Kita sering mendengar tentang CO2 (carbon dioxide),  namun CO2 bukanlah satu-satunya gas yang menyebabkan pemanasan global (global warming). Itu sebabnya, kita perlu memahami mengenai gas rumah kaca (GRK) atau Green House Gas (GHG) lebih mendalam.

Karbon dioksida (CO2) hanyalah salah satu dari beberapa gas rumah kaca (GRK), seperti metana, dinitrogen oksida, ozon, dan uap air, yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Namun mengapa banyak riset dan diskusi mengenai CO2? Jawabannya, karena CO2 menjadi kontributor terbesar dari GRK.

`

Apa perbedaan antara CO2  and CO2e?

Setiap gas rumah kaca mempunyai potensi pemanasan global yang spesifik, yang diukur berdasarkan dua faktor utama:

  1. Seberapa efektif gas tersebut dalam memerangkap panas saat berada di atmosfer.
  2. Berapa lama gas tersebut bertahan di sana sebelum terurai.

CO2e (karbon dioksida ekuivalen) adalah ukuran yang dibuat oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) untuk menyamakan dampak berbagai gas rumah kaca pada pemanasan global. Metrik CO2e pada dasarnya menggambarkan potensi pemanasan global dari semua gas rumah kaca. Metrik biasanya diukur dalam jutaan metrik ton. Meningkatnya suhu telah berkontribusi terhadap banyak tragedi lingkungan yang berbeda. Saat kita mencoba mengurangi emisi karbon dan beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih dan energi terbarukan, kita memerlukan cara untuk mengukur kemajuan kita. Dengan menggunakan CO2e untuk melacak jumlah gas rumah kaca di atmosfer, kita dapat lebih memahami apakah kita bergerak menuju pengurangan emisi karbon atau terus berkontribusi terhadap

Dengan kata lain, dampak berbagai gas rumah kaca dinyatakan dalam jumlah CO2 akan menghasilkan dan menunjukkan jumlah pemanasan yang sama. Sederhananya, CO2e mengumpulkan semua gas rumah kaca ke dalam satu tempat pengukuran yang sama.

“CO2” bukanlah representasi akurat dari emisi entitas

Selama beberapa dekade terakhir, CO2 sering digunakan sebagai singkatan untuk menggambarkan semua gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan, CO2 menyumbang sebagian besar emisi antropogenik global dan merupakan pendorong utama kenaikan suhu. Namun bukan berarti kita bisa mengabaikan gas-gas lain yang juga memerangkap panas.

Aktivitas kita sehari-hari juga berdampak atas pelepasan berbagai jenis gas rumah kaca. Mengemudi mobil yang membakar bahan bakar yang melepaskan karbon dioksida, dan susu yang kita minum berasal dari sapi yang bersendawa metana. Inilah sebabnya mengapa CO2e adalah metode yang jauh lebih akurat untuk menggambarkan dan mengukur jejak karbon kita. Tapi memang, tidak berarti kita melarang penggunaan CO2 dari kosakata. Kapan pun kita menyebut CO2 sebagai karbon dioksida, Anda masih akan melihatnya!

 

Gambar diambil dari:

CO2 and carbon emissions – Bing images

 

Referensi:

The CO2lumnist: What is the ‘e’ in CO2e? The CO₂lumnist: What is the ‘e’ in CO₂e? (robeco.com)