Big Data dan Akuntansi

Big Data dapat diumpakan sebagai lautan informasi yang luas, yang kita masuki setiap hari. Tanpa kita sadari, sejumlah besar data mengalir dari computer atau perangkat seluler kita. Ketika kita menggunakan telepon seluler kita untuk mengirimkan SMS (short message service), menggunakan Whatsapp atau Telegram atau Line atau Fiber untuk mengirimakan pesan text, pesan suara, gambar ataupun video singkat, menggunakan GPS di telepon seluler kita untuk memandu kitapergi ke suatu lokasi tujuan, atau melakukan transaksi pembelian atau penjualan di Bukalapak, Tokopedia, Lazada dan sebagainya. Tanpa kita sadari, setiap detik, setiap menit, setiap jam dan setiap hari, kita telah menghasilnya begitu banyak data dari berbagai aktivitas kita. Ratusan bahkan ribuan data kita setiap hari dan milyar data dari orang dan organisasi diseluruh dunia yang dihasilkan itulah yang namanya Big Data.

Karakteristik Big Data

Data adalah informasi. Big data adalah lebih banyak informasi. Perbedaan utama antara data dan big data diantaranya adalah terkait dengan volume, kecepatan, dan variasi. Umumnya, big data adalah informasi yang lebih luas dengan lebih banyak komponen individual yang dikumpulkan dalam periode waktu yang lebih singkat.

Big data dapat digambarkan dengan karakteristik sebagai berikut (Taylor, 2021):

  • Volume. Sebutan Big Data tentu saja terkait dengan ukuran data yang sangat besar.
  • Variety (Ragam/variasi). Ragam data ini mengacu pada sumber dan sifat data yang heterogen, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Data dalam bentuk email, pesan text, pesan suara (voice message), foto, video, perangkat CCTV, PDF, dsb, juga sudah sering digunakan dalam aplikasi analisis.
  • Velocity (kecepatan). Istilah ‘kecepatan’ mengacu pada kecepatan pembuatan data. Seberapa cepat data dihasilkan dan diproses untuk memenuhi tuntutan, menentukan potensi nyata dalam data.
  • Variability. Variabilitas ini mengacu pada ketidakkonsistenan yang dapat ditunjukkan oleh data pada waktu tertentu, sehingga menghambat proses untuk dapat menangani dan mengelola data secara efektif. Data dengan variabilitas yang tinggi, memerlukan penanganan khusus sebelum siap untuk diolah dan dianalisis.

Big Data ini, bisa datang dari mana saja atau apa saja di bumi yang bisa kita pantau secara digital. Bisa kita ambil contoh, data dari satelit cuaca, kamera lalu lintas, aktivitas di media sosial, transaksi perbankan kita dan lain sebagainya. Yang saya sebutkan ini hanyalah beberapa dari sumber data yang bisa diambil atau istilahnya “ditambang”, dan dianalisis untuk perencanaan pengembangan bisnis lebih tangguh dan kompetitif. Data tersebut digunakan oleh organisasi untuk mendorong keputusan, meningkatkan proses dan kebijakan, serta menciptakan produk, layanan, dan pengalaman yang berpusat pada pelanggan.

Bagaimana Big Data bermanfaat di bidang Akuntansi

Audit

Auditing mejadi bagian penting dari industri akuntansi karena membantu dalam mengevaluasi laporan keuangan perusahaan. Proses audit konvensional yang berdasarkan pengujian berbasis sampel, sekarang mulai berubah menjadi audit dengan pengujian ketingkat populasi, dengan tujuan meningkatkan tingkat assurance yang lebih tinggi.

Big data dapat membantu auditor dengan data terstruktur, sehingga auditor akan dapat menjelajahi lebih banyak area dan mampu mengidentifikasi outlier secara lebih efektif.

Risk Management (Manajemen risiko)

Keberhasilan perusahaan cenderung bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi risiko keuangan dan kemampuannya untuk meminimalisir resiko tersebut. Dengan menggunakan big data dan analisis prediktif, risk management analist dapat memprediksi risiko masa depan dengan lebih cepat dan mempu memberikan saran ke klien untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Dengan menggunakan big data, para analis keuangan juga mampu mengidentifikasi potensi penipuan atau fraud, sehingga potensi kerugian besar dapat dihindarkan.

Reporting

Pertumbuhan big data, bersamaan dengan peningkatan kemampuan pemrosesan dan metode statistik canggih, dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kemampuan manajemen dalam pelaporan kinerja keuangan dan non-keuangan. Selain itu, big data juga dapat mengintegrasikan beberapa sumber data yang berbeda dari berbagai bagian dari perusahaan atau organisasi. Big data telah meningkatkan peluang kaum profesional keuangan untuk lepas dari kegiatan rutin, untuk beralih ke peran yang lebih strategis dan proaktif dalam bisnis (Chua 2013).

Audit Internal Berkelanjutan

Dalam kaitannya dengan tanggung jawab audit internal, PICPA mengungkapkan bahwa big data dan data analitik telah mampu merekonstruksi program audit, yang mengkompilasi bukti audit dengan  teknologi informasi, sistem, dan kontrol, serta mengintegrasikannya dengan proses penilaian risiko berkelanjutan.

Referensi:

Linda Kusumaning Wedari, S.E., M.Si., Ph.D.