BINUSIAN JOURNEY

Pilih Work Life Balance Atau Gaji Tinggi?

Mayoritas tujuan dari seseorang mencari kerja adalah untuk mendapatkan pemasukan keuangan yang kemudian dapat digunakan untuk memnuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi, pada kenyataannya tuntutan tanggung jawab di tempat kerja seringkali membuat kita mengerahkan seluruh energi baik mental maupun fisik untuk menyelesaikan pekerjaan. Seringkali hal ini membuat kita terlalu fokus untuk menyelesaikan urusan pekerjaan hingga melupakan bahwa kehidupan kita tidak hanya tentang bekerja, tidak hanya tentang mengumpulkan uang dan harta benda. Pada akhirnya isu permasalahan Kesehatan fisik maupun mental menjadi sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Titik di mana kita kesulitan untuk menyeimbangkan porsi kehidupan sebagai pekerja dan mahluk yang memiliki kehidupan pribadi. Nah, selain gaji tinggi yuk coba mengenal pentingnya mencapai work-life balance.

Apa itu work-life balance?
Work-life balance adalah suatu kondisi di mana seorang individu mampu mencapai keseimbangan dalam kehidupan bekerja dan kehidupan pribadi serta mencapai kepuasan di seluruh domain kehidupan (Bulger, 2014). Hal ini ditandai dengan hadirnya kepuasan dan performa yang baik dalam bekerja dan tetap mampu menjalani kehidupan pribadinya, seperti berkeluarga, berkumpul dengan teman, atau melakukan hobi.

Kenapa work-life balance penting?

  1. Meningkatkan performa dalam pekerjaan
    Ketika work-life balance tercapai, seseorang memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan menyegarkan pikiran. Hal ini akan menciptakan kondisi fisik yang prima serta pikiran yang lebih fresh, akibatnya pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
  2. Menjadi lebih bahagia dan menikmati hidup
    Dengan tercapainya work-life balance kita memiliki waktu untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai, melakukan kesenangan kita, ataupun mengikuti aktivitas-aktivitas sosial lainnya. Variasi kegiatan tersebut dapat membantu kita mengatasi kejenuhan dan stres di tempat kerja sehingga kita dapat menjadi lebih bahagia serta menikmati hidup.
  3. Lebih sehat dan bugar secara fisik maupun mental
    Dengan mengalokasikan waktu yang cukup dan seimbang untuk bekerja dan kehidupan pribadi, kita akan memiliki waktu yang cukup mengistirahatkan fisik serta pikiran. Tidak hanya waktu tidur yang cukup dan berkualitas, tapi kita juga memiliki kesempatan untuk berolahraga. Selain itu kita juga dapat mengistirahatkan pikiran dengan melakukan berbagai hal, seperti liburan atau sekedar melakukan meditasi di rumah.
  4. Menjaga kualitas hubungan dengan keluarga dan teman
    Kesibukan di tempat kerja terkadang membuat kita melupakan pentingnya menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Tercapainya work-life balance memberikan kita kesempatan untuk menikmati quality time bersama keluarga. Berkunjung ke rumah orang tua, menghabiskan waktu dengan anak dan istri, ataupun sekadar menghabiskan waktu melalui video call dengan keluarga yang jauh dapat menjaga kualitas dan keharmonisan hubungan kita dengan orang-orang yang kita cintai.

Upaya apa saja yang dapat kita lakukan untuk dapat mencapai work-life balance?

  1. Optimalkan waktu di jam kerja
    Seringkali tidak tercapainya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi diakibatkan oleh pekerjaan yang tidak tuntas di jam kerja. Hal ini tentu saja menganggu aktivitas-aktivitas lain di luar peran sebagai pekerja. Oleh karena itu, pergunakanlah waktu di jam kerja sebaik mungkin, fokuskan diri dan hindari hal-hal yang mendistraksi sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
  2. Bagi waktu untuk bekerja dan kehidupan pribadi dengan baik
    Buatlah alokasi waktu yang jelas, kapan waktunya bekerja, kapan waktunya pekerjaan selesai, kapan kita harus mengunjungi orang tua, dan kapan kita bisa melakukan hobi kita. Berusahalah berkomitmen dengan pembagian waktu tersebut dan kerjakan setiap aktivitas sesuai dengan waktu dan porsi masing-masing.
  3. Ketahui prioritas dan kebutuhanmu
    Sadarilah bahwa kesehatan, keharmonisan keluarga, dan peran kita sebagai umat beragama merupakan hal yang sama pentingnya dengan pekerjaan. Dengan menyadari hal tersebut, kita dapat lebih berupaya dalam mencapai work-life balance.
  4. Berani bersikap
    Kita harus memahami kewajiban dan hak kita di tempat kerja serta menjaga batasan-batasan tersebut. Ketika kita sudah menyelesaikan kewajiban kita, maka kita berhak untuk menolak secara sopan pekerjaan-pekerjaan yang kurang penting atau darurat dan mengganggu waktu di luar jam kerja.

Ditulis oleh:
Nisrina Hanun Iftadi, M.Psi, Psikolog

Referensi:
Bulger, C. (2014). Work-Life Balance. Dalam A. C. Michalos (Ed.), Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research (hlm. 7231–7232). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_3270