Di tengah persaingan ketat pendidikan tinggi di Amerika Serikat, Georgia State University (GSU) tampil sebagai salah satu contoh keberhasilan transformasi organisasi melalui kecerdasan buatan (AI). Cerita ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang bagaimana sebuah universitas berani mengubah rantai nilainya demi meningkatkan keberhasilan mahasiswa, efisiensi biaya, dan reputasi akademik.
Segalanya dimulai pada 2016, ketika GSU memperkenalkan chatbot berbasis AI bernama Pounce. Chatbot ini dirancang untuk membantu calon dan mahasiswa baru menjawab berbagai pertanyaan administratif, mulai dari proses pendaftaran, beasiswa, hingga pembayaran kuliah. Biasanya, pertanyaan-pertanyaan ini akan membanjiri kantor administrasi, memakan waktu staf, dan membuat mahasiswa frustrasi karena lambatnya respons. Namun dengan Pounce, jawaban bisa diberikan dalam hitungan detik, kapan pun, di mana pun (Mainstay, 2023).
Tidak hanya sekadar menjawab pertanyaan, Pounce juga berperan aktif sebagai pengingat. Setiap ada deadline pengumpulan dokumen, pembayaran, atau jadwal penting, chatbot ini mengirimkan pesan otomatis yang bersifat personal. Hasilnya mengejutkan: dalam satu tahun, tingkat summer melt—fenomena di mana mahasiswa yang sudah diterima akhirnya tidak jadi mendaftar—turun secara signifikan. GSU mencatat peningkatan retensi mahasiswa sebesar 5% dan kenaikan pendaftaran ulang sebesar 3% (Mainstay, 2023). Setiap kenaikan 1% tingkat kelulusan, menurut perhitungan universitas, mendatangkan tambahan pendapatan sekitar 3 juta dolar AS (Axios, 2019). Bagi universitas yang sebagian besar mahasiswanya berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah, angka ini bukan hanya sekadar statistik, tetapi juga peluang untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dan keberlanjutan institusi.
Cerita transformasi tidak berhenti di sana. GSU kemudian mengintegrasikan Pounce ke dalam kelas, khususnya di mata kuliah “Introduction to American Government.” Melalui pesan-pesan pengingat dan dorongan motivasi yang dikirimkan chatbot kepada mahasiswa, terjadi peningkatan nyata dalam capaian akademik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menerima pesan dari chatbot memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan nilai B atau lebih baik. Bahkan, mahasiswa generasi pertama dalam keluarganya yang kuliah mencatat peningkatan nilai hingga 11 poin dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan intervensi chatbot (Georgia State University News, 2022; EdWorkingPapers, 2022).
Keberhasilan ini menarik perhatian kampus-kampus lain, dan GSU pun mulai dilihat sebagai pelopor inovasi berbasis data di bidang pendidikan tinggi. National Institute for Student Success (NISS) yang berbasis di GSU menerima hibah senilai 7,6 juta dolar AS dari Departemen Pendidikan Amerika Serikat untuk memperluas penelitian penggunaan AI di perguruan tinggi. Kolaborasi ini melibatkan universitas lain, termasuk Morgan State University dan University of Central Florida, yang mulai mengadopsi pendekatan serupa (Georgia State University News, 2024). Dengan demikian, bukan hanya keuangan kampus yang diuntungkan, tetapi juga reputasi akademik GSU yang makin diakui melalui kolaborasi dan publikasi penelitian.
Namun, seperti transformasi lainnya, perubahan ini juga membawa tantangan. Beberapa staf khawatir bahwa otomatisasi layanan mahasiswa akan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia di bidang administrasi. Ada pula kekhawatiran mengenai batasan penggunaan data mahasiswa dan potensi bias dalam algoritma AI. Menyadari hal ini, GSU tidak hanya berhenti pada penerapan teknologi, tetapi juga membangun kerangka kebijakan etika dan privasi data untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara adil dan transparan.
Kisah Georgia State University adalah bukti nyata bagaimana AI dapat mengubah rantai nilai sebuah organisasi pendidikan, bukan hanya dalam aspek efisiensi biaya, tetapi juga dalam memperluas akses, meningkatkan keberhasilan mahasiswa, mempererat kolaborasi akademik, dan mendorong reputasi global. Di era pendidikan yang semakin kompetitif, transformasi seperti inilah yang mungkin akan menjadi kunci keberlanjutan banyak institusi di masa depan.
Daftar Pustaka
- Axios. (2019). Georgia State University’s chatbot boosts student success. Retrieved from https://www.axios.com/2019/09/21/chatbot-colleges-academic-performance
- EdWorkingPapers. (2022). The Impact of a Classroom Chatbot on Student Success. Retrieved from https://edworkingpapers.com/sites/default/files/ai22-564.pdf
- Georgia State University News. (2022). Classroom Chatbot Improves Student Performance, Study Says. Retrieved from https://news.gsu.edu/2022/03/21/classroom-chatbot-improves-student-performance-study-says
- Georgia State University News. (2024). National Institute for Student Success Awarded $7.6 Million Grant by U.S. Department of Education. Retrieved from https://news.gsu.edu/2024/01/11/national-institute-for-student-success-awarded-7-6-million-grant-by-u-s-department-of-education
- Mainstay. (2023). How Georgia State University Supports Every Student with Personalized Text Messaging. Retrieved from https://mainstay.com/case-study/how-georgia-state-university-supports-every-student-with-personalized-text-messaging