Pembiayaan Proyek dengan Debt Financing
Banyak mahasiswa yang masih memiliki pandangan bahwa utang itu penuh resiko dan bisnis sebaiknya menghindari berhutang. Namun, kita perlu juga melihat faktanya bahwa hampir semua bisnis memiliki hutang. Bahkan bagi pebisnis, akses ke hutang seringkali menjadi alternatif pembiayaan yang pertama kali akan dicoba untuk diperoleh. Ditulisan ini, saya akan menjelaskan mengenai alasan pemilihan pembiayaan dari utang (debt financing).
Entitas dapat membiayai bisnis mereka dengan menerbitkan ekuitas atau menggunakan utang, seperti meminjam dana melalui pinjaman bank atau dengan menerbitkan wesel. Tidak seperti ekuitas, utang memiliki tingkat bunga tertentu dan jadwal tanggal ketika bunga harus dibayar dan semua pokok pinjaman untuk dilunasi.
Banyak perusahaan yang sedang bertumbuh dengan cepat, lebih memilih menggunakan utang untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka, daripada menggunakan pendanaan dari ekuitas. Hal ini dikarenakan hutang merupakan bentuk pembiayaan yang lebih murah. Kita dapat memahami ini karena seperti yang kita ketahui bahwa tingkat pertumbuhan nilai ekuitas bisnis dapat lebih besar daripada biaya pinjaman utang. Di sisi lain, perusahaan harus menjaga adanya arus kas operasi yang cukup dihasilkan oleh perusahaan untuk membayar kembali kewajiban pokok dan bunga utang.
Pemilihan Debt Financing (Pembiayaan Utang)
Ada beberapa alasan yang memotivasi entitas untuk menggunakan debt financing:
- Utang tidak mengakibatkan kepemilikan saham dan oleh karenanya tidak menyebabkan perubahan pada posisi ekuitas pemilik dalam bisnis. Dengan pembiayaan dari hutang, pengendalian bisnis tetap pada manajemen bisnis.
- Utang dapat menjadi sumber permodalan yang relatif lebih murah dibandingkan pendanaan dari ekuitas.
- Bunga utang adalah tax deductible yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak, menjadikannya bentuk pembiayaan yang lebih hemat biaya.
- Dengan menggunakan pembiayaan utang, manajemen entitas tidak akan terganggu operasional bisnisnya dengan adanya permintaan board meetings.
Dari sudut pandang kreditur, utang memiliki biaya tetap yang berupa tingkat bunga. Seperti kita ketahui, kreditor memiliki hak prioritas dalam klaim asset perusahaan. Jika bunga dan pokok tidak dibayar oleh entitas sesuai kesepakatan, pemberi pinjaman (kreditur) dapat mengambil alih asset entitas, bahkan mungkin mengharuskan entitas untuk menghentikan operasi bisnis dan melikuidasi asetnya.
Dari penjelasan saya ini, semoga dapat menambah wawasan kita semua mengenai pertimbangan entitas untuk lebih memilih pembiayaan dengan utang.
Image Sources: Google Images
Comments :