Saat ini, industri asuransi secara global tengah mengalami pergeseran paradigma, shifting dari kontrak berbasis kertas tradisional dan kantor fisik. Evolusi ini didorong oleh masifnya fintech, yang memungkinkan perusahaan asuransi memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk penghitungan premi, aplikasi seluler untuk pemrosesan klaim, dan layanan cloud computing dalam mengelola data klien yang dianggap sensitif (Pillay & Njenga, 2021). Transformasi digital ini dikenal sebagai InsurTech, dimana transformasi ini menghadirkan peluang yang belum pernah ada sebelumnya dalam meningkatkan kecepatan, personalisasi, dan kenyamanan.

Namun, secara bersamaan perkembangan ini juga menimbulkan risiko keamanan siber baru dan tanggung jawab berat bagi perusahaan asuransi dan profesional akuntansi yang mengawasi stabilitas keuangan dan operasional mereka. Setiap kali nasabah mengajukan klaim atau memperbarui detail mereka secara daring, data akan ditransfer. Data ini mencakup informasi sensitif seperti tanggal lahir, riwayat keuangan, catatan kesehatan, dan lokasi real-time untuk kendaraan atau asuransi kesehatan. Catatan digital ini berharga bagi penjahat dunia maya. Akses data yang dilakukan secara ilegal dapat menyebabkan pencurian identitas, penipuan keuangan, atau serangan ransomware yang mengganggu operasi asuransi (Reddy et al., 2023). Serangan dunia maya terhadap perusahaan asuransi meningkat. Pada tahun 2021, peretas membobol perusahaan asuransi besar di AS, yang mengekspos lebih dari 100 juta catatan pemegang polis. Ini adalah masalah keuangan dan kepatuhan. Regulator dan nasabah menuntut akuntabilitas dan kepercayaan. Oleh karena itu, keamanan dunia maya sangat penting.

Ketika orang berpikir tentang akuntan, mereka seringkali langsung membayangkan kalkulator atau angka. Namun, dalam akuntansi modern, khususnya dalam industri keuangan, fungsi akuntan lebih daripada itu. Dalam asuransi digital, akuntan memainkan peran penting dalam manajemen risiko keamanan siber dengan mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak finansial dari potensi ancaman siber (Shaleh, 2024). Katakanlah serangan siber mematikan sistem pemrosesan klaim perusahaan asuransi selama seminggu, maka itu memengaruhi pendapatan, liabilitas, dan biaya layanan pelanggan. Akuntan harus mampu menilai risiko ini terlebih dahulu, dengan sering kali menggunakan kerangka kerja berbasis risiko untuk mengukur dampak finansial dan mengarahkan pengambilan keputusan seberapa banyak yang harus diinvestasikan dalam keamanan siber. Yang lebih penting, sistem kontrol internal saat ini juga mencakup pertahanan digital.

Asuransi pada dasarnya adalah tentang mengelola risiko. Pada tahun 2025, salah satu risiko terbesar bagi perusahaan asuransi adalah kejahatan dunia maya. Regulator menyadari hal ini dan menginginkan lebih banyak transparansi. Perusahaan asuransi kini harus melaporkan insiden keamanan dunia maya dan menunjukkan bahwa mereka memiliki perlindungan yang kuat. Peranan akuntan sangat penting dalam hal ini dengan menyediakan data tentang pengeluaran untuk perlindungan dunia maya, potensi kerugian dari pelanggaran, dan sistem untuk mendeteksi dan melaporkan penipuan (Carter, 2025). Masalah-masalah ini secara langsung mempengaruhi laporan keuangan, kepercayaan investor, dan premi asuransi.

Karena semakin banyak kehidupan finansial kita yang beralih ke daring, aspek kepercayaan menjadi penting. Pelanggaran dunia maya dapat merusak reputasi perusahaan, membuat investor khawatir, dan menyebabkan masalah hukum. Jadi, keamanan dunia maya dalam asuransi akan berbicara tentang tanggung jawab keuangan dan manajemen risiko yang jelas. Akuntan di era digital adalah kunci untuk melindungi kepercayaan digital. Mereka memastikan perusahaan asuransi melindungi data kita, menjaga kestabilan finansial, dan kepatuhan hukum. Di dunia di mana klaim asuransi dibuat dengan menggunakan smartphone dan data pribadi  dengan begitu mudahnya dibagikan, maka pengelolaan risiko digital sangat penting bagi masa depan industri jasa keuangan.

 

Referensi:

Carter, W. Jr. (2025). The crucial role of cybersecurity for accounting firms. https://www.aicpa-cima.com/professional-insights/article/the-crucial-role-of-cybersecurity-for-accounting-firms

Pillay, C. P., & Njenga, J. (2021). Opportunities for Reducing Expenses through Digital Innovation: The Case of an Insurance Company. The African Journal of Information Systems, 13(1), 5. https://digitalcommons.kennesaw.edu/ajis/vol13/iss1/5/

Reddy, J., Elsayed, N., ElSayed, Z., & Özer, M. (2023). A Review on Data Breaches in Healthcare Security Systems [Review of A Review on Data Breaches in Healthcare Security Systems]. International Journal of Computer Applications, 184(45), 1. https://doi.org/10.5120/ijca2023922333

Shaleh, M. Soc. Sc. S. (2024). The Transformative Implications of Technology on Accounting Practices. Advances in Management & Financial Reporting, 2(2), 98. https://doi.org/10.60079/amfr.v2i2.278