Segregation of duties atau pemisahan tugas adalah salah satu prinsip fundamental dalam sistem pengendalian internal perusahaan. Konsep ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu individu yang memiliki kendali penuh atas semua aspek transaksi keuangan, sehingga peluang terjadinya kecurangan dapat diminimalisasi. Dengan memisahkan tanggung jawab antara otorisasi, pencatatan, dan penyimpanan aset, perusahaan dapat menciptakan mekanisme kontrol yang efektif untuk mendeteksi dan mencegah potensi fraud. Penelitian menunjukkan bahwa kelemahan dalam segregasi tugas merupakan salah satu penyebab utama terjadinya fraud di organisasi, sehingga penerapannya menjadi kebutuhan strategis dalam tata kelola bisnis modern (D’Aquila, 2020). Penerapan segregation of duties juga mendukung terciptanya akuntabilitas yang lebih baik dalam perusahaan. Ketika tanggung jawab dibagi secara jelas, setiap individu mengetahui batas kewenangan dan fungsi mereka, sehingga proses pengawasan dapat berjalan lebih transparan. Hal ini terbukti meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal yang mampu menurunkan risiko manipulasi data keuangan maupun penyalahgunaan aset. Studi empiris di sektor perbankan menegaskan bahwa pemisahan tugas berperan signifikan dalam menekan peluang terjadinya penyalahgunaan keuangan oleh karyawan, sekaligus memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (Chong & Tan, 2019).

Selain mencegah fraud, segregasi tugas juga membantu perusahaan dalam memenuhi standar audit dan kepatuhan regulasi. Banyak regulator mewajibkan penerapan prinsip ini untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat diandalkan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Di beberapa kasus, kegagalan perusahaan dalam memisahkan fungsi tugas menyebabkan terjadinya skandal akuntansi besar yang menurunkan nilai perusahaan secara drastis. Hal ini menunjukkan bahwa segregasi tugas tidak hanya relevan bagi kepatuhan internal, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap keberlangsungan bisnis dan reputasi perusahaan di mata publik dan investor (Rae & Subramaniam, 2008). Implementasi segregation of duties harus disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas organisasi. Perusahaan besar biasanya memiliki sumber daya yang cukup untuk memisahkan setiap fungsi dengan jelas, sedangkan perusahaan kecil menghadapi tantangan karena keterbatasan personel. Dalam situasi seperti ini, perusahaan dapat menerapkan kompensating controls atau kontrol tambahan, seperti penggunaan teknologi audit digital atau rotasi pekerjaan, untuk memastikan efektivitas pengendalian internal tetap terjaga. Studi mengenai penggunaan teknologi informasi menunjukkan bahwa sistem berbasis teknologi dapat membantu organisasi kecil maupun besar dalam memperkuat segregasi tugas dan mengurangi potensi kesalahan atau kecurangan (Sledgianowski et al., 2017).

Pentingnya segregasi tugas juga terletak pada kemampuannya untuk membangun budaya integritas di dalam organisasi. Ketika karyawan melihat bahwa perusahaan memiliki sistem kontrol yang kuat, mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan cenderung menjunjung tinggi etika dalam pekerjaan. Hal ini diperkuat oleh riset yang menunjukkan bahwa organisasi dengan pemisahan tugas yang baik tidak hanya lebih sedikit mengalami fraud, tetapi juga memiliki budaya kerja yang lebih sehat dan profesional. Dengan demikian, segregation of duties berfungsi sebagai salah satu pilar penting dalam menciptakan perusahaan yang berintegritas dan berkelanjutan di tengah persaingan bisnis yang ketat (Dorminey et al., 2012).

Referensi:

Chong, K. M., & Tan, S. L. (2019). Internal controls, governance, and fraud prevention in banks. Journal of Accounting and Public Policy, 38(6), 106675. https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2019.106675

D’Aquila, J. M. (2020). The weakness of internal controls over financial reporting and its relation to fraud. Accounting Forum, 44(1), 1–23. https://doi.org/10.1080/09638180.2019.1679209

Dorminey, J., Fleming, A. S., Kranacher, M. J., & Riley, R. A. (2012). The evolution of fraud theory. Issues in Accounting Education, 27(2), 555–579. https://doi.org/10.2308/acch-50131

Rae, K., & Subramaniam, N. (2008). Quality of internal control procedures: Antecedents and moderating effect on organisational justice and employee fraud. Accounting Forum, 32(1), 20–39. https://doi.org/10.1016/j.accfor.2007.05.002

Sledgianowski, D., Gomaa, M., & Tan, C. (2017). Toward integration of big data, technology and fraud detection in audit. Journal of Information Systems, 31(3), 107–122. https://doi.org/10.1080/08874417.2017.1295796