Apa itu Google Hacking/Dorking?
Google Dorking, yang juga dikenal sebagai Google Hacking, adalah teknik yang memanfaatkan operator pencarian lanjutan untuk menemukan informasi di internet yang mungkin tidak mudah diakses melalui pencarian biasa.
Strategi ini memanfaatkan fitur algoritma pencarian Google untuk menemukan string teks tertentu dalam hasil pencarian. Meskipun istilah “hacking” terkesan ilegal, Google Dorking sepenuhnya legal dan sering digunakan oleh profesional keamanan untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem mereka.
Bagaimana Cara Kerja Google Dorking?
Google Dorking memanfaatkan operator pencarian lanjutan untuk mempersempit dan menargetkan hasil pencarian. Ketika dikombinasikan dengan kata kunci atau string tertentu, operator ini menginstruksikan algoritma pencarian Google untuk mencari informasi tertentu.
Metode ini dapat digunakan untuk menemukan file dengan jenis tertentu, mencari dalam situs web tertentu, mencari kata kunci tertentu dalam judul halaman web, atau bahkan menemukan halaman yang menautkan ke URL tertentu. Teknik ini mengeksploitasi fakta bahwa Google mengindeks setiap halaman web yang dapat diakses oleh perayapnya, membuat semua informasi pada halaman tersebut dapat diakses oleh siapa pun yang mencarinya.
Meskipun Google Dorking dapat mengungkapkan informasi sensitif jika dapat diakses publik, menggunakan teknik ini tidak melanggar hukum atau ketentuan layanan Google.
Google Dorking bekerja dengan menggunakan operator pencarian khusus dan kata kunci yang menginstruksikan Google untuk menyaring dan mempersempit hasil pencarian. Operator ini memungkinkan pengguna menentukan jenis konten yang mereka cari, lokasi konten, dan parameter lainnya. Berikut adalah cara kerja beberapa operator utama dalam Google Dorking:
1. **Filetype**: Operator `filetype:` membatasi hasil pencarian pada jenis file tertentu, seperti PDF, DOC, atau XLS. Misalnya, `filetype:pdf` diikuti dengan kata kunci hanya akan menampilkan file PDF yang berisi kata kunci tersebut.
2. **Site**: Operator `site:` membatasi pencarian pada domain atau situs web tertentu. Misalnya, `site:example.com` akan menampilkan hasil hanya dari *example.com*, sehingga berguna untuk menemukan informasi dalam satu situs saja.
3. **Intitle**: Operator `intitle:` membatasi hasil pencarian pada halaman yang memiliki kata kunci tertentu di judulnya. Misalnya, `intitle:”login page”` akan menampilkan halaman dengan “login page” dalam judulnya.
4. **Inurl**: Operator `inurl:` menargetkan kata kunci tertentu dalam URL itu sendiri, sering digunakan untuk menemukan halaman dengan struktur atau konten tertentu, seperti `inurl:admin`.
5. **Link**: Operator `link:` menemukan halaman yang menautkan ke URL tertentu. Misalnya, `link:example.com` akan menunjukkan halaman yang berisi tautan ke *example.com*, yang bisa berguna untuk mengidentifikasi situs yang merujuk atau menautkan ke domain tertentu.
6. **Cache**: Operator `cache:` memungkinkan pengguna melihat versi cache dari halaman web yang terakhir diindeks oleh Google, yang dapat berguna untuk melihat tampilan halaman di masa lalu.
Dengan menggabungkan operator-operator ini dengan kata kunci atau string tertentu, pengguna dapat mencari jenis data tertentu yang telah diindeks Google dari halaman web yang dapat diakses publik.
Bahaya Google Dorking
Meskipun Google Dorking adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan informasi, teknik ini dapat menimbulkan bahaya besar jika disalahgunakan. Teknik ini bisa mengungkapkan informasi sensitif yang tanpa sengaja dipublikasikan, sehingga menyebabkan pelanggaran privasi yang serius. Misalnya, aktor jahat bisa menggunakan Google Dorking untuk menemukan database yang tidak terlindungi, kredensial server, atau dokumen pribadi yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk dapat diakses publik.
Selain itu, Google Dorking bisa mengungkapkan kerentanan dalam infrastruktur situs web, sehingga menjadikannya target potensial untuk serangan siber. Bukan hal yang jarang bagi peretas untuk menggunakan teknik ini untuk mengidentifikasi celah keamanan, mengembangkan eksploitasi, dan melancarkan serangan yang ditargetkan. Google Dorking secara tidak langsung dapat membantu dalam pelanggaran data, pencurian identitas, spionase siber, dan bentuk kejahatan siber lainnya.
Selain itu, penggunaan Google Dorking oleh individu tanpa pemahaman yang jelas tentang implikasi hukum dan etika dapat mengarah pada kegiatan yang melanggar undang-undang privasi atau ketentuan layanan Google. Oleh karena itu, penggunaan teknik ini secara bertanggung jawab dan etis sangat penting, terutama untuk tujuan penelitian yang sah, audit keamanan, dan pengumpulan informasi yang terarah.
Cara Mencegah Infiltrasi Google Dork
Meskipun Google Dorking bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk pengumpulan informasi, teknik ini juga dapat digunakan secara jahat untuk mengekspos informasi yang rentan. Untuk melindungi sistem Anda dari potensi infiltrasi melalui Google Dork, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut:
1. **Batasi Informasi**: Hindari membagikan informasi sensitif secara online. Jika memang perlu dibagikan, pastikan file tersebut dilindungi dengan benar dan tidak diindeks oleh mesin pencari.
2. **Gunakan File Robots.txt yang Kuat**: File robots.txt memberikan instruksi kepada robot web tentang halaman mana yang boleh atau tidak boleh diakses. Pastikan file ini dikonfigurasi dengan benar agar tidak mengekspos direktori atau file yang sensitif.
3. **Gunakan Tag ‘NoIndex’ dan ‘NoFollow’**: Tag ini memberi tahu mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tertentu atau mengikuti tautan pada halaman tertentu, sehingga membantu melindungi data sensitif agar tidak muncul dalam hasil pencarian.
4. **Lakukan Audit Situs Web Secara Berkala**: Audit rutin dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kerentanan. Gunakan teknik seperti Google Dorking untuk menemukan informasi yang terekspos dan ambil langkah perbaikan yang diperlukan.
5. **Batasi Izin File dan Direktori**: Pastikan izin file sudah disetel dengan benar dan batasi akses ke direktori yang sensitif.
6. **Gunakan Alat Keamanan**: Gunakan alat keamanan dan firewall untuk memantau serta mencegah potensi serangan.
Sumber : https://www.imperva.com/learn/application-security/google-dorking-hacking/