Pemahaman Circular Economy (Part 3)

Pentingnya pengintegrasian keberlanjutan dalam operasi bisnis telah saya paparkan pada artikel ‘Pemahaman Circular Economy (part 1 dan part 2)’. Sekarang mari kita lanjutkan.

Model Linear

Mari kita melihat bisnis yang waktu lalu digunakan oleh semua industri di seluruh dunia. Industri telah menggunakan atau mengkonsumsi energi sebanyak mungkin, tanpa berfikir mengenai efisiensi untuk kelestarian. Kita telah berabad-abad lamanya, memiliki ekonomi yang sangat linier, di mana kita menggunakan pendekatan ambil-buat-buang (Take–Make–Dispose) untuk memproduksi barang. Kita telah telah mengambil sumber daya alam dari bumi. Kita memproduksi barang atau produk, dan kita sering membuangnya sebelum akhir siklus hidup alaminya. Sistem linier ini memiliki batas yang signifikan pada planet yang terbatas. Dari praktik ini, lalu ada perubahan atau pergeseran konsep atau model bisnis, dari model ambil-buat-limbah (take-make-waste) ke model sirkularitas.

Contoh Model Sirkular di Alam

Model sirkular ini, bersandar pada apa yang sudah kita ketahui dari sistem alam, dimana sistem alam memiliki 3,8 miliar tahun untuk berevolusi dengan cara yang masuk akal di dunia yang kompleks tempat kita hidup ini. Jika anda melihat jaring makanan hutan tropis kita misalnya, anda akan dapat melihat bahwa setiap spesies yang ada di hutan itu telah saling terhubung dan juga memiliki perannya masing-masing. Sistem yang telah terjalin di hutan tropis itu, tidak pernah ada pemborosan dalam sistem itu. Semua limbah dalam sistem alami sebenarnya dipecah dan digunakan kembali sebagai nutrisi untuk organisme lain.

Jadi jika anda memikirkan, katakanlah, kotoran hewan dari kera dan tapir di hutan ini atau daun yang jatuh ke tanah, semua itu akan dipecah dan diurai oleh bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur ini yang mengubah limbah ini menjadi nutrisi yang menciptakan tanah yang subur dan mendukung pertumbuhan pohon dan hewan. Jadi apa yang bisa kita pelajari dari sistem ini? Dan apa yang dapat kita renungkan dalam hal bagaimana kita telah melakukan sesuatu di masa lalu? Ini hanya sedikit gambaran tentang bagaimana kita telah melakukan hal-hal di masa lalu. Ini juga menunjukkan bahwa kita telah mengikuti model linier Dalam pemanfaatan sumber daya, dalam menghasilkan pembangunan ekonomi. Model linear ini berhasil dengan populasi global yang relatif kecil. Tapi sekarang kita harus berfikir untuk dapat membantu lebih banyak orang mencapai kesejahteraan, tidak hanya keluar dari kemiskinan tetapi benar-benar untuk berkembang di dunia dengan sumber daya terbatas. Dan kita tidak dapat melakukannya dengan mengikuti model linear yang lama.

Pada dasarnya, jika kita mempelajari ekonomi sirkular, ekonomi sirkular adalah tentang menemukan cara untuk memisahkan pembangunan ekonomi yang kita butuhkan, dari penggunaan sumber daya yang langka. Dan itu membutuhkan teknologi disruptif, model bisnis yang disruptif berdasarkan prinsip yang sangat berbeda dari sistem linier kita pada saat itu. Karena kita hidup di satu planet Bumi, jadi, dimana pun kita membuang barang, maka sampah itu akan tetap ada disekitar kita.

Negara Eropa dan Cina jauh lebih maju daripada Amerika Serikat dalam hal pendekatan ekonomi sirkula. Hal ini karena mereka telah memahami kenyataan itu lebih cepat, karena mereka memiliki lebih sedikit lahan dibandingkan dengan jumlah orang atau populasi negaranya. Perlunya perubahan paradigma pola pikir dimana kita mulai melihat bahwa, perlunya perubahan dari pola pikir kepemilikan dan konsumsi menjadi pola pikir ke aksesibilitas saja. Jika kita dapat mengakses hal-hal yang kita butuhkan. Dulu, industri selalu merancang untuk keusangan setiap produk agar perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk dan dapat menjual lebih banyak. Jaman sekarang, industri telah memulai merancang produk untuk masa pakai yang lebih lama, namun tetap memiliki model bisnis yang menghasilkan pendapatan dan keuntungan.

Banyak industri telah beralih paradigma, bergerak dari limbah, menjadi paradigma dimana limbah termasuk sumber daya yang belum dimanfaatkan. Mereka mulai melihat sampah secara berbeda. Mereka bahkan telah bisa meminimalkan carbon footprint, mengurangi limbah, dan mengurangi penggunaan energi. Semua itu sangat penting. Dan ini kita perlu pelajari, agar kita bisa mencapai kesejahteraan antargenerasi, menuju masyarakat yang berkelanjutan.

 

Referensi:

Image Source:

  • https://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrxxP3cGspieE0AXqz.ZHRG;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=complicated+and+complex&fr2=piv-web&type=E211ID0G0&fr=mcafee#id=39&iurl=https%3A%2F%2Fcontentholic.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FSimple-Design-vs-Complex.png&action=click
  • https://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr1TiWXqMpiPeovLFnNQwx.;_ylu=c2VjA3NlYXJjaARzbGsDYnV0dG9u;_ylc=X1MDMjExNDczMzAwNQRfcgMyBGFjdG4DY2xrBGNzcmNwdmlkA3Y3MHlsVEV3TGpMWWRlQkVZVGNVbmdoNk1qQXdNUUFBQUFEUy5yV2gEZnIDbWNhZmVlBGZyMgNzYS1ncARncHJpZANqQk5DSDc1NlMxNmdzLmtSMDBUSFRBBG5fc3VnZwMxBG9yaWdpbgNpZC5pbWFnZXMuc2VhcmNoLnlhaG9vLmNvbQRwb3MDMARwcXN0cgMEcHFzdHJsAwRxc3RybAMxNgRxdWVyeQNsaW5lYXIlMjBlY29ub215BHRfc3RtcAMxNjU3NDQ4NjEw?p=linear+economy&fr=mcafee&fr2=sb-top-id.images.search&ei=UTF-8&x=wrt&type=E211ID0G0#id=2&iurl=https%3A%2F%2Fcdn.sketchbubble.com%2Fpub%2Fmedia%2Fcatalog%2Fproduct%2Fcache%2F1%2Fimage%2F720x540%2Fc96a280f94e22e3ee3823dd0a1a87606%2Fl%2Fi%2Flinear-economy-mc-slide2.png&action=click
  • https://id.images.search.yahoo.com/search/images?p=forest+food+web&fr=mcafee&type=E211ID0G0&imgurl=https%3A%2F%2Fwww.exploringnature.org%2Fgraphics%2Ffoodwebs%2FAmazonRF_foodweb72.jpg#id=7&iurl=https%3A%2F%2Fi.pinimg.com%2Foriginals%2F0a%2F35%2Fac%2F0a35ac5b42fc3ea5572476e23f09d188.jpg&action=click
Linda Kusumaning Wedari, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CLI., CSRA