Di era digital, konsep belajar mengajar tidak hanya terjadi di dalam kelas. Proses belajar mengajar tidak lagi mengharuskan proses transfer ilmu dilakukan secara tatap muka. Era digital memungkinkan anda untuk melakukan transfer ilmu dimanapun dan kapanpun. Tapi bagaimana? Saat ini banyak cara yang dapat anda lakukan untuk membuat konten pembelajaran digital, aplikasi-aplikasi yang dapat anda unduh berbayar ataupun gratis, meminta bantuan dari ahli video atau konten interaktif yang ada di sekitar anda, atau bila anda BINUSIAN anda dapat menggunakan aplikasi BITS (BINUS Interactive Software).

Bila cara pembuatan konten pembelajaran saat ini sudah semakin mudah. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah pemaksimalan konten yang ingin kita sampaikan. Kita harus memastikan bahwa konten yang kita sampaikan dapat diterima oleh learners dengan baik, sehingga tujuan atau goal dari konten pembelajaran kita tercapai. Artikel ini akan memberikan saran, bagaimana sebaiknya konten pembelajaran anda dibuat, sehingga lebih efektif dan optimal. Adalah CCAF model, kependekan dari Context, Challenge, Activity, dan Feedback sebuah model yang diyakini dapat meningkatkan keefektifan konten. Mari kita bahas tiap bagian dari model CCAF.

1. Context
Anda harus memastikan bahwa pada konten pembelajaran anda terdapat unsur konteks. Konteks disini adalah dimana anda mencoba memberi gambaran kepada learners, mengenai situasi apa yang kiranya dapat dialami yang berkaitan dengan konten pembelajaran yang sedang anda buat. Seringkali konten pembelajaran berisikan materi yang berbentuk teori. Namun apakah kita yakin bahwa learners telah paham? Umumnya antara teori dengan praktek terdapat perbedaan-perbedaan. Maka alangkah baiknya apabila teori yang anda sampaikan dapat dibentuk menjadi sebuah situasi yang sering dihadapi sehari-hari, yang mudah dipahami oleh target. Pahami target viewers anda, setiap konten pasti memiliki target tersendiri. Misalkan konten yang hendak disampaikan mengenai Business Canvas Model. Konten pembelajaran tersebut mengajarkan apa yang perlu dilakukan seorang calon pebisnis sebelum membangun bisninsya. Maka sebaiknya berikan gambaran per-aspek dari Business Canvas Model, kira-kira situasi apa yang kerap dihadapi dalam tiap-tiap aspek. Hal ini penting demi memberikan motivasi kepada learners sehingga learners terbayang dalam situasi apa hal yang telah dipelajarinya tersebut dapat diterapkan dan mengapa mereka harus memahami konten pembelajaran tersebut.

2. Challenge
Unsur kedua yang harus ada dalam konten pembelajaran anda adalah Challenge. Berikan kesempatan kepada learners untuk turut aktif berpartisipasi dalam konten tersebut. Hal ini umumnya dilakukan pada konten interaktif. Hal ini juga dapat menjaga learners agar tetap memperhatikan tiap konten yang ada. Contoh kecil dari sebuah challenge adalah memberikan kuis di tengah-tengah konten, sebelum learnersdapat melanjutkan ke scene selanjutnya. Pastikan challenge yang anda buat sejalan dengan learning objective dan meaningful bagi learners. Sehingga challenge tersebut memiliki manfaat.

3. Activities
Biarkan learners melakukan aktivitas seperti menjalani challenge yang kita berikan atau menirukan dan melakukan sesuatu yang kita instruksikan. Jangan biarkan learners melakukan sesuatu yang terlalu mudah atau terlalu sulit. Terlalu mudah membuat learners meremehkan konten pembelajaran dan membuat motivasi mereka untuk memahami pelajaran tersebut menurun. Terlalu sulit membuat mereka berhenti sebelum menuju akhir konten. Biarkan learners belajar dari aktivitas yang mereka lakukan sesuai dari arahan konten pembelajaran.

4. Feedback
Unsur terakhir yang harus ada dalam konten pembelajaran anda adalah feedback atau respon. Pastikan anda memberikan assessment dalam konten pembelajaran anda, demi mengetahui seberapa jauh learners paham akan konten yang anda buat. Yang harus diperhatikan, pada assessment sebaiknya anda tidak hanya memberikan informasi jawaban yang diberikan learners salah atau benar. Sebaiknya feedback diberikan dengan menyertakan alasan mengapa jawaban mereka benar dan apa yang harus dikembangkan. Dan apabila jawaban mereka adalah salah, mengapa jawaban tersebut salah, apa jawaban benarnya, dan bagaimana menentukan jawaban benar (jika perlu).