Sumber: https://metanesia.id/

Perkembangan teknologi dalam keilmuan akuntansi terus berjalan secara kontinu, dan berdampak siginifikan pada sektor riil ekonomi. Maka, perusahaan harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pencatatan mereka, dan para akuntan mereka juga harus memiliki kemampuan pemanfaatan teknologi dalam akuntansi secara optimal. Pemanfaatan teknologi yang optimal dalam operasionalisasi perusahaan, dapat menaikan tingkat efisiensi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dalam bisnis.

Hal tersebut di atas, juga harus menjadi perhatian bagi para pelaku dalam industri halal di Indonesia. Para pelaku dalam industri halal harus mampu memanfaatkan momentum meningkat pasar halal secara signifikan, baik dalam pasar halal nasional maupun pasar halal global. Pemanfaatan teknologi pada oleh pelaku industri halal dapat menciptakan efisiensi dan optimalisasi proses produksi, distribusi dan penjualan produk halal. Dengan semakin efisien dan optimalnya ketiga proses tersebut, daya saing pelaku industri halal dapat menjadi lebih kuat dalam perekonomian sektor riil.

Dalam konteks akuntansi, optimalisasi integrasi teknologi dapat mendukung terjadinya digitalisasi dalam proses akuntansi yang berhubungan dengan ketiga proses di atas. Akuntansi yang berbasis teknologi dapat secara cepat mensupport ketiga proses tersebut. Integrasi teknologi juga dapat memfasilitasi akuntansi dalam mengkoordinasi proses yang terjadi sehingga dapat menghindari terjadinya ketidaksesuaian atau tumpang tindih dalam mengharmonisasi ketiga proses tersebut.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh akuntan dalam integrasi teknologi untuk proses akuntansi di industri halal. Pertama, pemanfaatan teknologi harus mampu membantu perusahaan melakukan otomatisasi proses akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pelacakan inventaris atau aset, dan laporan keuangan. Dengan terciptanya otomatisasi tersebut, pengelolaan perusahaan akan menjadi semakin efisien dan efektif.

Kedua, pemanfaatan teknologi, seperti sistem Enterprise Resource Planning (ERP), akan mampu membantu perusahaan dalam mengintegrasikan beberapa aspek, seperti keuangan, produksi, pasokan, dan manajemen sumber daya yang semakin terkoneksi satu sama lain.  Koneksitas ini dapat mengkoordinir seluruh proses produksi produk halal, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk halal akan mendorong pencatatan akuntasi menjadi lebih akurat. Sistem lain seperti blockchain misalkan, akan mampu mendorong para pelaku industri halal dapat mendokumentasikan semua tahapan dalam proses produksi produk halal hingga distribusi dengan baik. Hal tersebut akan membuat proses akuntansi pada pelaku halal lebih terpercaya dan akuntanbel. Dengan pemantauan yang real-time, integrasi teknologi dan akuntansi tersebut akan membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang cepat dan responsif terhadap perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi industri halal. Selain itu, teknologi juga membantu akuntansi dalam menjaga keamanan data yang digunakan dalam proses pencatatan akuntansi.

Referensi:

  1. State of Global Islamic Economy Report, 2022.
  2. https://www.republika.id/posts/44860/optimalisasi-ai-industri-halal
  3. https://sis.binus.ac.id/2021/06/24/peran-teknologi-informasi-dalam-akuntansi-manajemen/