Pembelian kembali saham (share buyback) adalah aktivitas ketika perusahaan publik membeli sahamnya sendiri di pasar. Mirip dengan konsep dividen, share buyback adalah cara perusahaan dapat mengembalikan uang tunai kepada pemegang sahamnya. Ketika sebuah perusahaan share buyback, biasanya aktivitas ini dapat memberikan sinyal positif karena itu berarti bahwa perusahaan tersebut percaya bahwa meskipunya sahamnya pada kondisi undervalued, namun perusahaan yakin akan pendapatannya di masa depan.

Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan mengenai pembelian kembali saham (share buyback) sebagai lanjutan tulisan sebelumnya berjudul Share Buyback (Part 1) yang bisa anda baca disini.

Pada bagian tulisan ini, saya akan menjelaskan dampak aktivitas share buyback ini bagi investor atau pemegang saham (shareholders) serta dampak share buyback pada EPS (Earnings per Share).

Bagaimana Dampak Share Buyback bagi Shareholders?

Perbedaan aktivitas share buyback dari dividen adalah dari sisi manfaatnya bagi shareholders karena tidak ada manfaat yang cepat dan langsung bagi shareholders. Dengan pembagian dividen, shareholders akan mendapatkan uang tunai.

Pemegang saham mendapatkan keuntungan secara tidak langsung dari program share buyback, karena tujuannya untuk menaikkan harga saham perusahaan dengan menarik kembali saham dari peredaran, dimana diharapkan sisa saham yang masih beredar akan menjadi lebih bernilai. Tentu saja, dalam praktiknya, dampak dari share buyback tidak selalu berhasil persis seperti itu. Terkadang terjadi dimana ketika ada pengumuman program share buyback saja telah cukup untuk mendorong harga saham naik, bahkan sebelum perusahaan emiten benar-benar membeli kembali saham.

Di sisi lain, terkadang dengan adanya berita yang tidak menguntungkan saat perusahaan sedang dalam proses share buyback. Dalam hal ini, sahamnya mungkin tetap diperdagangkan dengan harga lebih rendah untuk sementara waktu meskipun jumlah total saham yang beredar telah berkurang akibat share buyback.

Namun, secara umum, program share buyback akan cenderung meningkatkan harga saham dari waktu ke waktu. Itu bukan hanya karena berkurangnya jumlah saham beredar atau supply saham di pasaran, tetapi karena share buyback cenderung meningkatkan beberapa metrik yang digunakan investor untuk menilai perusahaan. Mengenai pengaruh share buyback pada penilaian akan saya bahas pada tulisan Share Buyback (Part 3) yang bisa anda baca disini.

Dampak Share Buyback terhadap Earning Per Share (EPS)

Karena share buyback akan mengurangi saham beredar perusahaan, kita mungkin melihat dampak terbesarnya dalam ukuran profitabilitas per saham dan arus kas seperti laba per saham (EPS) dan arus kas per saham (CFPS). Dengan asumsi perdagangan saham tidak berubah maka rasio price-earnings (P/E)  diharapkan akan naik sehingga share buyback ini pada akhirnya akan menghasilkan harga saham yang lebih tinggi.

Referensi:

Image Sources: Google Images