Cara Menjadi Orang Yang Kreatif
Pada era global saat ini, persaingan terbuka dan perkembangan teknologi yang sangat pesat secara tidak langsung menuntut individu untuk dapat cepat beradaptasi, berkolabirasi, berkompetisi, dan berprestasi. Berpikir kreatif merupakan salah satu aspek penting dalam hal ini karena kreatif berkorelasi dengan kepercayaan diri, mandiri, tanggung jawab, dan komitmen pada tugas. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan semua aspek kehidupan.
Kebanyakan orang menganggap berpikir kreatif ini hanya di korelasikan dengan para pekerja seni. Padahal keterampilan berpikir kreatif adalah proses berfikir yang digunakan individu untuk menghasilkan gagasan baru atau pengembangan gagasan yang lain dalam memecahkan suatu masalah. Berpikir kreatif dibutuhkan semua orang, tidak hanya pekerja seni. Kemampuan berfikir kreatif ini dapat memberikan kontribusi positif dalam berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, dan teknologi. Jadi dirimu meskipun bukan pekerja seni, juga perlu ya mengasah kemampuan berpikir kreatifmu.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan bekal untuk dapat mampu mengolah, menilai, dan mengambil informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan atau permasalahan. Kemampuan ini juga dipandang sebagai suatu bentuk mental yang perlu waktu dalam pembentukannya, bukan sesuatu yang hanya bisa ada dan dimiliki karena membaca atau tiba-tiba. Perlu waktu, latihan, dan kesadaran yang terus menerus untuk membentuk kemampuan ini. Kemampuan berpikir kreatif dapat dilatih melalui pembelajaran eksplorasi, inkuiri, penemuan, dan pemecahan masalah.
Dalam mecapai kemampuan berpikir kreatif pahami terlebih dahulu empat komponen kreativitas yang perlu dicapai berikut ini :
- Fluency, yaitu mempunyai banyak gagasan dalam berbagai kategori. Artinya perlu memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dari berbagai sisi.
- Flexibility, yaitu mempunyai gagasan yang beragam. Artinya perlu memiliki berbagai referensi dan alternatif
- Originality, yaitu mempunyai gagasan-gagasan baru untuk memecahkan persoalan, sebab perlu sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda.
- Elaborasi, yaitu mampu mengembangkan gagasan untuk memecahkan masalah secara rinci
Nah, untuk mencapai keempat komponen tersebut berikut Langkah-langkah yang bisa kamu gunakan dan latihankan untuk belajar dengan model creative problem solving (Winarni,2018) :
- Penemuan fakta
Berlatihlah untuk melihat suatu permasalahan berdasarkan fakta. Contohnya, berdasarkan hasil survey yang menunjukkan angka kuantitatif, berdasarkan hasil deskriptif suatu kondisi, bukan hasil persepsi. Misalnya pada kasus “banyak complain”, maka perlu berbicara berdasarkan faktanya setelah disurvey ada berapa banyak yang complain secara persentase atau jumlah. Perlu bicara berdasarkan deskriptifnya adalah “ada customer datang dengan berbicara dengan volume yang keras tampaknya seperti marah membicarakan kerusakan barang yang baru saja dibelinya”. - Penemuan masalah, berdasarkan fakta-fakta yang telah dihimpun, tentukan masalah/pernyataan yang mau dipecahkan. Misalkan, tingginya jumlah customer komplain, atau kurangnya kemampuan persuasive tim customer service dalam menangani komplain, atau rendahnya kualitas produk, dan sebagainya.
- Penemuan gagasan, menjaring sebanyak mungkin alternatif jawaban untuk berpikir kreatif. Mencoba menghimpun beberapa alternatif ide-ide yang bisa digunakan untuk menangani permasalhan yang ada tersebut. Bisa ide yang bersifat paralel maupun serial bertahap.
- Penemuan jawaban, penentuan tolak ukur atas kriteria pengujian jawaban yang diharapkan. Gunakan pencatatan minimal kondisi sebelum dan sesudah dilaksanakannya gagasan yang ada. Jika mampu menggunakan alat ukur yang tervalidasi juga bisa. Dengan begini maka akan dapat menilai kebenaran dari penyelesaian permasalahan secara objektif dan aktual.
- Penentuan penerimaan, ditemukan kebaikan dan kelemahan gagasan, kemudian menyimpulkan dari masing-masing masalah yang dibahas. Setiap gagasan dan ide pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu di evaluasi. Hal ini perlu dan penting dilakukan untuk menentukan gagasan atau ide mana yang patut untuk diteruskan, diperbaiki, atau dihentikan.
Selamat mencoba dan berlatih. Jangan lupa untuk menuliskan setiap proses di Langkah-langkahnya ya, sebab dengan menulis juga akan membantu kamu mengembangkan kemampuan berfikir kreatif lebih efektif lagi (Senel, 2019).
Referensi :
Oppezzo M, Schwartz DL. (2014) Give your ideas some legs: The positive effect of walking on creative thinking. Journal of experimental psychology: learning, memory, and cognition, vol.40(4). http://dx.doi.org/10.1037/a0036577
Senel, Mustafa, Bagceci, Birsen. (2019). Develop of Creative Thinking Skills of Students Through Journal Writing. International Journal of Progressive Education, Vol.15 (5), 216-237. DOI: 10.29329/ijpe.2019.212.15
Ward TB. (2004). Cognition, creativity, and entrepreneurship. Journal of Business Venturing. Vol.19(2):173–188.
Winarni, E.W. (2018). Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran Inovatif dan Kreatif. Bengkulu: FKIP UNIB.
Wyse D, Ferrari A. (2015). Creativity and education: Comparing the national curricula of the states of the European Union and the United Kingdom. British Educational Research Journal, vol.41(1): 30–47.
Ditulis oleh :
Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog
Internship Center & Career Development