Mempelajari Penerapan Smart Factory di Indonesia Melalui Kunjungan Lab Inobiz–Binus di Bekasi
Pada 25 Februari 2025, mahasiswa dan Bu Ismi dari program Accounting Technology Binus Bekasi mendapatkan kesempatan langka untuk melihat langsung laboratorium Smart Factory di Indonesia melalui kolaborasi antara Inobiz dan Universitas Bina Nusantara. Kunjungan ini diselenggarakan di fasilitas demonstrasi Smart Factory yang dibangun khusus di kampus Binus Bekasi, dengan tujuan memperkenalkan teknologi manufaktur cerdas dan mendorong adopsi Industry 4.0 di kalangan akademisi dan pelaku industri lokal.
Tur dimulai dengan paparan singkat dari tim lab center mengenai pengenalan dan roadmap Smart Factory di Indonesia. Para peserta diperkenalkan pada konsep dasar pabrik cerdas—mulai dari integrasi Internet of Things (IoT), sistem cyber-physical, hingga otomasi proses produksi. Dalam sesi ini dijelaskan pula bagaimana data real-time yang dikumpulkan oleh sensor pintar dapat diolah menggunakan analitik lanjutan untuk meningkatkan efisiensi, meminimalkan downtime, dan memprediksi kebutuhan pemeliharaan mesin.
Selanjutnya, peserta diajak berkeliling ke area instalasi mesin-mesin Smart Factory. Salah satu yang menarik perhatian adalah kolaborasi robot (cobot) yang bekerja berdampingan dengan operator manusia untuk proses tagging dan packaging barang. Robot tersebut dilengkapi dengan sensor keamanan dan algoritme pembelajaran mesin agar mampu mendeteksi barang dengan presisi kerja sesuai kondisi di lapangan. Di area lain, tampak Automated Guided Rail yang secara otomatis mengangkut barang dari satu titik ke titik lain, terkoordinasi melalui jaringan Wi-Fi industri dan sistem manajemen gudang berbasis cloud.
Para peserta juga menyaksikan demonstrasi packaging otomatis yang memanfaatkan sensor getaran dan suhu pada motor induksi. Data tersebut ditransmisikan secara nirkabel ke dashboard monitoring, di mana algoritme deteksi anomali mampu memberikan peringatan dini sebelum kerusakan komponen terjadi. Panel kontrol terpadu ini memperlihatkan grafik real-time dan rekomendasi tindakan perbaikan, sehingga manajemen produksi dapat mengambil keputusan cepat untuk meminimalkan gangguan.
Sepanjang kunjungan, para peserta aktif bertanya dan berdiskusi dengan tim lab center mengenai tantangan adopsi Smart Factory di perusahaan Indonesia—mulai dari skala investasi, kesiapan infrastruktur, hingga pengembangan kompetensi SDM. Diskusi ini menegaskan bahwa transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga melibatkan aspek manajerial, budaya organisasi, dan kerangka regulasi yang mendukung.
Dengan berakhirnya kunjungan, para mahasiswa dan praktisi diharapkan membawa pulang wawasan menyeluruh tentang bagaimana Smart Factory dapat diimplementasikan dengan efektif di Indonesia. Inobiz bersama Binus Bekasi berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas ini sebagai pusat pelatihan dan riset, sehingga generasi muda siap menghadapi tuntutan industri 4.0 dan mampu mendorong inovasi dalam ekosistem manufaktur nasional.
Comments :