QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard menjadi salah satu inovasi pembayaran digital paling sukses di Indonesia. Sistem ini dikembangkan oleh Bank Indonesia untuk menyatukan seluruh metode pembayaran berbasis QR agar lebih efisien dan mudah digunakan. Keunggulan utama QRIS terletak pada sifatnya yang mudah diakses, murah, dan dapat digunakan oleh semua jenis usaha, mulai dari pedagang kecil hingga bisnis besar. Bank Indonesia mencatat bahwa jumlah merchant QRIS telah melampaui 30 juta pengguna pada tahun 2024, menjadikannya salah satu sistem pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara  (Bank Indonesia, 2025)

Kelebihan terbesar QRIS dibanding VISA dan Mastercard adalah biaya implementasi yang sangat rendah. Merchant tidak perlu membeli mesin EDC atau mendaftar sebagai pengelola kartu kredit karena transaksi dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone. Hal ini membuat QRIS sangat ideal untuk UMKM yang selama ini tidak terjangkau oleh infrastruktur pembayaran konvensional. Penelitian Bank Dunia menunjukkan bahwa sistem pembayaran berbasis QR seperti QRIS dapat meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan karena biaya transaksinya lebih rendah dan proses implementasinya lebih sederhana (World Bank, 2023)

QRIS juga unggul karena sifatnya yang interoperable, artinya satu kode dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi seperti GoPay, OVO, DANA, ShopeePay, LinkAja, dan mobile banking dari berbagai bank. Kemampuan integrasi lintas platform ini membuat QRIS lebih fleksibel dibandingkan jaringan internasional seperti VISA dan Mastercard yang pada dasarnya masih menggunakan format kartu fisik dan jaringan terminal tertentu. Penelitian mengenai sistem pembayaran digital di Asia menunjukkan bahwa interoperabilitas adalah kunci keberhasilan adopsi massal, terutama di negara berkembang yang memiliki ekosistem aplikasi keuangan sangat beragam (ADB, 2022)

Dari sisi industri keuangan, posisi kuat QRIS tidak terlepas dari dukungan penuh Bank Indonesia melalui kebijakan standardisasi, keamanan transaksi, dan integrasi ekosistem. BI mengembangkan QRIS dengan standar keamanan nasional menggunakan enkripsi dan pemantauan real-time untuk mencegah fraud. VISA dan Mastercard memang memiliki sistem keamanan global yang mapan, tetapi model bisnisnya lebih difokuskan pada transaksi kartu kredit dan debit, bukan transaksi mikro harian seperti yang mendominasi pasar Indonesia. Laporan resmi Bank Indonesia tentang roadmap sistem pembayaran juga menegaskan bahwa QRIS menjadi bagian dari strategi nasional untuk membangun ekosistem pembayaran digital yang efisien dan inklusif (Bank Indonesia, 2025)

Di sisi konsumen, perubahan perilaku masyarakat mendukung pertumbuhan QRIS secara cepat. Masyarakat Indonesia semakin terbiasa dengan transaksi nontunai dan memilih metode pembayaran yang cepat, mudah, dan dapat digunakan di berbagai tempat tanpa syarat kartu fisik. Riset McKinsey menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna dompet digital tercepat di Asia, dan QRIS menjadi pendukung utama karena mudah diadopsi di seluruh lapisan masyarakat (McKinsey Digital Payments Report, 2022).

Keberhasilan QRIS menunjukkan bahwa inovasi lokal dapat bersaing dengan raksasa global seperti VISA dan Mastercard. QRIS tidak hanya menjadi alternatif pembayaran, tetapi menjadi fondasi sistem pembayaran nasional yang mendukung transaksi UMKM, efisiensi bisnis, dan inklusi keuangan. Dengan adanya perluasan fitur seperti QRIS Tuntas dan integrasi lintas negara dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura, QRIS berpotensi berkembang menjadi standar pembayaran regional yang memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital Asia.

Referensi:

Bank Indonesia. (2024). Penetrasi Merchant QRIS Capai 30 Juta. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_268524.aspx

Bank Indonesia. (2020). Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian/Documents/BSPI2025.pdf

World Bank. (2023). Digital Payments and Financial Inclusion. https://documents.worldbank.org/en/publication/documents-reports/documentdetail/099061523090617021/p17773608f66c405a0b1df03dd7bc13f5db

Asian Development Bank. (2022). Digital Financial Inclusion in Asia. https://www.adb.org/publications/digital-financial-inclusion-asia

McKinsey & Company. (2022). The Future of Payments in Asia. https://www.mckinsey.com/capabilities/growth-marketing-and-sales/our-insights/how-payments-can-accelerate-asia