Dalam pembelajaran abad ke-21, salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki peserta didik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dunia nyata (real-world problem solving) dan berinovasi. Rubrik Real-World Problem Solving and Innovation dirancang untuk membantu pendidik menciptakan aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa menyelesaikan tantangan yang belum mereka ketahui solusinya. Aktivitas pembelajaran yang paling kuat tidak hanya memecahkan masalah dunia nyata, tetapi juga melibatkan inovasi dengan menerapkan ide-ide atau solusi mereka untuk audiens di luar ruang kelas.
Apa Itu Rubrik Pemecahan Masalah Dunia Nyata dan Inovasi?
Rubrik ini mencakup tiga aspek utama yang harus dipertimbangkan pendidik dalam merancang aktivitas belajar:
- Apakah pemecahan masalah menjadi fokus utama?
- Apakah siswa bekerja pada masalah dunia nyata?
- Apakah aktivitas tersebut melibatkan inovasi?
Dengan menjawab tiga pertanyaan ini, pendidik dapat merancang pengalaman belajar yang relevan, menantang, dan bermakna bagi siswa.
1. Apakah Pemecahan Masalah Menjadi Fokus Utama?
Pemecahan masalah adalah fokus utama jika aktivitas pembelajaran menuntut siswa untuk:
- Mengembangkan solusi untuk masalah yang baru bagi mereka.
- Menyelesaikan tugas tanpa diberi petunjuk langkah-langkahnya.
- Merancang produk kompleks yang memenuhi serangkaian kebutuhan.
Contoh aktivitas yang tidak melibatkan pemecahan masalah sebagai fokus utama:
- Membaca cerita lalu mengerjakan kuis tentang isi cerita.
- Menghitung mean, median, dan modus dari kumpulan data menggunakan Microsoft Excel.
Contoh aktivitas yang menjadikan pemecahan masalah sebagai fokus utama:
- Menulis ulang cerita dari sudut pandang karakter lain.
- Menganalisis rute bus kota untuk mengusulkan lokasi penambahan jalur penyeberangan pejalan kaki.
- Menentukan kapan menggunakan mean, median, atau modus dengan mengeksplorasi kumpulan data di Microsoft Excel.
2. Apakah Siswa Bekerja pada Masalah Dunia Nyata?
Masalah dunia nyata adalah tantangan yang benar-benar dihadapi oleh orang di luar lingkungan akademik. Masalah ini memiliki karakteristik:
- Mengalami dampak nyata: Misalnya, siswa mendiagnosis ketidakseimbangan ekologi di hutan hujan yang memengaruhi kehidupan masyarakat setempat.
- Punya audiens spesifik di luar kelas: Misalnya, mendesain peralatan bermain untuk taman kecil di kota yang dapat digunakan anak-anak komunitas tersebut.
- Konteks eksplisit: Misalnya, siswa mengembangkan rencana kebun komunitas di taman umum kota mereka.
Contoh aktivitas yang bukan masalah dunia nyata:
- Menulis ulang drama Shakespeare dengan skema rima baru.
- Menggunakan peta bus dalam buku teks untuk mengusulkan jalur penyeberangan pejalan kaki di kota fiksi.
Contoh aktivitas yang merupakan masalah dunia nyata:
- Menulis ulang drama Shakespeare untuk audiens remaja.
- Menganalisis data kualitas udara di kelas mereka untuk menentukan apakah tanaman dapat memperbaikinya.
- Menggunakan data nyata untuk membuat grafik performa tim basket lokal.
3. Apakah Aktivitas Membutuhkan Inovasi?
Inovasi terjadi ketika siswa menerapkan ide atau solusi mereka di dunia nyata. Aktivitas disebut inovatif jika:
- Siswa menerapkan solusi mereka. Contohnya, mereka tidak hanya mendesain kebun komunitas tetapi juga membangunnya di sekolah mereka.
- Solusi mereka bermanfaat bagi orang lain. Contohnya, remaja yang menonton drama Shakespeare yang telah ditulis ulang atau warga yang menggunakan kebun komunitas.
Contoh aktivitas yang tidak melibatkan inovasi:
- Menulis ulang drama Shakespeare untuk audiens remaja tanpa menampilkan hasilnya.
- Menulis surat kepada dewan kota tentang keselamatan pejalan kaki tetapi hanya menyerahkannya untuk dinilai oleh guru.
Contoh aktivitas yang melibatkan inovasi:
- Menulis ulang drama Shakespeare untuk audiens remaja dan menampilkannya di pusat remaja lokal.
- Menulis surat kepada dewan kota dan mengirimkannya untuk ditinjau.
- Membuat presentasi tentang keselamatan internet dan menyajikannya pada acara malam orang tua.
Merancang Aktivitas Pembelajaran yang Relevan
Dengan menggunakan rubrik ini, pendidik dapat menciptakan aktivitas belajar yang menantang siswa untuk berpikir kritis, bekerja secara kreatif, dan menerapkan solusi mereka dalam konteks nyata. Aktivitas seperti ini tidak hanya meningkatkan keterampilan akademik siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata di luar kelas.
Rubrik ini bukan hanya alat bantu, tetapi juga sebuah panduan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan inspiratif.
Sumber:
Innovate learning with the 21CLD real-world problem solving and innovation dimension