BINUSIAN JOURNEY

Personal Branding yang Salah Kaprah

Personal Branding saat ini masih menjadi topik hangat dan banyak di bahas dalam dunia karir. Personal Branding biasanya didefinisikan sebagai bagaimana orang lain melihat atau mempersepsikan diri kita. Pada prosesnya, personal branding adalah tentang mengemas diri, membangun persepsi orang lain/public terhadap sesuatu yang kita miliki atau yang ada pada diri kita. Tujuan personal branding ini simple, yaitu untuk membangun kepercayaan orang lain/public terhadap diri kita. Akan tetapi, yang sering menjadi masalah adalah banyak orang salah kaprah memahami konsep ini dan membangun personal branding berdasarkan sesuatu yang tidak benar-benar mereka miliki.

Perlu dipahami bahwa personal branding adalah tentang tanggung jawab sebagaimana kamu merepresentasikan dirimu. Jika kamu ingin dikenal sebagai seorang yang memiliki dan ahli dalam bidang tertentu, maka benar-benar berusahalah untuk menjadi mencapai ahli pada hal tersebut. Jangan hanya “merasa” bisa, lalu “self proclaim” saja. Personal branding memerlukan kejujuran dan kebenaran.

Kata “Fake it Until You Make it” menjadi jalan pintas yang sering siambil. Ingin di cap sebagai orang yang sukses tapi effort dan deretan perilakunya tidak sesuai dengan orang sukses. Alih-alih memaksimalkan waktu untuk melakukan hal produktif, mengasak kemampuan, memperbanyak relasi, menambah pengetahuan, malah banyak waktunya dihabiskan untuk membangun image hanya dengan menebar janji dan tampilan luar saja. Poin yang di tekankan di sini adalah it’s hard and not sustainable to sell something without “substance”. Menjual sesuatu yang “tidak ada isinya”, jika bisa terjualpun tidak akan bertahan lama.

Personal branding bukalah sekedar untuk popularitas saja. Dalam membangun personal branding mulailah dengan menyadari bahwa “people” dan “Trust” akan datang dengan sendirinya jika kita fokus pada “Personal/Self Development” dan “Providing Value”. Kedua hal ini membawa Citra Diri bukan Pencitraan semata. Jika pencitraan adalah tentang berfokus pada bagaimana orang lain menilai, maka citra diri adalah mengadopsi dan menghidupkan value/nilai-nilai dalam diri hingga orang lain merasakan manfaatnya.

Agar tidak salah kaprah dalam membangun personal branding, berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan dan lakukan untuk membangun personal branding yang kuat :

  1. Menjadi diri sendiri
  2. Fokus pada potensi yang dimiliki
  3. Siap bertumbuh dan terus belajar
  4. Memegang prinsip dan kepribadian positif
  5. Memegang prinsi pmemberi untuk menerima
  6. Menciptakan koneksi
  7. Konsisten

Ditulis oleh :
Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog
Internship Center & Career Development