GitHub Copilot merupakan salah satu alat Artificial Intelligence (AI) yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan perangkat lunak. GitHub Copilot dikembangkan oleh GitHub dan OpenAI untuk membantu developer dalam mengerjakan tugasnya. Beberapa fitur dari GitHub Copilot adalah sebagai berikut.

  • Membuat fitur baru dan menyesuaikan code yang dibuatnya dengan bahasa pemrograman yang berbeda-beda.
  • Mencari bug pada code yang ada dan memperbaiki bug tersebut.
  • Bertanya mengenai pertanyaan secara umum ataupun mengenai hal spesifik dari sebuah code tertentu. Kita dapat bertanya makna dari sebuah code atau meminta saran dari GitHub Copilot untuk meningkatkan code yang ada. 
  • Memberikan saran penyelesaian code secara real-time ketika kita sedang mengetik sehingga terkadang kita tidak perlu membuat code hingga akhir jika memang saran dari GitHub Copilot sesuai dengan yang dibutuhkan.

GitHub Copilot menggunakan perintah atau yang disebut prompt untuk memberikan saran secara umum. Prompt tersebut bisa berisi code dari code editor, komentar, atau tautan ke repositori yang relevan. Cara kerja dari GitHub Copilot cukup sederhana, yaitu prompt yang telah dienkripsi dikirim ke server Github, lalu berinteraksi dengan Model Copilot pada layanan Microsoft Azure untuk menghasilkan saran, dan kemudian dikirim kembali kepada pengguna. 

Terdapat penelitian tentang bagaimana GitHub Copilot dapat mempengaruhi produktivitas developer. Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa GitHub Copilot meningkatkan kepuasan developer terhadap pekerjaannya dan tidak terlalu frustasi dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, developer juga bisa menghemat energinya dalam melakukan repetitive tasks. Hal ini berdampak pada kecepatan pengerjaan, yaitu developer yang menggunakan GitHub Copilot dapat menyelesaikan pekerjaannya 55% lebih cepat dibandingkan developer yang tidak menggunakan GitHub Copilot.

Penggunaan GitHub Copilot akan sangat membantu kita untuk meningkatkan produktivitas yang ada, namun kita harus tetap hati-hati. Terlalu bergantung pada GitHub Copilot bisa membuat semakin jarang digunakannya pemikiran seorang software engineer sehingga membuat semakin menurunnya kreativitas dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, terlalu sering mengandalkan GitHub Copilot tanpa memahami solusinya, memungkinkan kita semakin jarang untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki sehingga kemampuan kita tidak akan berkembang.

Banyak pertanyaan mengenai apakah GitHub Copilot akan menggantikan manusia. Namun menurut halaman resminya, GitHub Copilot menjelaskan bahwa Github Copilot tidak akan menggantikan software engineer, melainkan membantu meningkatkan efisiensi pengembangan aplikasi. Sesuai namanya, AI milik Github tersebut bernama Copilot, bukan Autopilot, yaitu Copilot hanya memberikan saran code dan tidak memberikan jaminan bebas bug, sehingga peran software engineer untuk melakukan peninjauan code secara manual.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang privasi dan penggunaan data oleh perusahaan yang menggunakan GitHub Copilot. Namun, GitHub telah menjelaskan bahwa GitHub Copilot for Business tidak akan mengakses atau menyimpan source code dari perintah yang diberikan. Sistem keamanan GitHub Copilot juga menolak kode berpotensi berbahaya seperti SQL Injection, Path Injection, dan Hardcoded Credentials.

Meskipun tools AI seperti GitHub Copilot dapat meningkatkan efisiensi dalam pengembangan aplikasi, peran software engineer tetap krusial. Masih banyak aspek dalam pengembangan yang tidak dapat ditangani oleh AI. Oleh karena itu, peran software engineer tetap diperlukan agar dapat meningkatkan proses pengembangan aplikasi. 

 

Referensi

GitHub Copilot · Your AI pair programmer. (2024). GitHub. https://github.com/features/copilot

GitHub Copilot Trust Center. (n.d.). GitHub Resources. https://resources.github.com/copilot-trust-center/

Peng, S., Kalliamvakou, E., Cihon, P., & Demirer, M. (2023). The Impact of AI on Developer Productivity: Evidence from GitHub Copilot. arXiv (Cornell University). https://doi.org/10.48550/arxiv.2302.06590