Cloud accounting telah merevolusi cara bisnis kecil mengelola keuangan mereka, sistemini memungkinkan pemilik usaha untuk mengakses datakeuangan secara real time dari mana saja menggunakan perangkat apapun yang terhubung koneksi internet. Berbeda dengan sistem on-premise yang mengandalkan server lokal dan instalasi perangkat lunak di setiap komputer, cloud accounting menyimpan data di server eksternal dengan keamanan tinggi dan otomatisasinya terjamin. Slate Accounting menekankan bahwa fleksibilitas akses, pembaruan otomatis, dan keamanan yang canggih membuat cloud menjadi pilihan utama bagi banyak bisnis kecil saat ini (Cloud, 2024).

Keunggulan cloud accounting adalah efieisnsi biaya dan skalabilitas, startup dan bisnis kecil yang memiliki anggaran terbatas cenderung merasa terbantu oleh sistem pay as you grow, dimana mereka hanya membayar sesuai dengan kepeluan mereka, maka dari itu mereka tidak perlu keluar modal besar untuk membeli server atau lisensi software. Keamanan data dalam cloud accounting seringkali dianggap lebih baik dibandingkan on-premise, banyak bisnis kecil tidak memiliki tim IT untuk menangani pemeliharaan dan backup data secara menyeluruh. Cloud provider menyediakan enkripsi berlapis, backup otomatis, dan pemulihan data darurat sehingga risiko kehilangan akibat kerusakan atau insiden menjadi jauh lebih kecil (Cloud, 2024).

Satu sisi keunggulan dari cloud accounting adalah mendukung kolaborasi lintas tim terupada perusahaan yang menerapkan sistem kerja WFH (Work From Home) atau perusahaan yang memiliki sistem remote. Karyawan dari berbagai lokasi dapat bekerja secara simultan melihat, dan mengelola data transaksi. Proteloinc (2023) mencatat bahwa  kemudahan akses dari mana saja telah menjadi syarat penting untuk tim yang bekerja di luar kantor dan membuka potensi produktivitas yang lebih tinggi. Dari sisi adopsi teknologinya, studi empiris mengenai penerapan cloud accounting sudah dilakukan di Vietnam. Studi tersebut mengemukakan bahwa penggunaan aktif cloud accounting membantu meningkatkan manajemen keuagan perusahaan kecil secara signifikan dikarenakan alur kerja finansialnya lebih efisien dan data lebih dapat diandalkan (Phu et al., 2025).

Namun demikian, sistem on-premise masih memiliki keunggulan dalam hal kontrolpenuh terhadap data dan tidak bergantung pada koneksi internat. Beberapa bisnis yang ada di daerah yang tidak dijangkau oleh sinyal internet yang kuat lebih memilih dengan server lokal yang memberikan rasa lebih aman terhadap data sensitif yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu pilihan antara cloud dan on-premise tergantung pada kebutuhan dan kesiapan bisnis. Bagi perusahaan yang memprioritaskan fleksibilitas, skalabilitas, akses real time, dan efisiensi biaya, cloud accounting adalah pilihan paling tepat. Namun untuk bisnis yang menempatkan kontrol data lokal dan integrasi internal sebagai prioritas, sistem on-premise masih layak dipertimbangkan.

 

Referensi:

Cloud. (2024, March 14). SLATE ACCOUNTING + TECHNOLOGY. SLATE ACCOUNTING + TECHNOLOGY. https://www.slateaccounting.com/insights/cloudaccounting

Phu, G. N., Thi, T. H., & Bich, H. T. N. (2025). The impact of cloud computing technology on cloud accounting adoption and financial management of businesses. Humanities and Social Sciences Communications, 12(1). https://doi.org/10.1057/s41599-025-05190-3

Proteloinc. (2023, November 22). How to Choose Between Cloud vs. Desktop Accounting for Growth. Proteloinc.com; Protelo, Inc. https://blog.proteloinc.com/desktop-vs-cloud-accounting