Open banking merujuk pada praktik yang memungkinkan nasabah membagikan data keuangan mereka kepada lembagalain melalui APO yang aman serta izin dari nasabah. Open banking memberikan peluang kepada konsumen untuk mengakses layanan seperti agregasi akun, manajemen anggaran, serta pemberian kredit yang lebih sesuai berdasarkan data keuangan pengguna (Mastercard, 2024). Regulasi seperti PSD2 di eropa serta Comsumer Data Rights di Australia telah menetapkan kerangka hukum yang memberikan hak akses data kepada konsumen sehingga mereka dapat menentukan bagaimana data mereka digunakan serta kepada siapa data tersebut dibagikan (Xie & Hu, 2024). Open banking terus berkembang dan didorong oleh adopsi pasar seperti di Amerika Serikat, dimana nasabah dapat mengakses layanan keuangan digital lebih muda meskipun regulasi belum seragam Sebagai contoh bank seperti Citizens Bank mulai menawarkan API open banking yang menghilangkan kebutuhan screen scraping dengan keamanan lebih tinggi serta kontrol yang lebih besar bagi pengguna terhadap data mereka (Graham, 2025).

Studi dari Babina (2025) menunjukkan bahwa open banking telah diimplementasikan atau sedang dibahas di lebih dari 49 negara, hal ini menunjukkan bahwa adopsi yang luas dengan tujuan utama memperkuat kontrol nasabah terhadap data keuangan sekaligus meningkatkan kompetetisi dan inovasi di sektor keuangan. Selain itu, risiko dari open banking tidak dapat dihindarkan. Potensi risiko seperti bias dan diskriminasi berdasarkan data granular yang digunakan oleh sektor keuangan Penelitian dalam skenario UK menunjukkan bahwa fitur-fitur perilaku keuangan bisa berfungsi sebagai proxy terhadap karakteristik sensitif yang tidak diinginkan sehingga perlu perhatian khusus terkait fairness dalam penggunaan data (Kim et al., 2023).

Merespon risiko ini, regulasi AS lewat CFPB menyusun regulasi untuk open banking agar data konsumen dapat terlindungi serta memfasilitasi persaingan bank dan fintech. Aturan ini memungkinkan nasabah untuk berpindah antara penyedia layanan keuangan tanpa biaya implisit, sekaligus memperkuat keamanan dan kontrol privasi (Reuters, 2025). Secara keseluruhan, open banking adalah inovasi yang merevolusi sebuah data nasabah dari aset yang terisolasi menjadi aset yang dapat dikendalikan oleh nasbah. Inovasi ini. mendorong transparansi, kompetisi, dan inovasi sembari menuntut pengawalan regulasi, keamanan data, dan keadilan dalam akses informasi. Keberhasilan open banking akan tergantung pada sejauh mana konsumen benar-benar mendapat kontrol dan manfaat nyata dari ekosistem keuangan digital

Referensi:

Babina, T., Bahaj, S., Buchak, G., De Marco, F., Foulis, A., Gornall, W., Mazzola, F., & Yu, T. (2025). Customer data access and fintech entry: Early evidence from open banking. Journal of Financial Economics, 169, 103950. https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2024.103950

Graham, F. (2025, April 29). Citizens Bank’s open banking tool helps firms share data securely. Business Insider. https://www.businessinsider.com/citizens-bank-open-banking-technology-secures-financial-data-sharing-2025-4

Kim, S. D., Andreeva, G., & Rovatsos, M. (2023). The Double-Edged Sword of Big Data and Information Technology for the Disadvantaged: A Cautionary Tale from Open Banking. ArXiv.org. https://arxiv.org/abs/2307.13408

Mastercard. (2024, November 2). What is open banking? Mastercard.com. https://www.mastercard.com/news/perspectives/2024/open-banking-101/

Reuters. (2025, August 21). US consumer watchdog kicks off redo of “open banking” rules on customer data. Reuters. https://www.reuters.com/legal/transactional/us-consumer-watchdog-kicks-off-redo-open-banking-rules-customer-data-2025-08-21/

Xie, C., & Hu, S. (2024). Open banking: an early review. Journal of Internet and Digital Economics4(2). https://doi.org/10.1108/jide-03-2024-0009