Kenaikan Suhu Bumi

GAMBAR: Detik.com

Halo teman-teman. Kalian pasti pernah mendengar atau bahkan mungkin pernah ikut merasakan terjadinya heat wave. Seperti yang terjadi di New South Wales (NSW), Australia, pada level tertinggi di 41.9oC pada Bulan Desember 2019 yang telah menyebabkan terjadinya kebakaran hutan yang cukup luas dan parah. Heat wave tersebut telah menyebabkan keringnya lingkungan sehingga hutan dan semak menjadi sangat mudah terbakar. Pada heatwave itu, menyebabkan terjadinya 100 kejadian kebakaran semak dan hutan (bushfires) di NSW.

Kemudian, terjadi headwave juga di California, USA, pada level tertinggi di 53oC pada Bulan Juni 2021 dan 43oC pada Bulan Agustus 2022, dan memberikan kontribusi besar pada kebakaran lebih dari 141 hektar hutan equoia National Forest di California (Trotta, 2022). Bahkan di Eropa pun terjadi heatwave pada awal 2023 (Edward, 2023). Dan pada April 2023 telah dilaporkan terjadinya level temperature terburuk (terpanas) sepanjang sejarah di Asia (Rice, 2023). Baik India, China, Thailand dan Jepang, semua mengalami heatwave terburuk yang pernah ada. BMKG negara-negara tersebut telah melaporkan suhu panas lebih dari 400C. Negara Bangladesh telah tercatat sebagai negara capaian terpanas pada suhu maksimum harian 51.20C pada 17 April 2023 (wibawana, 2023).

Tidak terkecuali Indonesia, tanggal 17 April 2023 dilaporkan memiliki temperature tertinggi yaitu 370C. Meskipun suhu tinggi ini dikatakan bukan termasuk heatwave, karena untuk dikategorikan sebagai heatwave, suhu udara maksimum mestinya lebih tinggi 5 derajat dibandingkan dengan normalnya. Sesuai laporan BMKG yang telah melakukan analisis selama 40 tahun terakhir di 92 stasiun BMKG, bahwa terdapat kenaikan suhu permukaan (Majni, 2022).

Pope Francis pernah mengatakan di bumi ini semuanya saling terhubung satu sama lain. Manusia dengan alam, manusia dengan manusia lainnya termasuk juga dengan flora dan fauna. Oleh karena itu, kita semua dipanggil untuk bisa dan mau mendengarkan penderitaan Bumi yang semakin menjerit pada hari hari ini. Dengan alasan ini juga, saya secara pribadi ingin mengajak teman-teman semua untuk mulai memikirkan mengapa hal ini bisa terjadi dan apa yang bis akita lakukan.

SUHU PANAS YANG MAKIN TINGGI

Global warming telah memberikan kontribusi besar pada kenaikan suhu panas bumi. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, suhu global telah naik 1.20C  lebih tinggi dibandingkan 0.820C dibandingkan suhu panas rata-rata di abad 20 (World Economic Forum, 2021). Di Indonesia yang memiliki dua musim; musim kemarau dan musim penghujan, kita dapat merasakan suhu yang semakin panas di musim kemarau, bahkan tidak jarang kita merasakan dingin dan ada hujan lebat di tengah musim kemarau. Kalau kita mau merenung dan mengingat kembali, kita mulai merasakan ada hujan atau kabut-kabut yang kita di berbagai tempat tetapi pada hari tertentu panasnya juga sangat tidak terkira. Bahkan pada waktu musim hujan awal 2023 kemarin kita menyaksikan bahwa ombak laut semakin tinggi (Kompas, 2023), curah hujan semakin deras dan kalau panas semakin panas dan perubahan alam ini kemudian juga dicatat oleh para ilmuwan. Mereka akhirnya menemukan bahwa sesungguhnya kita telah mengalami peningkatan suhu bumi yang sangat tinggi yaitu 1.10C. Bahkan, diramalkan tidak lama lagi akan mencapai satu setengah derajat Celsius, yang artinya kecepatannya akan sangat luar biasa naiknya dan itu akan eksponensial, melejit ke atas dan membuat kehidupan kita semakin kurang nyaman.

Kalau kita bandingkan peningkatan suhu bumi ini dengan suhub badan manusia. Bayangkan kalau suhu teman-teman meningkat satu derajat Celcius apa yang terjadi? Pasti kita sudah merasakan tidak enak badan dan ada sesuatu yang membuat kita tidak bisa tidur. dan kalau suhu badan naik terus barangkali kita akan meracau dan setelah itu kita akan bertindak semakin aneh. Beberapa waktu yang lalu, pada sekitar Bulan Agustus 2022, barangkali teman-teman membaca beberapa sungai Yangtze di Tiongkok mengering, mengakibatkan pembangkit listrik tenaga airnya tidak bisa menghasilkan listrik dan bahkan di sungai-sungai itu ditemukan kota tua yang tidak terlihat sebelumnya karena air sungai itu turun surut begitu besar sekali.

Di Italia, pada Februari 2023, kita membaca berita mengenai kota yang indah yaitu Venecia, tempat para selebriti menikmati kehidupan yang romantis sama dengan pasangannya di atas gondola di atas perahu. Pada berita itu dikatakan bahwa Kanal Venecia mongering, kita menyaksikan kapal-kapal atau perahu itu terdampar semua di antara lumpur di Venesia. mengapa itu terjadi ? lagi-lagi para ahli menyebutkan ini adalah climate change.

Barangkali teman-teman juga mendengar ramalan bahwa Venesia akan tenggelam, sama dengan Jakarta yang hari ini dikatakan sudah 40% wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Karena, sementara permukaan air laut itu naik terus karena pemanasan global yang mengakibatkan melelehnya gunung es, disaat yang sama kita menyedot air bersih dari dalam tanah sehingga permukaan tanah juga terus turun. Mari kita coba banyangkan apa yang terjadi di hari esok.

References:

  • Edward, Christian. 2023. ‘Uncharted territory’: January heat records smashed across Europe. CNN World. https://edition.cnn.com/2023/01/03/europe/europe-heat-records-climate-intl/index.html.
  • Kompas. 2023. Waspada Ombak Setinggi 6 Meter di Laut Selatan Cianjur. https://bandung.kompas.com/read/2023/02/03/064116478/waspada-ombak-setinggi-6-meter-di-laut-selatan-cianjur.
  • Majni, Ferdian Ananda. 2022. Perubahan Iklim dan Tren Kenaikan Suhu di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/humaniora/493175/perubahan-iklim-dan-tren-kenaikan-suhu-di-indonesia-ini-penjelasan-bmkg.
  • Risce, Doyle. 2023. ‘Like none before:’ Deadly, record-smashing heat wave scorches Asia. USA Today. https://www.usatoday.com/story/news/weather/2023/04/19/asia-heat-wave-worst-ever-recorded-april-climate-change/11697652002/.
  • Trotta, Daniel. 2022. Explainer: What’s causing the recent U.S. heat waves? Reuters. https://www.reuters.com/business/environment/what-is-behind-heat-waves-affecting-united-states-2022-07-24/.
  • BBC News. 2019. Australia heatwave: All-time temperature record broken again. https://www.bbc.com/news/world-australia-50837025.
  • Wibawana, Widhia Arum. 2023. Apa Itu Fenomena Gelombang Panas di Asia? Apakah Indonesia Termasuk?” https://news.detik.com/berita/d-6689649/apa-itu-fenomena-gelombang-panas-di-asia-apakah-indonesia-termasuk.
  • World Economic Forum. 2021. Global Warming Chart-Here’s How Temperatures Have Risen Since 1950. https://www.weforum.org/agenda/2021/01/global-warming-chart-average-temperatures-rising/
Linda Kusumaning Wedari S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CLI., CSRA.