Tahap Evolusi Keberlanjutan di Universitas

Konsep sustainability atau keberlanjutan yang telah mulai dikenal secara luas, telah masuk ke dalam keberlanjutan di universitas atau perguruan tinggi. Konsep keberlanjutan ini dapat diterapkan atau diintegrasikan dalam konteks pendidikan tinggi, baik dalam bentuk komunikasi, kegiatan pembelajaran ataupun riset. Penerapan keberlanjutan di universitas sudah cukup baik karena berbagai universitas telah memberikan berbagai usaha dan aktivitas dalam memahami dan mempopulerkan konsep keberlanjutan ini. Tapi pada saat yang sama, penerapan keberlanjutan di universitas juga masih dalam tahap ‘in progress’. Terdapat tiga tahap evolusi penerapan keberlanjutan di universitas, yaitu:

Tahap 1: prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan tidak dipahami secara universal, tidak ada upaya signifikan untuk mempromosikan keberlanjutan di operasi universitas dan tidak ada proyek sistematis yang mencoba mempromosikan keberlanjutan.

Tahap 2: prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dipahami secara luas dan ada upaya signifikan untuk mempromosikan keberlanjutan dalam operasional universitas. Selain itu, terdapat berbagai proyek keberlanjutan, serta program penelitian dan penyuluhan.

Tahap 3: universitas yang memenuhi persyaratan universitas di level 2, tetapi juga berkomitmen untuk keberlanjutan dalam jangka panjang dan yang melakukannya melalui kebijakan keberlanjutan, melalui sertifikasi, keberadaan berbagai anggota staf senior yang mengawasi upaya keberlanjutannya dan keberadaan proyek keberlanjutan.

Kenyataannya, sebagian besar universitas di Indonesia masih masuk ke tahap 1 dan 2. Hal ini berarti masih banyak tantangan yang masih harus dihadapi oleh universitas, untuk dapat mengimplementasi secara penuh konsep keberlanjutan. Untuk dapat menghadapi tantangan, universitas sebaiknya melihat keberlanjutan sebagai alat memecahkan berbagai masalah, dan juga sebagai alat untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang ditawarkan universitas. Selain itu, universitas baiknya melihat penerapan keberlanjutan sebagai sarana pendidikan seumur hidup bagi karyawan mereka, serta sarana memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai etika bisnis pendidikan.

Jadi, dalam banyak contoh kasus, penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan di universitas tidak hanya sekedar mencakup cara berpikir baru, dengan menampilkannya sebagai contoh bagaimana keberlanjutan dijalankan. Sebaliknya, penting untuk menerapkan keberlanjutan dalam program penelitian dan penyuluhan dan juga untuk menerjemahkan prinsip-prinsipnya dalam praktik melalui berbagai proyek kegiatan. Dengan menggabungkan upaya staf dan administrasi, universitas mungkin menjadi posisi yang lebih baik untuk mengadopsi tetapi juga menyebarluaskan cara produksi dan konsumsi yang berkelanjutan bagi industri, dan mendorong masyarakat untuk memahami peran penting pembangunan berkelanjutan sebagai sarana menuju peningkatan kualitas hidup. (Son-Turan and Lambrechts, 2019)

 

Referensi:

  • International Institute for Sustainable Development (IISD). (2015). Sustainable Development. Retrieved from https://www.iisd.org/topic/sustainable-development

  • Son-Turan, S., & Lambrechts, W. (2019). Sustainability disclosure in higher education. International Journal of Sustainability in Higher Education, 20(7), 1143-1170. doi:10.1108/ijshe-02-2019-0070
  • United Nations. (1987). Our Common Future: Brundtland Report. Retrieved from https://www.are.admin.ch/are/en/home/sustainable-development/international-cooperation/2030agenda/un-_-milestones-in-sustainable-development/1987–brundtland-report.html

  • Image Source: Google Image
Linda Kusumaning Wedari, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CLI., CSRA