. Cobalah untuk tidak membandingkan diri kamu dengan orang lain dan fokuslah pada kemajuanmu sendiri.
- Merasa Banyak Hal yang Harus Dilakukan Tapi Kehabisan Waktu
Sekarang setelah kamu memasuki masa dewasa, mungkin merasa ada banyak hal yang harus dilakukan tetapi kamu merasa kehabisan waktu. Kamu melihat orang lain selangkah lebih maju dalam semua bidang kehidupan dan karier mereka, mereka membeli rumah pertama, bertunangan atau menikah, memiliki anak, dll. Dan itu terjadi disaat kamu berusia 25 atau 30 tahun, kamu mulai menyadari sekarang bahwa waktumu dan masamu telah “habis”.
- Merasa Terjebak dalam Karir yang Tidak Kamu Inginkan
Merasa terjebak dalam karir dapat terjadi karena berbagai alasan, contohnya kamu merasa ini adalah satu-satunya pekerjaan yang memenuhi syarat untukmu, kamu mendapatkan gelar yang khusus disesuaikan dengan pekerjaan ini, atau kamu tidak dapat menemukan pekerjaan lain dan kamu membutuhkan uang. Jika kamu merasa ini bukan lagi jalan kariermu, mulailah mengeksplorasi apa yang baik untukmu. Meskipun perubahan mungkin menyakitkan dan menakutkan, tetapi apakah bertahan dalam kariermu saat ini sepadan atau tidak.
Nah teman-teman semua, sebenarnya fase ini menjadi hal yang wajar untuk kamu hadapi. Bahkan, ini menjadi fase penting bagi individu untuk memahami diri sendiri secara lebih mendalam serta mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Edited by : Zia, S. Psi, M. Psi.
Sumber : https://www.choosingtherapy.com/quarter-life-crisis/