Internet of Things (IoT) dan Dampaknya pada Akuntansi Syariah
Integrasi Internet of Things (IoT) dengan praktik akuntansi Syariah juga dapat menghadirkan peluang yang signifikan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kepatuhan dalam industri keuangan Syariah (Shambour & Gutub, 2021). Dengan memanfaatkan konektivitas dan kemampuan pengumpulan data dengan perangkat IoT, lembaga keuangan Syariah dapat menyederhanakan operasi akuntansi mereka, mendukung pemantauan secara real-time, dan meningkatkan visibilitas dan keterlacakan keseluruhan transaksi keuangan mereka.
Salah satu aplikasi utama IoT dalam akuntansi Syariah adalah penggunaan perangkat yang dilengkapi sensor untuk melacak dan mencatat transaksi keuangan secara real-time (Yilmaz & Hazar, 2019). Misalnya, terminal Point-of-Sale, ATM, dan perangkat pembayaran seluler yang mendukung IoT dapat secara otomatis menangkap dan mengirimkan data transaksi ke sistem akuntansi bank, sehingga mengurangi upaya manual yang diperlukan untuk entri dan rekonsiliasi data. Pelacakan dan pencatatan transaksi secara real-time ini dapat memberikan lembaga keuangan Syariah visibilitas dan transparansi yang lebih besar terhadap aktivitas keuangan mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk memantau kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Syariah dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi keseluruhan proses akuntansi mereka.
Lebih jauh lagi, sistem manajemen inventaris yang didukung IoT dapat membantu bank-bank Syariah dan lembaga-lembaga keuangan melacak dan menghitung aset mereka dengan lebih baik, seperti investasi dan pengaturan pembiayaan yang sesuai dengan Syariah. Dengan mengintegrasikan solusi berbasis IoT ini dengan sistem akuntansi mereka, lembaga keuangan Syaroah dapat memperoleh visibilitas yang lebih besar terhadap posisi keuangan mereka, meningkatkan keakuratan pelaporan keuangan mereka, dan meningkatkan kepatuhan mereka secara keseluruhan terhadap persyaratan Syariah dan peraturan perbankan.
Aplikasi utama IoT lainnya dalam akuntansi Syariah adalah penggunaan perangkat yang dilengkapi sensor untuk memantau kinerja dan kepatuhan terhadap investasi dan pengaturan pembiayaan yang sesuai dengan Syariah (Haridan et al., 2020). Misalnya, sensor IoT dapat digunakan untuk melacak dampak lingkungan, proses produksi, dan aktivitas rantai pasokan perusahaan yang menerima pembiayaan Syariah , untuk memastikan bahwa mereka mematuhi prinsip-prinsip Syariah.
Dengan memanfaatkan potensi transformatif IoT, lembaga keuangan Syariah dapat memperkuat integritas operasional, mendukung manajemen risiko, dan meningkatkan transparansi ekosistem keuangan mereka. Sistem dan perangkat bertenaga IoT melengkapi lembaga-lembaga ini dengan pengetahuan yang terperinci dan real-time tentang transaksi, aset, dan kepatuhan mereka, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat, mengurangi risiko dengan tepat, dan menegakkan prinsip-prinsip Syariah serta standar peraturan dengan komitmen yang kuat.
Referensi:
- Haridan, N. M., Hassan, A. F. S., & Alahmadi, H. A. 2020. Financial Technology Inclusion in Syariah ic Banks: Implication on Shariah Compliance Assurance. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences. Vol. 10 (4). DOI: 10.6007/ijarbss/v10-i14/7361
- Shambour, M. K. Y., & Gutub, A. 2021. Progress of IoT Research Technologies and Applications Serving Hajj and Umrah. Arabian Journal for Science and Engineering. Vol. 47 (2). DOI: /10.1007/s13369-021-05838-7
- Yilmaz, N. K., & Hazar, H. B. 2019. The rise of internet of things (IoT) and its applications in finance and accounting. Pressacademia. Vol. 10 (10). DOI: 10.17261/pressacademia. 2019.1139
Comments :