Awal Mula Lahirnya Creative Coding… 

Pada tahun 1970-an, komputer merupakan penemuan teknologi yang masih tergolong baru. Dengan ukuran yang sangat besar dan harga yang mahal, komputer pada masa itu hanya dapat ditemukan di perusahaan besar atau lembaga penelitian. 

Pada masa itu, komputer belum banyak digunakan untuk keperluan pribadi. Selain mahal dan berukuran besar, penggunaannya pun memerlukan kemampuan membuat program terlebih dahulu. Komputer masih dipandang sebagai mesin logika dan perhitungan, alat fungsional yang membantu pekerjaan manusia, bukan medium ekspresi. 

Namun, pandangan itu mulai bergeser ketika beberapa seniman mulai melihat potensi lain dari komputer. Vera Molnar, seorang seniman asal Paris, merupakan pionir creative coding. Ia termasuk orang pertama yang menggunakan komputer sebagai alat artistik. Ia mempelajari bahasa pemrograman Fortran dan BASIC, dan memperoleh akses ke sebuah komputer di sebuah tempat penelitian di Paris, tempat Ia mulai membuat grafik komputer menggunakan plotter. 

Pendekatan ini melahirkan cara berpikir baru: bahwa kode bukan sekadar bahasa mesin, melainkan juga bahasa artistik. Tim Rodenbröker, seorang desainer dan pendidik creative coding, menggambarkan proses ini sebagai percakapan antara manusia dan mesin. Menurutnya, para programmer berdialog dengan komputer dalam bahasa yang dipahaminya, yaitu kode, dan merancang instruksi untuk menampilkan objek visual pada layar. 

Pada awalnya, programmer belum sepenuhnya memahami bagaimana komputer bekerja. Namun seiring proses eksplorasi dan pembelajaran, muncul ide, perspektif, dan pemahaman baru. Sehingga dalam proses ini, creative coding menjadi metode untuk mengekpresikan gagasan dengan cara yang baru, membuka jalan menuju  dunia desain tanpa medium atau aturan yang baku. 

Namun apa sih itu, creative coding? 

“(Creative Coding) is a process, based on exploration, iteration, reflection and discovery, where code is used as the primary medium to create a wide range of media artifacts.” Mark C. Mitchell dan Oliver Bown 

Menurut definisi Mark C. Mitchell dan Oliver Bown, creative coding adalah proses yang didasarkan pada eksplorasi, iterasi, refleksi, dan penemuan, di mana kode digunakan sebagai alat utama untuk menciptakan berbagai artefak media seperti karya seni, musik, desain, dan pengalaman interaktif. 

Filosofi dan Mindset 

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Mark C. Mitchell dan Oliver Bown, creative coding berfokus pada eksplorasi dan eksperimen. Ia memanfaatkan kode sebagai medium penemuan, bukan sekadar alat untuk mencapai hasil yang benar atau fungsional, melainkan sebagai cara berekspresi dan menghasilkan kreativitas melalui logika pemrograman. 

Penutup 

Filosofi eksplorasi dalam creative coding tidak berhenti pada ranah ide. Ia menjelma menjadi berbagai pendekatan teknis, mulai dari algoritma generatif hingga sistem interaktif yang membentuk fondasi seni digital modern. Semua itu akan dibahas dalam artikel selanjutnya: “Membedah Teknik dan Tools: Kanvas Digital Seorang Programmer”.

Referensi: 

  1. https://timrodenbroeker.de/what-is-creative-coding/
  2. https://brain2.edusoft.ro/index.php/brain/article/view/845
  3. https://drops.dagstuhl.de/storage/01oasics/oasics-vol102-icpec2022/OASIcs.ICPEC.2022.13/OASIcs.ICPEC.2022.13.pdf
  4. https://dpdk.com/stories/importance-creative-coding-creating-digital-experiences