Integrasi AI dalam akuntansi dan audit memang mengalami perkembangan yang signifikan, dan potensi manfaatnya sudah jelas. Teknologi AI, termasuk pembelajaran mesin dan analisis data, dapat meningkatkan efisiensi dan keakuratan proses keuangan, mengotomatiskan tugas-tugas rutin, dan memberikan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan. Terlepas dari kelebihan-kelebihan ini, terdapat tantangan dan kekhawatiran yang perlu diatasi untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis dalam profesi akuntansi dan audit. 

1.Pertimbangan Etika 

Terdapat kebutuhan akan pedoman dan standar etika untuk mengatur penggunaan AI dalam akuntansi. Memastikan algoritma AI adil, tidak memihak, dan transparan sangat penting untuk menjaga integritas pelaporan keuangan. 

2. Data Security and Privacy 

Menangani data keuangan sensitif memerlukan langkah-langkah keamanan yang kuat. Penggunaan AI melibatkan pemrosesan data dalam jumlah besar, dan penting untuk melindungi informasi ini dari akses dan pelanggaran yang tidak sah. 

 3. Kepatuhan terhadap regulasi 

Lingkungan peraturan perlu mengikuti kemajuan pesat dalam AI. Peraturan harus ada untuk memandu penggunaan AI secara bertanggung jawab dalam akuntansi dan audit, serta memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan standar yang ada 

 4. Human Oversight 

Meskipun AI dapat mengotomatiskan banyak tugas, harus ada pengawasan manusia untuk menafsirkan hasil, mengatasi masalah kompleks, dan membuat penilaian etis. AI harus dipandang sebagai alat untuk membantu para profesional, bukan menggantikan mereka sepenuhnya. 

 5. Continuous Monitoring and Auditing of AI Systems 

Audit dan pemantauan berkala terhadap sistem AI diperlukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bias atau kesalahan yang mungkin timbul seiring berjalannya waktu. Hal ini membantu menjaga keakuratan dan keandalan informasi keuangan. 

 6. Skill Development 

Para profesional di bidang akuntansi dan audit perlu dibekali dengan keterampilan yang diperlukan untuk memahami, mengelola, dan mengawasi sistem AI. Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan sangat penting untuk mengikuti kemajuan teknologi 

 7. Persepsi dan Kepercayaan Publik 

Membangun dan menjaga kepercayaan publik sangatlah penting. Ketika AI menjadi lebih terintegrasi ke dalam proses keuangan, transparansi dan komunikasi yang jelas tentang bagaimana AI digunakan dapat membantu mengurangi kekhawatiran dan membangun kepercayaan terhadap teknologi tersebut. 

 8. Global Collaboration 

Karena bisnis beroperasi secara global, diperlukan kolaborasi internasional mengenai standar dan pedoman penggunaan AI dalam akuntansi. Hal ini dapat membantu menciptakan kerangka kerja yang konsisten dan diterima secara universal. 

Kesimpulannya, meskipun AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas praktik akuntansi dan audit, pertimbangan etika, keamanan, dan peraturan harus diperhatikan untuk memastikan penerapan yang bertanggung jawab dan terkendali. Pemantauan berkelanjutan, pengawasan manusia, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan AI dalam profesi akuntansi. 

 

References 

Adnan SM, Hamdan A, Alareeni B (2020) Artificial intelligence for public sector: chatbots as 

a customer service representative. In International Conference on Business and Technology. 

Springer, Cham, pp. 164–173 

Ali MH, Hamdan A, Alareeni B (2020) The implementation of artificial intelligence in organizations’ systems: opportunities and challenges. In International Conference on Business and Technology. Springer, Cham, pp. 153–163 

Alshurafat, H, Al Shbail,MO, Mansour, E (2021) Strengths and weaknesses of forensic accounting: an implication on the socio-economic development. J Bus Socio-Econ Dev 1(2):135–148. https:// doi.org/10.1108/JBSED-03-2021-0026 

Areiqat AY, Hamdan A, Alheet AF, Alareeni B (2020) Impact of artificial intelligence on Ecommerce development. In International Conference on Business and Technology. Springer, 

Cham, pp. 571–578