Keberlanjutan berdampak pada sektor asuransi. Perusahaan asuransi semakin banyak menggunakan analisis data untuk menilai risiko terkait iklim (Prado et al., 2024). Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan insentif bagi praktik ramah lingkungan. Insurtech dapat mendorong perilaku berkelanjutan dengan menawarkan diskon untuk rumah hemat energi, kendaraan hybrid, atau pengelolaan limbah. Perusahaan asuransi juga dapat mempromosikan praktik ramah lingkungan dengan memberikan potongan premi kepada orang-orang yang memiliki rumah yang hemat energi, mobil hybrid, atau mendaur ulang sampah mereka. Munculnya Sustainability-Driven InsurTech merupakan perpaduan antara asuransi dan fintech. Integrasi ini menggabungkan metrik lingkungan, sosial, dan tata kelola ke dalam struktur dasar produk asuransi.

Perusahaan asuransi secara historis telah mengevaluasi risiko melalui metrik konvensional, seperti catatan kecelakaan, data geografis, dan status kesehatan (Nobanee et al., 2021). Namun, pendekatan kontemporer menggabungkan data real-time dan teknologi canggih untuk mempertimbangkan spektrum faktor penilaian risiko yang lebih luas, terutama untuk individu yang berorientasi keberlanjutan. Adopsi kendaraan listrik, perumahan hemat energi, dan praktik bisnis yang dilakukan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan akan berpengaruh dalam penentuan premi asuransi dan kelangsungan hidup perusahaan asuransi.

Inti dari evolusi ini adalah Insurtech yang mewakili modernisasi digital layanan asuransi melalui penerapan AI, analisis data, platform seluler, dan cloud computing (Eckert & Osterrieder, 2020). Katalis penting dalam transformasi ini adalah meningkatnya konvergensi dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), yang berfungsi sebagai tolok ukur untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari perusahaan, keterlibatan dengan karyawan dan masyarakat, serta standar etika perusahaan.

Sebagai ilustrasi, terdapat dua pemilik rumah yang mencari asuransi properti. Yang satu berinvestasi dalam panel surya, peralatan hemat energi, dan sistem konservasi air, sementara yang lain memelihara rumah tangga konvensional tanpa fitur ramah lingkungan. Sistem Insurtech dapat mengevaluasi jejak karbon pemilik rumah pertama yang berkurang dan profil risiko yang menurun, sehingga perusahaan asuransi dapat menawarkan premi yang lebih rendah sebagai imbalan atas komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Contoh reward yang dapat diberikan adalah asuransi berbasis penggunaan memanfaatkan telematics dan perangkat IoT dimana sistem akan memantau perilaku mengemudi, dan kemudian memberi apresiasi kepada pengemudi dengan risiko rendah dengan premi yang lebih rendah, dan sebaliknya

Produsen yang menerapkan proses produksi ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan meminimalkan emisi karbon dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan premi yang lebih rendah pada polis asuransi mereka. Manfaat insurtech yang didorong oleh keberlanjutan mencakup perilaku berkelanjutan yang diberi insentif, profil risiko yang berkurang, dan promosi dari tanggung jawab sosial perusahaan.

Referensi:

Eckert, C., & Osterrieder, K. (2020). How digitalization affects insurance companies: overview and use cases of digital technologies. Zeitschrift Für Die Gesamte Versicherungswissenschaft, 109(5), 333. https://doi.org/10.1007/s12297-020-00475-9

Nobanee, H., Alqubaisi, G. B., Alhameli, A., Alqubaisi, H., Alhammadi, N., Almasahli, S. A., & Wazir, N. (2021). Green and Sustainable Life Insurance: A Bibliometric Review [Review of Green and Sustainable Life Insurance: A Bibliometric Review]. Journal of Risk and Financial Management, 14(11), 563. Multidisciplinary Digital Publishing Institute. https://doi.org/10.3390/jrfm14110563

Prado, J. C. A., Hernández-Cenzano, C. G., Villalta-Herrera, C. D., & Barahona-Silva, E. W. (2024). Three Horizons of Technical Skills in Artificial Intelligence for the Sustainability of Insurance Companies. Administrative Sciences, 14(9), 190. https://doi.org/10.3390/admsci14090190