BINUSIAN JOURNEY

Tantangan Seorang Pemimpin

Banyak orang membayangkan dan berkeinginan untuk memiliki karir yang terus meningkat. Berharap mulai bekerja dari staff kemudian kedepannya dapat menjadi supervisor, division head, manager, atau bahkan sampai level direktur. Bahkan tidak sedikit yang terobsesi untuk dapat memperoleh posisi atau jabatan menjadi seorang petinggi yang dihormati. Apakah kamu salah satunya yang memiliki cita-cita atau gambaran masa depan seperti itu?

Jika iya, coba pahami terlebih dahulu tantangan-tantangan seorang pemimpin yang akan dijelaskan pada artikel ini dan mulailah mempersiapkan diri. Hal ini akan menjadi sesuatu yang penting karena menjadi supervisor dan memasuki jajaran managerial berarti kamu berada pada posisi sebagai pemimpin dari sebuah tim. Pada dasarnya seorang pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dalam upaya mencapai tujuan organisasi (Zabir, 2018).

Pemimpinlah yang mengatur seni dan strategi pengorganisasian. Kepemimpinan merupakan kunci utama dalam pengorganisasian yang efektif. Problem inti motivasi yang berkaitan dengan kepemimpinan adalah bagaimana cara seorang pimpinan menggerakkan sekelompok orang yang masing-masing memiliki kebutuhan yang khas dan kepribadian unik untuk bekerja sama menuju pencapaian sasaran-sasaran organisasi (Zabir, 2018). Tanpa memahami keterikatan hal-hal berikut, seorang pemimpin tidak dapat berperan secara efektif.

Tantangan utama yang berhubungan dengan aspek kepemimpinan adalah membangun budaya yang kondusif serta menciptakan atmosfer yang mendukung kerja tim (Dubrin, 2005). Budaya ini akan menjadi sebuah pengikat sekaligus jalur yang mengarahkan para anggotanya dapat berjalan bersama-sama ke satu tujuan. Jika tidak terbentuk budaya dan atmosfir yang mendukung maka sebuah tim akan tercerai berai karena pengaruh ego dan keinginan masing-masing individu. Oleh karena itu, kamu perlu menyadari bahwa menjadi pemimpin itu bukan sekedar memuaskan hasrat diri untuk dihormati tetapi juga harus bertanggungjawab atas kondisi, performansi, dan kesejahteraan anggota tim.

Tantangan seorang pemimpin adalah berkaitan dengan membangun komitmen para anggotanya. Komitmen organisasional merupakan suatu ikatan emosional antara karyawan dengan organisasi yang timbul karena adanya kepercayaan, kemauan untuk mencapai suatu tujuan serta keinginan untuk mempertahankan keanggotaan diri sebagai bagian dari organisasi. Hal tersebut yang menjadikan karyawan akan tetap bertahan dalam suatu organisasi beserta tujuannya baik dalam kondisi menyenangkan maupun tidak. Komitmen organisasional mendorong karyawan untuk mempertahankan pekerjaannya dan menunjukkan hasil yang seharusnya. Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan cenderung akan menunjukkan kualitas yang baik, lebih totalitas dalam bekerja (Sutrisno et al, 2017).

Ada berbagai macam tipe kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang terbaru saat ini, serta banyak diminati oleh para peneliti yaitu mengenai gaya kepemimpinan yang melayani (servant leadership) (Mira & Margaretha, 2012). Servant Leadership hadir dengan membawa konsep yang cukupberbeda dengan konsep-konsep kepemimpinan sebelumnya. Pada gaya kepemimpinan ini, karyawan yang seringkali dianggap sebagai bawahan justru dianggap sebagai prioritas utama dalam pemenuhan kebutuhan. Kondisi kenyamanan kerja dalam organisasi yang menjadi titik fokus perhatian para pemimpin dan membahas betapa pentingnya hubungan emosional antara pemimpin dengan karyawan dalam organisasi.

Penerapan servant Leadership yang baik, mampu mendorong karyawan memiliki komitmen terhadap organisasi sehingga berdampak meningkatnya kinerja SDM. Penjelasan tersebut berarti bahwa pemimpin menerapkan gaya memimpin dengan penuh kasih sayang, selalu mendengarkan pendapat dari karyawannya, dan mempunyai visi yang jelas untuk memajukan perusahaan serta memhormati konstribusi. Nugroho (2021) menjelaskan Servant Leadership secara lebih efektif dapat meningkatkan kinerja SDM.

Meskipun belum ada kesatuan antar para ahli mengenai syarat ideal yang harus dimiliki seorang pemimpin, berikut ini beberapa hal penting yang perlu kamu miliki untuk menjadi seorang pemimpin yang mengaplikasikan servant leadership. Harapannya beberapa hal ini akan membuatmu menjadi pemimpin yang mampu untuk membangun tim kerja, hubungan, kedisiplinan, serta komitmen yang efektif dan efisien sehingga mencapai goals yang dituju.

  1. Memiliki cakrawala pengetahuan yang luas
  2. Rendah hati (dalam tutur kata, sikap, maupun perbuatan)
  3. Berwibawa / memiliki daya Tarik
  4. Sehat jasmani maupun rohani (fisik maupun mental)
  5. Mampu menganalisis
  6. Memiliki keterampilan berkomunikasi
  7. Memiliki keterampilan mendidik (mengembangkan kemampuan orang lain)

Referensi :
Mira, W. S., & Margaretha, M. (2012). Pengaruh Servant Leadership Terhadap Komitmen Organisasi dan Organization Citizenship Behavior. Jurnal Manajemen, 189-206.

Nugroho, Marno, Dewantoro, Bagas. (2021). Performance Improvement Based on Talent Management, Servant Leadership And Organizational Commitment. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 22(1), 1-16. https://doi.org/10.30596/jimb.v22i1.5147

Riadi, Muchlisin. (2017). Keterikatan Karyawan (Employee Engagement) . Diakses pada 10/17/2022, dari https://www.kajianpustaka.com/2017/12/keterikatan-karyawan-employee-engagement.html

Sutrisno, Haryono, A. T., & Warso, M. M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Organizational Citizenship Behavior Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 1-16.

Zabir, Muzakkir. (2018). Kebijakan Pimpinan Dalam Memotivasi Kerja Pegawai Baitul Mal Aceh. Al-Idarah, Vol. 2, No. 1, 93-117.

Ditulis Oleh :
Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog