Dalam banyak organisasi, hambatan terbesar proyek digital bukan kekurangan ide, melainkan lamanya proses menentukan prioritas. Ketika inisiatif datang bersamaan, keputusan sering terjebak dalam diskusi panjang, perbandingan yang tidak seimbang, dan penilaian nilai proyek yang bergantung pada persepsi. Kondisi ini membuat organisasi bergerak lambat, meski peluang sudah ada di depan mata.

Case Buster dirancang untuk memotong friksi tersebut. Platform ini memfasilitasi proses dari pembentukan ide hingga evaluasi nilai proyek melalui pendekatan penilaian yang konsisten. Tujuannya bukan sekadar menghasilkan ide, tetapi membantu tim sampai pada keputusan prioritas yang lebih cepat dan berdasar di dalam ekosistem proyek yang terstruktur.

Penilaian dimulai dari konteks, bukan template tunggal

Pendekatan utama Case Buster terletak pada konsep Space. Setiap proyek dinilai di dalam sebuah “lingkungan” yang dipilih sesuai karakter dan arah inisiatif. Setiap Space memiliki Foundation of Thought dan Strategic Direction yang berbeda, sehingga proyek tidak dipaksa masuk ke satu kerangka generik.

Implikasinya terlihat saat beberapa inisiatif dibandingkan. Proyek-proyek tersebut dinilai di arena yang sama, dengan perspektif yang relevan terhadap konteksnya. Perbandingan menjadi lebih adil, lebih jelas, dan lebih mudah dipertanggungjawabkan.

Dua sumbu evaluasi: Impact dan Challenge

Di dalam setiap Space, pemeringkatan proyek dibangun di atas dua komponen utama:

  • Impact Score, yang merepresentasikan nilai atau manfaat proyek berdasarkan kriteria benefit.
  • Challenge Score, yang mencerminkan tingkat kesulitan proyek berdasarkan kriteria tantangan.

Logika pemeringkatan mengutamakan Impact Score yang tinggi dan Challenge Score yang lebih rendah. Pendekatan ini membantu memetakan inisiatif yang menawarkan dampak signifikan dengan hambatan yang masih rasional untuk dikelola.

AI yang bekerja dalam kerangka institusi

Alih-alih menggunakan AI yang berdiri netral tanpa konteks, Case Buster mengandalkan AI Embedded Information. AI dibekali Institution Background dan Strategic Direction sebagai landasan berpikir saat menghasilkan insight dan penilaian. Dengan cara ini, analisis dan rekomendasi tetap berada dalam kerangka institusi, bukan sekadar hasil komputasi yang terlepas dari arah organisasi.

Pendekatan ini menggeser fokus dari ide yang sekadar menarik menjadi ide yang selaras secara strategis.

Alur penggunaan dari awal hingga akhir

Case Buster dirancang sebagai pengalaman end-to-end, tanpa kebutuhan berpindah alat di tengah proses.

  1. Memilih Space
    Proses dimulai dengan menentukan Space yang sesuai dengan tipe proyek. Pilihan ini menetapkan cara sistem dan AI melakukan evaluasi.
  2. Membuat proyek
    Tersedia dua jalur:

    • Pengisian langsung bagi tim yang sudah memiliki spesifikasi jelas, seperti fitur, ekosistem aplikasi, atau SWOT.
    • Assisted Ideation bagi ide yang masih berupa inspirasi atau kondisi awal.
  3. Assisted Ideation dan project card
    Dari sebuah baseline, sistem menghasilkan sejumlah project card yang relevan. Pengguna memilih kartu yang paling sesuai, lalu melanjutkan ke pembentukan konsep yang lebih matang. Spesifikasi proyek dapat dihasilkan secara bertahap dan tetap terbuka untuk ditinjau serta diperbarui.
  4. Scoring terstruktur
    Proyek kemudian dinilai berdasarkan kriteria dan bobot yang ditetapkan di Space. Sistem menampilkan score card dan AI Score Card, dengan opsi pembaruan hasil.
  5. Kontrol manusia melalui refine scoring
    Jika skor AI belum sepenuhnya merepresentasikan kondisi proyek, pengguna dapat melakukan penyesuaian melalui refine scoring atau self scoring, menggunakan judgment dan analisis sendiri.
  6. Publish hasil evaluasi
    Setelah penilaian selesai, proyek dapat dipublikasikan untuk menampilkan Impact Score dan mengekspose hasil evaluasi sebagai nilai proyek bagi stakeholder.

Organisasi yang paling diuntungkan

Platform ini relevan bagi tim atau organisasi yang:

  • membutuhkan prioritisasi proyek berbasis metrik,
  • menginginkan proses ideasi yang tetap terarah,
  • perlu menjaga keselarasan proyek dengan strategi institusi melalui kerangka Space dan embedded information.

Pada akhirnya, Case Buster memadatkan perjalanan dari ide menuju keputusan ke dalam satu alur yang utuh. Dengan konteks yang jelas, penilaian yang terstruktur, dan kombinasi AI serta kontrol manusia, proses evaluasi proyek bergerak lebih terukur dan dapat dibandingkan secara fair.