Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mengurangi Sampah Plastik?
Gambar: MNC media
Fenomena sampah kiriman hampir setiap tahun ini mencapai 25 ton per hari dan Pantai Kuta, Pantai Sanur dan pantai lain di Bali, juga diserbu sampah kiriman dan dipenuhi sampah. Bahkan dalam kurang dari 5 menit saya sudah menemukan sampah sedotan plastik sedemikian banyak dan kemungkinan besar, sampah itu datangnya dari Jakarta. Dan kalua itu sampah dari Jakarta, kemungkinan besar, itu sampah datangnya dari kita-kita juga.
Kita semestinya prihatin Ketika kita mendapatkan Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik kelautan nomor 2 di dunia (Muliawati, 2021). Terdapat lebih dari 93 juta sedotan plastic setiap hari. Sampah buangan dari negara maju juga telah menambah parah pencemaran lingkungan kita. Pada Juni 2019, Indonesia telah mengirimkan kembali sampah kiriman dari Kanada. Pada Maret 2021, Indonesia juga telah mengirimkan kembali sampah plasti ke negara asal pengiriman, yaitu US. Dan bila kita telusur lebih detail, masih banyak lagi sumber pencemaran kita.
Apa yang bisa kita lakukan?
Indonesia membutuhkan solusi inovatif untuk mengurangi sampah plastic. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:
- Hindari penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan plastik, piring, dan peralatan makan dari plastic yang membuat hidup kita lebih mudah, tetapi berdampak serius pada planet ini. Sebagai gantinya, gunakan alternatif alat makan dari logam dan bambu, atau jika memungkinkan, gunakan plastik biodegradable.
- Belilah barang langsung dalam jumlah besar sehingga kita menghasilkan jumlah sampah plastic lebih sedikit.
- Pergunakan wadah penyimpanan makanan Anda dengan yang dapat digunakan kembali. Hindari menggunakan kantong plastik, bungkus plastik, dan wadah penyimpanan plastic sekali pakai, cobalah memilih menggunakan wadah makan yang bisa digunakan berulang yang terbuat dari toples atau wadah kaca.
- Bawalah tas kain saat berbelanja
- Hindari penggunaan kosmetik yang menggunakan mikroplastik
- Beli dan gunakan pakaian dengan kain “alami” seperti katun, rami, dan linen. Memproses bahan-bahan ini jauh lebih sedikit air daripada kain sintetis seperti poliester dan nilon, selain itu, kain alamai akan bertahan lebih lama
- Gunakan botol air isi ulang
- Kompos sisa makanan atau limbah makanan kita untuk menghindari kantong sampah plastik
Referensi:
Muliawati, Firda Dwi. 2021. Indonesia Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Limbah Makanan Mendominasi. Idx Channel. https://www.idxchannel.com/economics/indonesia-penyumbang-sampah-terbesar-kedua-di-dunia-limbah-makanan-mendominasi.
Comments :