Oleh Ratna Amalia

Masa pandemi masih belum usai, mahasiswa dan mahasiswi Binus Bandung khususnya program studi Desain Komunikasi Visual masih harus melakukan kegiatan perkuliahan secara daring. Salah satu mata kuliah yang cukup rumit dilakukan secara daring adalah Surface Packaging Design atau mata kuliah Kemasan. Mata kuliah ini memiliki proses yang cukup panjang dimulai dari analisis brand/merek, kelebihan dan kekurangan kemasan saat ini, pemetaan produk, mind map berisi data dan pengembangan kata kunci, pesaing, moodboard, sampai ke sketsa dan final artwork.

Setiap proses harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan teliti agar datanya lengkap dan bisa menjawab permasalahan yang dituju. Sebagai contoh kasus bisa dilihat dari karya mahasiswi bernama Edwinna Analicia Christianti. Edwinna mengangkat kasus kemasan makanan abon yang dijual oleh Toko Aneka Abon yang merupakan cabang dari Toko Selamet yang ada di Cirebon. Kemasan yang ada saat ini masih dianggap banyak kekurangan diantaranya tidak efektif karena tidak ada system buka tutup yang baik. Banyak informasi penting yang belum masuk, selain bahan pembuatan produk yang tidak tercantum, masih belum adanya keterangan varian produk.

Setelah mengumpulkan data mengenai merek dan kemasan saat ini, proses selanjutnya adalah menganalisis target audience. Analisis segmentasi target audience terdiri dari demografis, geografis, psikografis, dan technografis (jika diperlukan). Lebih baik lagi jika mencapai point persona dimana desainer bisa mendapatkan satu orang konsumen yang diketahui datanya secara detail, mengetahui kegiatannya kesehariannya, minat, harapan, dan kekhawatirannya. Taget audience juga bisa dijabarkan secara visual melalui moodboard.

Bukan hanya mengetahui kemasan dari merek yang sedang dibedah, desainer juga bisa mencari gaya desain kemasan dari competitor. Setelah semua didapatkan datanya, proses selanjutnya adalah mindmap. Dari hasil mind map bisa didapatkan kata kunci yang ingin dipilih desainer untuk diperdalam. Kata kunci tersebut dijabarkan secara visual melalui moodboard. Masuk pada proses sktesa asset-aset visual dan menentukan struktur kemasan yang tepat. Setelah alternatif terkumpul banyak, mockup 3D sebaiknya dibuat untuk mempermudah pemahaman client atau pemilik merek. Dari sekian banyak alternatif yang dihadirkan, sebaiknya desainer bisa memilih salah satu yang terbaik beserta argument yang sesuai dengan analisis sebelumnya yang telah dilakukan.