Handle Perasaan Yang Emosional
Ketika sedang merasa marah atau kesal kita seringkali menggunakan kalimat “aku sedang emosi nih”. Tetapi tahukah kamu bahwa emosi itu sebenarnya bukan hanya marah lho. Dalam ilmu psikologi, emosi dasar itu ada 5 yaitu senang, sedih, takut, jijik, dan marah. Seiring pertumbuhan usia kita mengalami banyak kejadian sehingga emosi yang dirasakan semakin kompleks. Emosi adalah pola reaksi yang melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangi masalah atau peristiwa yang sedang dialami (Kamus APA 2020).
Semua orang bisa merasakan emosi, tetapi tidak semua orang mampu untuk memahami dan mengendalikannya. Tidak jarang kita tanpa sadar justru dikendalikan oleh emosi. Pada anak-anak, ketika merasa kesal atau marah maka respon refleks yang keluar adalah langsung berteriak, nangis, ataupun histeris tanpa melihat tempat, situasi, maupun kondisi sebab mereka belum memiliki kematangan emosi.
Kemampuan menyadari, mengenali, dan mengelolanya dinamakan kecerdasan emosi. Tidak hanya mampu mengenali, memahami, emosi di diri sendiri tetapi juga mampu mengenali, memamhi, dan mempengaruhi orang lain. Semakin dewasa kematangan emosi dan keceradasan emosional perlu di terus dilatih dan diasah. Hal ini diperlukan agar kita dapat merespon suatu kejadian dengan tepat dan efektif. Tanpa ini maka emosi yang keluar tidak terkendali dapat membuat masalah semakin besar. Misalnya, ketika kehilangan sesuatu yang disenangi justru hanyut pada kesedihan sehingga jadi malas bergerak, tidak makan hingga sakit, bahkan berujung pada keputus asaan. Atau contoh lainnya adalah ketika tidak mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diharapakan justru marah dengan membabi buta, berkata kasar hingga menyakiti perasaan orang lain, atau melakukan kekerasan fisik. Hal ini tidak solutif dan membawa efek yang lebih baik kan.
Pahami komponen-komponen kecerdasan emosional berikut ini :
- Menilai dan mengekspresikan emosi pada diri sendiri dan orang lain, yaitu Mengenali atau mengungkapkan isyarat verbal ataupun non-verbal.
- Mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain, yaitu Mengelola emosi agar semua pihak termotivasi menuju hasil yang positif.
- Menggunakan emosi dalam psikologi dengan cara adaptif, yaitu Menggunakan dan menginterpretasi emosi untuk menghasilkan hasil yang positif.
Secara Teknik kamu dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengasah kecerdasan emosional meningkatkan kematangan emosi :
- Ingatlah selalu bahwa emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita. Berusahalah untuk berdiam diri sejenak, mengambil jeda agar sikap maupun kata-kata yang muncul bukanlah gerak refleks.
- Menambah pengetahuan diri mengenai macam-macam emosi agar mudah mengidentifikasi dan mengenalnya. Tingkatkan kemampuanmu mendefinisikan perasaan yang sedang hadir.
- Menyadari dan Mengakui perasaan apapun yang hadir. Misalnya jika kamu sedang merasa sedih ucapkan dalam hati “aku mengakui saat ini diriku sedang sedih karena kehilangan seseorang ku senangi”.
- Berkomunikasi secara asertif.
- Mendekati seseorang yang menurutmu telah memiliki kematangan emosi dan kecerdasan emosional yang bisa kamu ikuti.
- Mengobrol dengan orang lain agar dapat melihat sesuatu dari sudut pandang lain yang berbeda. Persepsi yang berbeda dapat menghadirkan emosi yang berbeda juga.
Jadi hal yang perlu diperhatikan dan dilatih adalah bagaimana cara mengekspresikan perasaan atau emosi yang hadir, bukan menyangkalnya atau memendamnya ya. Contohnya bagaimana mengekspresikan marah, bukannya tidak boleh merasa marah ya. Marah tidak harus dengan berteriak dan menyakiti kan.
Referensi :
https://kampuspsikologi.com/emosi-dalam-psikologi/
Devany, Karina dan Kezia Ausie. 2021. Putaran Emosi Buku Manual. Jakarta: Ma Jour.
Ditulis Oleh :
Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog