Indonesia diprediksi untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan tersebut, inklusivitas menjadi komponen terpenting. Sayangnya, saat ini perekonomian digital di Indonesia masih belum inklusif. 

Inklusivitas dalam konteks perekonomian digital ditandai dengan keterlibatan berbagai lapisan masyarakat di dalam sistemnya. Seluruh aktor ekonomi aktif berperan serta di dalam sistem dan mendapatkan manfaatnya. Mari kita kaji lebih dalam apa yang membuat inklusivitas menjadi tantangan Indonesia di era 4.0 ini.

4 Kendala Digitalisasi Indonesia

Terdapat beberapa kendala yang mempersulit terwujudnya inklusivitas perekonomian digital di Indonesia, di antaranya adalah:

  1. Infrastruktur yang masih terpusat di kota besar

Penduduk yang tinggal di kota besar biasanya tidak akan menyadari kesulitan yang dialami oleh penduduk di daerah rural terkait dengan akses internet dan teknologi digital semacamnya. Di daerah terpencil, akses internet cenderung belum konsisten. Ada kalanya koneksi internet akan terputus di tengah pemakaian.

Karena itu, saat ini pemerintah sedang berusaha memperluas jaringan internet hingga menjangkau area pelosok Indonesia. Proyek semacam ini membutuhkan dana yang cukup besar dan waktu yang lama karena kondisi geografis Indonesia yang luas dan bersifat kepulauan.

  1. Akses dan penggunaan internet tidak merata

Kendala lain yang mengakibatkan perekonomian digital Indonesia belum inklusif adalah akses dan penggunaan internet yang tidak merata. Ada kalangan-kalangan yang masih kesulitan untuk mendapatkan akses seperti wanita, orang dengan status sosial ekonomi rendah, lansia, dan individu dengan disabilitas.

Di sini, pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya memiliki tugas untuk meningkatkan literasi digital kalangan yang mengalami marginalisasi tersebut. Selain penanaman literasi digital, perangkat-perangkat yang dibutuhkan pun harus mudah dijangkau oleh semua kalangan, misalnya smartphone dengan harga terjangkau.

  1. Belum semua bisnis bertransformasi

Meskipun digitalisasi membantu bisnis berkembang, ternyata belum semua bisnis di Indonesia yang melakukan transformasi digital. Hal ini terutama terlihat jelas di kalangan pelaku usaha kecil hingga menengah. Padahal, usaha kecil dan menengah merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia.

Pemerintah dan stakeholder perlu mendorong digitalisasi bisnis-bisnis kecil ini. Ke depannya, bisnis yang tidak mengadopsi sistem digital akan kalah saing. Beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh sebuah usaha dengan mengadopsi teknologi digital adalah:

  • Mengurangi persentase human error
  • Pembayaran digital risikonya lebih kecil daripada pembayaran tunai
  • Membantu usaha untuk melakukan ekspansi
  • Memperluas area cakupan bisnis
  1. Minimnya perlindungan akan ekonomi digital

Selain permasalahan-permasalahan yang disebutkan sebelumnya, perekonomian digital di Indonesia kurang inklusif karena masih banyak yang belum menyadari pentingnya jaminan sosial (social protection) yang dibutuhkan oleh pelaku usaha di perekonomian digital, baik pemilik bisnis maupun karyawannya.

Bentuk jaminan sosial yang tersedia di Indonesia contohnya adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Dua bentuk perlindungan ini memastikan bahwa semua pihak yang andil di dalam perekonomian digital dapat hidup sejahtera sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Inovasi Digital adalah Kunci

Di masa ketika perekonomian digital masih belum merealisasikan potensinya, inovasi digital menjadi kunci untuk memastikan keberlangsungannya. Inovasi digital adalah aplikasi teknologi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis. 

Teknologi ini bisa saja merupakan sesuatu yang benar-benar baru atau yang penerapannya belum pernah dilakukan dalam konteks bisnis. Ada berbagai manfaat yang bisa diberikan oleh inovasi digital terhadap bisnis, seperti:

  • Melakukan pengambilan keputusan dengan lebih efisien dan berdasarkan data.
  • Meningkatkan produktivitas atau kinerja karyawan.
  • Membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen.
  • Meningkatkan keamanan, baik untuk konsumen maupun bisnis itu sendiri.

Inovasi digital pastinya tidak akan bisa berjalan apabila tidak ada sumber daya manusia yang mendukung. Karena itu, Indonesia akan sangat membutuhkan individu dengan keterampilan tinggi di bidang inovasi digital yang akan membantu perkembangan perekonomian ke depannya.

Ada berbagai macam program pendidikan yang bisa mengasah talenta muda Indonesia untuk menjadi ahli inovasi digital. Seperti Program Digital Business Innovation di BINUS @Bekasi yang bertujuan untuk mendorong inovasi digital di Indonesia. Melalui program ini, anak didik akan diajarkan bagaimana mengaplikasikan teknologi dalam industri.

Program ini memberikan kesempatan bagi anak didik untuk mengikuti enrichment di luar universitas, baik melalui kegiatan magang maupun volunteer. Ada juga tawaran beasiswa menarik untuk mahasiswa yang memenuhi kualifikasi.