Di era digital, komunikasi yang efektif menjadi salah satu keterampilan penting dalam pendidikan. Framework 21st Century Learning Design (21CLD) memberikan panduan bagi pendidik untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa, yang berfokus pada produksi komunikasi yang luas, multimodal, dan dirancang sesuai dengan audiens tertentu serta didukung oleh bukti. Mari kita pahami inti dari Rubrik Komunikasi Terampil 21CLD dan bagaimana framework ini bisa merevolusi kegiatan belajar.
Inti dari Komunikasi Terampil dalam 21CLD
Rubrik Komunikasi Terampil 21CLD menilai kemampuan siswa untuk:
- Membuat komunikasi yang luas atau multimodal
- Mendukung komunikasi dengan bukti logis dan contoh
- Merancang komunikasi untuk audiens tertentu
Ketiga elemen ini memastikan siswa tidak hanya berbagi informasi, tetapi juga menyampaikan ide mereka secara efektif dan bermakna.
Pertanyaan Utama dalam Merancang Kegiatan Belajar

Decision tree dalam rubrik ini memberikan pendekatan sistematis bagi pendidik untuk merancang kegiatan belajar yang berdampak dengan menjawab tiga pertanyaan penting:
- Apakah komunikasinya luas atau multimodal?
- Komunikasi yang luas menghubungkan ide-ide yang saling berkaitan, seperti esai dengan beberapa paragraf, podcast, atau slide presentasi. Kegiatan seperti memberikan komentar singkat atau respons sederhana tidak memenuhi kriteria ini.
- Komunikasi multimodal menggabungkan berbagai media—teks, visual, dan audio—untuk memperkuat pesan. Contohnya, postingan blog yang dilengkapi foto atau laporan sains dengan narasi dan visualisasi data.
- Apakah komunikasi didukung oleh bukti yang cukup?
- Siswa harus menjelaskan ide mereka dengan fakta, contoh, atau alasan logis. Misalnya, esai tentang pemanasan global yang mencakup data pendukung memenuhi kriteria ini, sementara daftar fakta tanpa analisis tidak.
- Apakah komunikasi dirancang untuk audiens tertentu?
- Komunikasi yang efektif mempertimbangkan kebutuhan, preferensi, dan latar belakang audiens. Siswa harus menyesuaikan bahasa, alat, dan konten mereka agar sesuai. Misalnya, membuat video untuk menyambut siswa baru atau merancang pameran untuk perpustakaan kota mencerminkan komunikasi yang berfokus pada audiens.
Memahami Komunikasi yang Luas dan Multimodal
Komunikasi yang Luas
Komunikasi yang luas membutuhkan kedalaman dan keterkaitan. Siswa harus menghubungkan ide-ide untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang sebuah topik. Contohnya:
- Mengadakan webinar dan menjawab pertanyaan peserta.
- Menulis pembuktian rinci untuk masalah geometri.
- Mengembangkan rencana kolaboratif selama panggilan video.
Kegiatan yang melibatkan interaksi terpisah, seperti komentar singkat pada artikel atau obrolan singkat, tidak memenuhi kriteria komunikasi yang luas.
Komunikasi Multimodal
Komunikasi multimodal menggabungkan beberapa jenis media untuk menyampaikan pesan yang kohesif. Agar memenuhi syarat, media tersebut harus saling melengkapi untuk memperkuat pesan. Contohnya:
- Membuat postingan blog dengan teks dan visual untuk menjelaskan dampak badai.
- Menulis laporan laboratorium sains dengan narasi dan bukti visual.
- Memproduksi iklan dalam format cetak, radio, atau video, di mana siswa memilih media yang mereka sukai.
Kegiatan yang hanya menggunakan satu jenis media, seperti laporan naratif atau podcast yang hanya berbasis naskah, tidak memenuhi standar ini.
Pentingnya Bukti Pendukung
Komunikasi yang efektif memerlukan kemampuan untuk mendukung ide dengan bukti. Siswa harus:
- Menyatakan klaim atau pendapat.
- Memberikan penjelasan logis atau contoh.
Misalnya, menulis esai tentang mengapa pemanasan global menjadi masalah membutuhkan data dan contoh pendukung. Sebaliknya, hanya mencantumkan fakta tentang pemanasan global tidak memenuhi kriteria rubrik ini. Demikian pula, menjelaskan langkah-langkah dalam penyelesaian persamaan matematika menunjukkan logika, sementara hanya menyelesaikan persamaan tidak.
Komunikasi yang Berpusat pada Audiens
Merancang komunikasi untuk audiens tertentu melibatkan pemilihan alat, bahasa, dan konten yang sesuai untuk melibatkan dan menginformasikan audiens dengan efektif. Siswa harus:
- Mengenali karakteristik audiens.
- Menggunakan informasi relevan dan bahasa yang sesuai.
- Mempertimbangkan alat yang paling mudah diakses oleh audiens.
Contohnya, membuat video untuk menyambut siswa baru atau menulis surat kepada perusahaan tentang peningkatan produk mencerminkan komunikasi yang berpusat pada audiens. Sebaliknya, esai atau video tanpa audiens tertentu tidak memiliki fokus ini.
Mengubah Pendidikan dengan Rubrik Komunikasi Terampil
Rubrik Komunikasi Terampil 21CLD membantu pendidik merancang kegiatan belajar yang:
- Mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai format.
- Mendorong pemikiran kritis dan pembuktian logis.
- Menanamkan pentingnya kesadaran audiens dalam komunikasi.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam praktik pendidikan, pendidik dapat mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia yang saling terhubung dan kaya media, di mana komunikasi yang terampil menjadi kunci utama.
Sumber:
Design learning experiences with the skilled communication rubric (https://learn.microsoft.com/en-us/training/modules/improve-communication-skills-21cld/design-learning-experiences)