Catatan gambar: Untuk menjaga kerapian di Classic Editor, versi ini tidak menyertakan gambar. Jika Anda ingin, saya bisa siapkan gambar PNG/SVG bebas hak cipta sebagai file terpisah untuk diunggah ke Media Library.

Ringkasan Singkat

Capnweb adalah pustaka RPC untuk JavaScript yang memanfaatkan Cap’n Proto—format data biner dan sistem RPC berperforma tinggi—agar panggilan antarkomponen (klien ⇄ edge/worker ⇄ layanan) menjadi cepat, hemat bandwidth, dan type-safe. Tulisan ini merangkum serta mengembangkan ide utama pengumuman Cloudflare, dengan penjelasan praktis, pola arsitektur, dan contoh ilustratif siap adaptasi.

Apa Itu Cap’n Proto dan RPC?

  • RPC: Memanggil fungsi di proses/mesin lain seolah-olah lokal.
  • Cap’n Proto: Serialisasi biner & sistem RPC yang dirancang untuk latensi rendah dan throughput tinggi (minim penyalinan/zero-copy).
  • Capnweb: Praktik/implementasi untuk ekosistem JavaScript dan web (browser, Node.js, edge runtimes).

Mengapa Capnweb Penting?

  • Kecepatan: Biner mengurangi overhead parsing dibanding JSON.
  • Hemat Bandwidth: Payload lebih padat.
  • Type-Safe: Skema jadi kontrak; cocok dipadukan dengan TypeScript.
  • Edge-native: Ringan di Workers/edge sehingga menurunkan latensi.
  • Evolusi Skema: Mendukung penambahan field dan deprecations secara aman.

Arsitektur Referensi (3 Lapis)

  1. Klien: Aplikasi browser/JS menyiapkan payload biner dan memanggil endpoint RPC.
  2. Edge/Worker: Terminasi jaringan, auth, rate limit, observabilitas, routing RPC.
  3. Layanan/Origin: Implementasi servis Cap’n Proto dan logika bisnis.

Contoh Ilustratif (Skema, Klien, Edge, Server)

Peringatan: contoh berikut bersifat ilustratif untuk menjelaskan alur. API Capnweb yang sebenarnya dapat berbeda; cek dokumentasi resmi sebelum produksi.

1) Skema Cap’n Proto (.capnp)

@0xcabcbabedeadbeef;

interface Greeter {
  sayHello @0 (name :Text) -> (message :Text);
}

struct HealthCheckRequest { }
struct HealthCheckResponse { ok :Bool; }

2) Klien (Browser/JS)

// Ilustratif: membangun buffer dan memanggil endpoint RPC.
// Implementasi nyata: gunakan encoder/decoder Capnweb resmi.

async function callSayHello(name) {
  const encoder = new TextEncoder();
  const payload = encoder.encode(JSON.stringify({ method: "Greeter.sayHello", name }));

  const res = await fetch("/rpc/greeter/sayHello", {
    method: "POST",
    headers: {
      "Content-Type": "application/octet-stream",
      "Accept": "application/octet-stream"
    },
    body: payload
  });

  if (!res.ok) throw new Error("RPC gagal: " + res.status);
  const buf = await res.arrayBuffer();

  const text = new TextDecoder().decode(buf);
  const out = JSON.parse(text);
  return out.message;
}

callSayHello("Dunia").then(console.log).catch(console.error);

3) Edge/Worker (Routing dan Observabilitas)

// Pola routing di edge (mis. Workers):
export default {
  async fetch(req, env, ctx) {
    const url = new URL(req.url);
    if (url.pathname.startsWith("/rpc/")) {
      const originURL = new URL(env.RPC_ORIGIN);
      originURL.pathname = url.pathname;

      // Auth/rate limit/trace di sini
      const res = await fetch(originURL.toString(), {
        method: req.method,
        headers: req.headers,
        body: req.body
      });

      return res;
    }

    return new Response("Not found", { status: 404 });
  }
};

4) Server (Node/Origin)

// Ilustrasi server Node untuk RPC biner.

import http from "node:http";

const server = http.createServer(async (req, res) => {
  if (req.method === "POST" && req.url === "/rpc/greeter/sayHello") {
    const chunks = [];
    for await (const chunk of req) chunks.push(chunk);
    const buf = Buffer.concat(chunks);

    const json = JSON.parse(buf.toString("utf8"));
    const name = json.name ?? "anon";
    const message = `Halo, ${name}!`;

    const out = Buffer.from(JSON.stringify({ message }), "utf8");
    res.writeHead(200, {
      "Content-Type": "application/octet-stream",
      "Content-Length": out.length
    });
    res.end(out);
    return;
  }

  res.writeHead(404);
  res.end();
});

server.listen(process.env.PORT ?? 8787, () => {
  console.log("RPC server listen on", process.env.PORT ?? 8787);
});

Praktik Terbaik

  • Versioning skema: Tambah field sebagai opsional; jangan daur ulang ID.
  • Validasi input: Tipe, rentang, sanitasi tetap wajib.
  • Observabilitas: Trace-id, logging ringkas, metrik p95/p99.
  • Backoff & retry: Exponential backoff dengan jitter.
  • Batch & streaming: Gabungkan panggilan kecil; gunakan streaming bila tersedia.
  • Keamanan: TLS, origin binding, HMAC/nonce, rate limiting.

Perbandingan Singkat

  • JSON/REST: Universal dan mudah debug, tetapi parsing lebih berat.
  • Protobuf/gRPC: Sangat baik layanan-ke-layanan; web sering perlu gateway.
  • Capnweb/Cap’n Proto: Fokus performa/efisiensi, cocok untuk edge dan jalur kritis.

Use Case

  • UI interaktif: Autocomplete/rekomendasi/streaming cepat.
  • Mikrolayanan latensi rendah: Panggilan antar-layanan di edge/origin.
  • Mobile web & IoT: Bandwidth terbatas diuntungkan payload padat.
  • Analitik waktu nyata: Agregasi event berfrekuensi tinggi.

FAQ

  • Harus pakai Workers? Tidak wajib; edge memberi bonus latensi.
  • Debug payload biner? Sediakan mode dev JSON atau tooling Cap’n Proto.
  • Risiko utama? Evolusi skema ceroboh, observabilitas minim, tanpa backoff.

Langkah Implementasi Cepat

  1. Definisikan skema Cap’n Proto.
  2. Pakai codec/adapter Capnweb di klien dan server.
  3. Tambahkan lapisan edge untuk auth/rate limit/tracing.
  4. Uji beban (p95/p99), optimalkan batch/streaming.
  5. Terapkan strategi versioning & deprecation.

Sumber & Kredit

Terbit: 2 Desember 2025 • Sumber inspirasi: Cloudflare Blog

Catatan: Teks artikel ini merupakan ringkasan dan pengembangan orisinal berdasarkan sumber di atas (bukan salinan langsung). Jika Anda memerlukan gambar, saya dapat membuatkan file PNG/SVG orisinal (CC0) untuk Anda unggah melalui Media Library.