Pendahuluan

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk bagi mahasiswa Akuntansi. Aktivitas belajar kini tidak lagi bergantung pada buku teks dan pertemuan tatap muka semata, melainkan telah diperluas melalui platform digital seperti e-learning, perangkat lunak akuntansi berbasis cloud, aplikasi manajemen tugas, dan berbagai sumber belajar online. Era digital menawarkan kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas dalam memperoleh informasi, namun juga menghadirkan tantangan berupa distraksi, banjir informasi, serta tingginya tuntutan kompetensi teknologi.

Di tengah kondisi tersebut, mahasiswa Akuntansi perlu menerapkan strategi belajar yang efektif agar mampu menyeimbangkan antara pemahaman konsep akuntansi yang kompleks, penggunaan teknologi digital, serta kesiapan menghadapi kebutuhan industri berbasis teknologi. Strategi belajar yang tepat tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja.

 

Peran Era Digital dalam Pembelajaran Akuntansi

Era digital telah memberikan banyak peluang bagi mahasiswa Akuntansi untuk memperluas wawasan dan keterampilan melalui media pembelajaran berbasis teknologi. Beberapa perubahan yang paling mencolok meliputi:

  • Akses Materi yang Lebih Luas dan Cepat

Literatur ilmiah, jurnal, e-book, video pembelajaran, dan simulasi akuntansi tersedia secara online sehingga mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja.

  • Penggunaan Software Akuntansi Modern

Perusahaan semakin banyak menggunakan sistem ERP seperti SAP, Oracle, atau aplikasi seperti Accurate, Jurnal.id, dan Myob. Hal ini mendorong mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan akuntansi digital sejak dini.

  • Integrasi Kurikulum Berbasis Teknologi

Perguruan tinggi mulai mengembangkan kurikulum yang menyesuaikan tantangan digital dengan memasukkan materi seperti sistem informasi akuntansi, audit digital, data analytics, hingga literasi teknologi.

  • Kemudahan Kolaborasi dan Diskusi Online

Melalui platform seperti Zoom, Google Meet, WhatsApp Group, dan Microsoft Teams, mahasiswa dapat berdiskusi secara daring dan berbagi materi dengan lebih praktis.

Namun, kemajuan ini juga harus diimbangi dengan kemampuan bselajar mandiri, kedisiplinan, serta keterampilan memilih sumber yang kredibel.

 

Tantangan Pembelajaran Akuntansi di Era Digital

Perkembangan teknologi memang mempermudah proses belajar, namun juga membawa beberapa tantangan yang perlu dipahami mahasiswa Akuntansi, di antaranya:

  • Distraksi dari Teknologi

Akses internet yang tidak terbatas seringkali memicu distraksi, seperti media sosial, hiburan digital, dan multitasking yang memengaruhi kualitas belajar.

  • Manajemen Waktu yang Kurang Efektif

Banyaknya tugas praktikum, project-based learning, serta kegiatan organisasi membuat mahasiswa sering kesulitan mengatur jadwal belajar.

  • Tantangan Menguasai Software Akuntansi

Tidak semua mahasiswa memiliki pengalaman awal dalam menggunakan perangkat lunak akuntansi, sehingga membutuhkan waktu adaptasi.

  • Overload Informasi

Sumber belajar semakin banyak, tetapi tidak semuanya kredibel. Mahasiswa harus mampu menganalisis, membandingkan, dan memilih sumber yang valid.

  • Tuntutan Kompetensi Teknologi

Tantangan terbesar adalah keharusan menguasai berbagai aplikasi akuntansi digital agar mampu bersaing di dunia kerja.

 

Strategi Belajar Efektif untuk Mahasiswa Akuntansi di Era Digital

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mahasiswa Akuntansi dapat menerapkan strategi belajar berikut:

  1. Menggunakan Aplikasi Manajemen Tugas dan Perencanaan Belajar

Aplikasi seperti Trello, Notion, dan Google Calendar membantu mahasiswa mengatur jadwal, mengelola tugas, dan menetapkan prioritas sehingga proses belajar menjadi lebih terstruktur. Dengan manajemen waktu yang baik, mahasiswa dapat menyeimbangkan kegiatan akademik, organisasi, dan kehidupan pribadi.

  1. Menerapkan Metode Active Learning

Active learning membuat mahasiswa terlibat langsung dalam proses belajar. Bentuknya meliputi:

  • mengerjakan studi kasus akuntansi,
  • mengikuti diskusi kelompok,
  • membuat mind mapping materi akuntansi,
  • menyimulasikan transaksi keuangan,
  • melakukan praktik langsung menggunakan software akuntansi.

Metode ini lebih efektif dibandingkan belajar pasif karena membantu meningkatkan pemahaman dan retensi jangka panjang.

  1. Memanfaatkan Teknologi dan Software Akuntansi

Mahasiswa perlu memanfaatkan berbagai platform digital, seperti:

  • video pembelajaran di YouTube atau Coursera,
  • aplikasi pembukuan digital,
  • software audit berbasis cloud,
  • aplikasi pembuatan laporan keuangan otomatis.

Pemahaman teknologi tersebut dapat memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan skill profesional.

  1. Optimalisasi E-Learning dan Literatur Digital

Mahasiswa perlu membiasakan diri mencari jurnal, artikel akademik, atau modul pembelajaran digital sebagai referensi. Selain meningkatkan pemahaman materi, hal ini juga memperkuat kemampuan analisis dan berpikir kritis.

  1. Belajar Menggunakan Software Akuntansi Sejak Awal

Kemampuan mengoperasikan aplikasi seperti:

  • SAP S/4HANA
  • Accurate
  • Myob
  • Jurnal.id
  • Odoo ERP

menjadi nilai tambah di dunia kerja. Simulasi penggunaan software dapat dilakukan secara mandiri atau melalui praktikum kampus.

  1. Membangun Lingkungan Belajar yang Fokus dan Minim Distraksi

Mengatur tempat belajar yang kondusif dapat meningkatkan kualitas belajar. Mahasiswa juga dapat menggunakan teknik Pomodoro untuk menjaga fokus selama sesi belajar.

  1. Memperkuat Kolaborasi Melalui Komunitas dan Forum Daring

Forum diskusi atau komunitas akuntansi memberikan kesempatan untuk:

  • bertukar materi,
  • mengerjakan latihan bersama,
  • bertanya tentang kesulitan belajar,
  • memperluas perspektif dalam memahami konsep akuntansi.

Komunitas dapat berupa kelompok belajar kampus, HIMA, forum online, atau platform diskusi profesional.

  1. Evaluasi Belajar Secara Berkala

Melakukan refleksi dan evaluasi rutin membantu mahasiswa mengidentifikasi:

  • bagian materi yang belum dipahami,
  • metode belajar yang kurang efektif,
  • strategi yang perlu diperbaiki.

Evaluasi diri juga mendukung pengembangan kebiasaan belajar yang lebih baik ke depannya.

 

Kesimpulan

Pembelajaran akuntansi di era digital memberikan banyak peluang sekaligus tantangan bagi mahasiswa. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, mengembangkan keterampilan software akuntansi, serta menerapkan strategi belajar yang efektif, mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pemahaman materi, memperkuat kompetensi teknis, dan mempersiapkan diri menghadapi dunia profesional yang semakin terintegrasi dengan teknologi.

Era digital bukan hanya mengubah cara mahasiswa belajar, tetapi juga cara mereka berpikir dan beradaptasi. Strategi belajar yang tepat akan menjadi kunci utama untuk mencapai keberhasilan akademik sekaligus membangun pondasi karier yang kuat di masa depan.

 

 

 

 

 

 

 

Referensi :

KangEdukasi. (2023). 10 strategi belajar efektif di era digital. https://www.kangedukasi.com/10-strategi-belajar-efektif-di-era-digital

Pusdasi UMA. (2024). Strategi belajar efektif untuk mahasiswa di era digital. https://pusdasi.uma.ac.id/strategi-belajar-efektif-untuk-mahasiswa-di-era-digital/

Timelines Indonesia. (2025, May 22). Cara efektif pembelajaran akuntansi bagi mahasiswa. https://timelines.id/2025/05/22/cara-efektif-pembelajaran-akuntansi-bagi-mahasiswa/

PAK FEB UNESA. (2024). Kurikulum di era digital: Tantangan dan peluang untuk pendidikan akuntansi. https://pak.feb.unesa.ac.id/post/kurikulum-di-era-digital-tantangan-dan-peluang-untuk-pendidikan-akuntansi

Jurnal Akuntansi & Keuangan. (2020). Strategi pembelajaran akuntansi di era digital. https://jurnal.feb.unila.ac.id/index.php/jak/article/view/2394

ResearchGate. (2021). Strategi dan model pembelajaran di era digital. https://www.researchgate.net/publication/354739739_STRATEGI_DAN_MODEL_PEMBELAJARAN_DI_ERA_DIGITAL