Tarif pajak degresif merupakan suatu sistem pengenaan pajak yang memperlihatkan karakteristik menurunnya tarif pajak sejalan dengan peningkatan pendapatan subjek yang terkena pajak. Dalam konteks ini, subjek pajak yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi akan dikenai tarif pajak yang lebih rendah, sedangkan subjek yang memiliki pendapatan yang lebih rendah akan dikenai tarif pajak yang lebih tinggi. Tujuan utama dari tarif pajak degresif ini adalah untuk menciptakan keadilan sosial dan distribusi pendapatan yang lebih merata, dengan memberikan keringanan pajak kepada mereka yang memiliki kemampuan ekonomi yang lebih rendah. Sistem ini mendorong pemerataan kekayaan dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Meskipun tarif pajak degresif dapat menciptakan insentif untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, perlu juga diperhatikan bahwa perencanaan dan implementasi yang cermat dibutuhkan agar dampaknya tidak merugikan kelompok pendapatan menengah ke bawah. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai konsep dan implementasi tarif pajak degresif menjadi krusial untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang seimbang dan inklusif. Berbeda dengan tarif pajak progresif dan regresif, pada tarif pajak degresif, persentase pengenaan pajak semakin mengecil seiring dengan besar dasar pengenaan yang semakin besar. Contoh pengenaan pajak degresif: Jika seorang individu dikenakan dasar pajak sebesar Rp 9.000.000, maka persentase pengenaannya adalah 30%. Namun, individu dengan dasar pajak sebesar Rp 25.000.000 bisa saja memiliki persentase pengenaan lebih rendah.

Jenis-Jenis Tarif Pajak Degresif

  1. Tarif Pajak Degresif-Progresif: Besaran persentase pengenaan pajak akan terus mengecil seiring dengan peningkatan dasar pengenaan pajak.
  2. Tarif Pajak Degresif-Degresif: Besaran persentase tarif semakin menurun seiring dengan peningkatan dasar pengenaan.
  3. Tarif Pajak Degresif-Proporsional: Persentase besaran tarif yang dikenakan akan menurun tetapi sifatnya tetap atau stagnan seiring dengan peningkatan dasar pengenaan.

  Kelebihan Tarif Pajak Degresif

  1. Menguntungkan individu dengan tingkat pendapatan yang semakin besar, karena besaran persentase yang dikenakan akan semakin rendah.
  2. Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberikan insentif bagi individu untuk meningkatkan pendapatan.

Kekurangan Tarif Pajak Degresif

  1. Kurang adil karena individu dengan pendapatan tinggi membayar proporsi pajak yang lebih rendah.
  2. Kompleksitas perhitungan karena melibatkan berbagai lapisan tarif.

Perbedaan dengan Tarif Pajak Progresif dan Regresif

  1. Tarif pajak progresif: Persentase tarif semakin meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan.
  2. Tarif pajak regresif: Persentase tarif semakin menurun seiring dengan peningkatan pendapatan, tetapi sifatnya lebih tegas menurun daripada tarif pajak degresif.

Sebagai akuntan yang sering dihadapi dengan pengurusan pajak dalam mengelola keuangan, tentunya memahami sistem tarif pajak ini sangat membantu Anda dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Mengelola perpajakan memang terkadang cukup rumit dan menguras banyak waktu dan tenaga. Hal ini akan semakin berat jika menemukan tantangan atau masalah selama pekerjaan berlangsung.

 

References:

Accurate. (2022). Pajak Degresif dan Jenis Tarif di Dalamnya. pp. https://accurate.id/marketing-manajemen/pajak-degresif/.

Pramudya, A. (2023, November 23). Tarif Pajak Degresif: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangan. pp. https://www.jurnal.id/id/blog/tarif-pajak-degresif/.