Prestasi membanggakan kembali diraih oleh tim mahasiswa Computer Science BINUS University, khususnya BINUS @Bandung dalam ajang bergengsi tahunan, yaitu INVENTION 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana, Bali. Kompetisi ini merupakan salah satu lomba nasional terbesar yang berfokus pada inovasi teknologi, desain, dan ide kreatif berbasis solusi digital. Tahun 2025 menjadi momentum istimewa karena seluruh rangkaian lomba diadakan secara full online, memungkinkan partisipasi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Dari berbagai cabang yang dilombakan, kategori UI/UX Design Competition merupakan salah satu cabang yang paling kompetitif, dengan puluhan tim beradu ide dan kreativitas dalam menciptakan rancangan aplikasi digital yang solutif dan berdampak nyata.

Di tengah persaingan ketat tersebut, tim Fine Sheep dari Computer Science BINUS @Bandung berhasil keluar sebagai 1st Winner cabang UI/UX Design pada INVENTION 2025 Udayana. Tim ini beranggotakan tiga orang mahasiswa dari angkatan B’28, yaitu Nasauramecca Nour Haqqanshah Shodiqin, Pamella Zahara Maulidya Ardianto, dan Kettin. Ketiganya mengusung semangat kolaborasi generasi muda yang cinta budaya Indonesia dan inovasi teknologi untuk menghadirkan solusi digital yang mengangkat nilai seni tari tradisional Indonesia. Dengan persiapan dan riset mendalam, mereka berhasil meyakinkan dewan juri melalui ide yang tidak hanya kuat secara desain, tetapi juga memiliki dampak sosial dan kultural yang luas.

Dalam ajang INVENTION 2025 Udayana ini, para peserta ditantang untuk menghadirkan solusi berbasis UI/UX yang menjawab permasalahan nyata di masyarakat. Fine Sheep tampil menonjol dengan ide “Wiraga”, sebuah rancangan aplikasi pembelajaran seni tari tradisional Indonesia berbasis digital. Ide ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi pelestarian budaya yang semakin terpinggirkan di era modern. Terdapat lebih dari 3.000 jenis tarian nusantara di Indonesia, namun seiring waktu, jumlah tenaga pengajar tari tradisional terus menurun dan tidak ada sistem pembelajaran terpadu untuk seni tari tradisional di tingkat nasional. Melalui aplikasi Wiraga, tim Fine Sheep berupaya menghidupkan kembali semangat pelestarian budaya dengan pendekatan teknologi modern dan mudah diakses.

Konsep Wiraga dirancang dengan menerapkan MDA Framework (Mechanics, Dynamics, Aesthetics) sebagai dasar pengembangan. Pada sisi mechanics, sistem pembelajaran disusun secara mandiri dan adaptif, memungkinkan pengguna untuk belajar menari di mana pun dan kapan pun. Di sisi dynamics, tim Fine Sheep menghadirkan elemen kompetisi dan pencapaian (achievement) bagi pengguna di dalam aplikasi agar pengguna tetap termotivasi untuk terus berlatih secara konsisten. Sedangkan pada aspek aesthetics, Wiraga menawarkan pengalaman belajar yang menyenangkan dengan integrasi komunitas, tantangan harian, dan sistem skor yang menarik. Pendekatan gamifikasi ini membuat proses belajar tidak hanya edukatif tetapi juga menghibur, terutama bagi kalangan remaja dan anak muda.

Keunggulan lainnya yang dihadirkan pada aplikasi Wiraga adalah penerapan teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam rupa skeleton detector with computer vision. Teknologi ini berfungsi untuk mendeteksi keakuratan gerakan tubuh pengguna saat mengikuti instruksi tari yang ditampilkan di layar. Dengan sistem ini, pengguna dapat langsung mengetahui seberapa tepat mereka meniru gerakan dan mendapatkan umpan balik real-time untuk perbaikan. Fitur tersebut membuat proses belajar menari menjadi lebih interaktif, personal, dan efektif. Melalui teknologi ini, tim Fine Sheep ingin menunjukkan bahwa AI bukan hanya untuk bidang industri dan bisnis, tetapi juga dapat berperan penting dalam pelestarian budaya dan pendidikan seni di Indonesia.

Selain tim Fine Sheep sebagai Juara Pertama pada cabang kompetisi UI/UX Design di INVENTION 2025 juga menobatkan tim Bugu Sagalsaga sebagai 2nd Winner serta tim BCC Buzzer sebagai 3rd Winner, di mana kedua tim tersebut berasal dari Universitas Brawijaya. Tidak hanya itu, penghargaan Juara Favorit berhasil diraih oleh tim SITY dari Universitas Negeri Surabaya. Semua tim peserta menampilkan ide-ide yang inovatif, menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang desain dan teknologi digital. Namun, kemenangan Fine Sheep menjadi bukti bahwa kreativitas yang berpadu dengan kepedulian terhadap budaya dapat menciptakan inovasi yang bernilai tinggi dan berkelanjutan.

Prestasi ini menjadi kebanggaan besar bagi seluruh sivitas akademika BINUS University, khususnya bagi program studi Computer Science BINUS @Bandung dan School of Computer Science (SoCS) BINUS. Keberhasilan tim Fine Sheep membuktikan bahwa mahasiswa Computer Science BINUS tidak hanya unggul dalam kemampuan teknis, tetapi juga mampu memadukan nilai budaya dan teknologi dalam satu karya inovatif. Dengan semangat Fostering and Empowering the Society, BINUS terus mendorong para mahasiswanya untuk dapat berkontribusi nyata di dalam lingkup masyarakat melalui karya yang inspiratif dan berdampak.

Kemenangan tim Fine Sheep di INVENTION 2025 Udayana menjadi inspirasi besar bagi Binusian dan generasi muda Indonesia. Mereka menunjukkan bahwa teknologi dan budaya dapat berjalan beriringan dalam menciptakan solusi bermakna. Hal ini hanyalah persoalan mau atau tidaknya generasi muda terjun ikut serta melestarikan budaya. Semoga semangat inovasi, kolaborasi, dan kecintaan terhadap budaya ini dapat terus tumbuh di kalangan Binusian dan generasi mudah, mendorong lebih banyak karya yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga berjiwa Indonesia. Mari bersama menjadikan kreativitas sebagai jalan membangun masa depan bangsa yang lebih berdaya, berbudaya, dan berinovasi tanpa batas.

November 2025
Penulis: Riccosan