Computer Science BINUS Bandung Juara 2 di INFEST XI 2025 – UnSyiah Banda Aceh
Festival tahunan INFEST XI 2025 kembali digelar dengan semangat besar di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Acara yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) ini mengangkat tema “Digitopia: Designing a Seamlessly Connected, Inclusive, and Intelligent Future”. INFEST dikenal sebagai wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan inovasi di bidang teknologi. Tahun ini, acara tersebut mendapatkan dukungan dari sponsor besar seperti Indigo by Telkomsel dan NVIDIA GeForce Indonesia. Kombinasi antara kompetisi, edukasi, dan kolaborasi membuat INFEST menjadi salah satu ajang kompetisi yang bergengsi di dunia informatika tanah air.
Salah satu cabang paling menarik di INFEST adalah Hackathon, kompetisi yang menantang peserta untuk menciptakan solusi digital dalam waktu yang terbatas. Hackathon ini terbuka untuk mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, baik secara daring maupun luring. Peserta diminta mengembangkan ide teknologi yang bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat. Tahun ini, total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp15 juta, menambah semangat peserta untuk berinovasi. Ajang ini bukan sekadar lomba coding, tapi juga ajang kreativitas dan kerja sama tim. Dari sinilah muncul ide-ide luar biasa yang membuktikan potensi besar generasi muda Indonesia.
Dari Bandung, hadir tim mahasiswa BINUS @Bandung angkatan B’27 program studi Computer Science dengan nama “Warteg.” Tim ini terdiri dari tiga mahasiswa, yaitu Franscelino Melvyn, Bryan Thanaya, dan Muhammad Rafi Isnaen. Nama “Warteg” dipilih sebagai simbol kedekatan dengan masyarakat dan semangat kerakyatan. Meskipun terdengar sederhana, ide yang mereka bawa justru menunjukkan visi dan harapan yang besar dalam usaha untuk memberdayakan ekonomi secara digital. Ketiganya berkolaborasi untuk menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan konsep investasi mikro yang dapat diakses oleh para pelaku UMKM tanah air.
Inovasi yang mereka usung bernama TemanUsaha, sebuah aplikasi dengan moto “Empowering UMKM With AI Micro-Investment & Analytics Platform”. Aplikasi ini dirancang untuk membantu UMKM mendapatkan akses pendanaan dengan cara yang lebih modern dan aman. Melalui konsep Investment-as-a-Service, TemanUsaha menghubungkan investor kecil dengan pelaku usaha lokal. Investor bisa memberikan modal secara mikro, sementara pelaku usaha dapat memperoleh dana tanpa proses rumit. Konsep ini menjembatani kesenjangan dunia keuangan digital dan rakyat kecil.
Keunggulan utama TemanUsaha adalah penerapan 3 lapis kecerdasan buatan (AI). Lapisan pertama berfungsi sebagai Fraud Detection, mendeteksi potensi penipuan agar investasi tetap aman. Lapisan kedua melakukan Pengelompokan UMKM, membantu aplikasi mengenali karakteristik bisnis untuk menentukan kebutuhan dan peluang pengembangan. Sementara itu, lapisan ketiga menjadi Credit Scoring Engine, yang menilai kelayakan pelaku usaha secara objektif. Ketiga sistem ini bekerja selaras, memberikan pengalaman investasi yang aman, adil, dan transparan bagi semua pihak.

Tim Warteg berhasil membawa pulang Juara 2 dalam cabang lomba Hackathon INFEST XI 2025. Bagi tim Warteg, keikutsertaan di INFEST bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang memberi dampak nyata. Mereka berharap TemanUsaha bisa menjadi jembatan antara teknologi dan masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM yang sering kesulitan mendapatkan modal. Melalui pendekatan berbasis AI, aplikasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem investasi yang inklusif. Selain itu, proyek ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia, terlebih lagi untuk Computer Science BINUS @Bandung, mampu dalam bersaing dan berkontribusi demi meningkatkan pembangunan ekonomi digital Indonesia. Mereka percaya bahwa inovasi bukan hanya milik perusahaan besar, tetapi juga bisa lahir dari ruang kelas dan ide sederhana.

INFEST XI 2025 sendiri menjadi wadah yang tepat bagi ide seperti TemanUsaha untuk dikenal luas. Dengan dukungan sponsor besar seperti NVIDIA dan Telkomsel Indigo, acara ini memberikan kesempatan nyata bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan berinovasi. Melalui kegiatan seperti Hackathon, generasi muda dilatih untuk berpikir kritis, bekerja dalam tim, dan memahami kebutuhan masyarakat. Ajang ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat untuk perubahan sosial, bukan hanya sekadar tren. Dan di tengah semangat itu, tim Warteg menjadi contoh nyata bahwa ide sederhana bisa melahirkan solusi besar dan membawa dampak bagi masa depan ekonomi Indonesia.
Referensi:
- INFEST HMIF USK, “Informatics Festival XI 2025: Digitopia – Designing a Seamlessly Connected, Inclusive, and Intelligent Future,” Official Website INFEST XI 2025. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia. 2025. URL: https://infest.hmifusk.org/.
- Himpunan Mahasiswa Informatika Universitas Syiah Kuala, “Empowering the Digital Generation through INFEST XI 2025 Competition,” LinkedIn HMIF USK. 2025. URL: https://id.linkedin.com/company/himpunan-mahasiswa-informatika-universitas-syiah-kuala.
Oktober 2025
Penulis: Riccosan
Comments :