Enterprise Resource Planning (ERP) dalam Akuntansi dan Finance

Enterprise Resource Planning (ERP) diciptakan oleh Gartner pada tahun 1990. Material Requirements Planning (MRP) dan MRP II merupakan pendahulu dari ERP. MRP dikembangkan oleh J. I. Case dalam kemitraan dengan IBM pada tahun 1960-an. Perangkat lunak tersebut, pada awalnya awal hanya berfokus pada sektor manufaktur. Pada awal abad kedua puluh, ketika organisasi manufaktur terkonsentrasi pada produksi massal untuk meminimalkan biaya, hal ini telah meningkatkan kompleksitas operasional manufaktur. Pada saat itulah, manajemen persediaan mulai menjadi perhatian utama.

Untuk mengatasi masalah kompleksitas operasional organisasi manufaktur, maka teknologi digunakan. Perangkat lunak ERP pada awal mulanya, dikembangan paket pengendalian persediaan pada tahun 1960-an yang digunakan untuk mengukur titik pemesanan ulang (reorder point), tingkat persediaan minimum & titik pemesanan ekonomis (reorder point).

ERP-Modul Finance

Sekarang setelah anda memiliki gambaran tentang sistem perangkat lunak ERP secara umum, mari kita pahami apa itu modul finance dari ERP dan manfaat seperti apa yang dapat organisasi nikmati.

Modul finance ERP memungkinkan organisasi untuk menangani fungsi akuntansi dan manajemen keuangan dengan lebih baik. ERP- finance dapat memelihara catatan akun standar, menangani transaksi dan pelaporan biaya yang sering dikenal sebagai ERP finance atau ERP manajemen keuangan. Lebih lanjut, ERP finance ini juga dapat membantu analisis profitabilitas dan manajemen pendapatan.

Faktor yang mendorong diterapkannya ERP dapat dibaca disini

Dengan data keuangan yang terintegrasi, akan memudahkan organisasi dalam mengukur dan meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa fungsi utama yang dapat ditangani ERP finance adalah:

General Ledger (GL): Ini adalah dasar dari seluruh sistem akuntansi. Modul General Ledger dalam ERP, dapat membantu organisasi terkait manajemen keuangan, penganggaran, dan pemrosesan akrual. Selain itu, ERP-GL ini dapat diintegrasikan dengan akuntansi pengadaan dan manajemen arus kas.

Hutang Usaha (Account Payable/AP) dan Piutang Usaha (Account Receivable/AR): Dengan modul Hutang Usaha (AP), organisasi dapat mendaftarkan faktur pemasok yang diterima dan mengotorisasi/melacak faktur yang masuk secara bersamaan. Selain itu, organisasi juga dapat mengotomatiskan pembuatan faktur dan proses persetujuan (approval). Modul Account Receivable (AR) memungkinkan organisasi melacak pembayaran yang akan diterima dari pelanggan. Manfaat lainnya adalah ERP dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen skor kredit.

Profit Tracking (PT). Modul ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan dan gambaran umum tentang bagaimana perusahaan menggunakan sumber daya keuangannya. Dengan menggunakan ERP, organisasi dapat melakukan analisis profitabilitas, memperkirakan laba atas investasi (ROI) organisasi dari transaksi penjualan historis dan data pengeluaran.

Reporting. Modul Reporting membantu perusahaan menyiapkan laporan keuangan biasanya untuk penggunaan internal,

Manajemen Aset (AM): Modul Manajemen Aset dapat membantu organisasi dalam mengelola aset tetap. Modul AM ini dapat membantu dalam aktivitas depresiasi, investasi, pelepasan, revaluasi aset tetap, dan informasi perhitungan asuransi.

Cash Management (CM): Aktivitas terkait proses dan analisis semua transaksi terkait uang tunai untuk jangka waktu tertentu, dapat dibantu ERP pada Modul Cash Management. Modul dapat diintegrasikan dengan bank yang digunakan organisasi, untuk merekonsiliasi laporan bank secara otomatis. Selain itu, ERP dengan modul ini juga memungkinkan organisasi untuk memvisualisasikan arus kas.

Manajemen pajak (TM ). Modul Manajemen Pajak dapat dimanfaatkan untuk menyimpan sistem pengaturan pajak dan menyediakan fungsi pelaporan dan audit pajak. Modul ini memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan informasi pajak dari semua dokumen keuangannya ke dalam satu tempat penyimpanan kemudian menghasilkan laporan pajak yang dibutuhkan.

Risk Management (RM). Modul manajement resiko ini memungkinkan organisasi untuk memprediksi, menganalisis, dan mengelola risiko terhadap operasi dan stabilitas keuangannya

Module finance seringkali menjadi komponen ERP pertama yang diterapkan dalam banyak organisasi. ERP finance yang diintergrasikan dengan berbagai fungsi bisnis dimaksudkan untuk membantu ketepatan proses akuntansi, membantu memenuhi peraturan terkait persyaratan keuangan dan pelaporan, serta membantu mengukur dan memperbaiki kinerja organisasi.

Referensi:

Linda Kusumaning Wedari, S.E., M.Si., Ph.D.