Alumni Profile - Ade Kurniawan


Ade Kurniawan, yang akrab disapa dengan panggilan Ade, seorang alumni BINUS University, memulai perjalanan akademisnya di BINUS University pada tahun 2010 dan berhasil menyelesaikan studinya pada 2014 (Binusian 2014) dengan mengambil program studi Sastra Jepang. Saat ini, Ade bekerja sebagai System Engineer di perusahaan Fujitsu di Jepang.

Bagaimana pengalaman pendidikan di BINUS University serta bagaimana BINUS berkontribusi pada kesuksesan dalam karier Ade.

       
Selama menjalani masa studi di BINUS dengan program studi Sastra Jepang, Ade Kurniawan tidak hanya mengasah keterampilan berbahasa Jepang, melainkan juga mendalami aspek budaya dan etika kerja yang merupakan ciri khas negara Jepang. Selama menempuh pendidikan di BINUS University, Ade Kurniawan bahkan mendapatkan kesempatan istimewa untuk belajar di Tsukuba University dalam program pertukaran pelajar selama kurang lebih enam bulan. Pengalaman ini menjadi salah satu motivasi utama baginya untuk mengejar karir di Jepang dan menjelajahi potensi karier di negeri matahari terbit tersebut.

Pengalaman berorganisasi selama berkuliah di BINUS University baik UKM ataupun kegiatan sosial yang pernah di ikuti.

        Ade aktif sebagai anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Senbonzakura bahkan menduduki posisi sebagai Ketua pada periode 2012-2013. Sebagai anggota, kewajiban kita tidak hanya terbatas pada peningkatan keterampilan, melainkan juga memerlukan kemampuan untuk tampil di hadapan khalayak ramai dan membawa nama baik BINUS University. Ini dimulai dari peningkatan performa, kemampuan menghubungi pelanggan, berkoordinasi dengan PIC, dan menjaga profesionalisme.
        Sebagai Ketua, Ade memegang peran kunci dalam berinteraksi dengan berbagai Personal In Charge (PIC), yang menjadi pintu gerbang bagi kerjasama dan hubungan luar. Pengalaman ini tidak hanya mengasah keterampilan komunikasi Ade, tetapi juga membentuknya menjadi individu yang mampu menjalin relasi yang kuat di lingkungan luar UKM. Melalui proses ini, Ade merasakan manfaat pentingnya keterampilan berkomunikasi efektif, terutama dalam dunia kerja yang menuntut jaringan hubungan yang luas dan solid.

Bagaimana cerita karir di perusahaan jepang dan berada pada divisi System Engineer.

       
Dari awal kuliah, Ade telah fokus dalam bidang Sastra Jepang dengan keyakinan bahwa kemampuan berbahasa Jepang yang dikuasainya akan menjadi aset berharga di dunia kerja nantinya. Pada semester akhir, BINUS University menyelenggarakan seminar tentang peluang bekerja di Jepang, dan Ade melihat kesempatan emas ini sebagai pintu masuk ke karir internasional. Tanpa ragu, Ade mendaftar dan ikut seleksi seminar tersebut. Keberuntungan tampaknya berpihak, karena saat itu Fujitsu sedang mencari talenta dari negara-negara ASEAN, dan Ade berhasil melewati proses seleksi, membawanya ke pintu gerbang untuk bekerja di Fujitsu.
        Fujitsu pada waktu itu membuka lowongan khusus untuk posisi System Engineering, sebuah kesempatan yang sesuai dengan minat Ade sejak SMA dalam belajar programming. Minat ini menjadi dorongan utama Ade untuk mendaftar di Fujitsu. Proses menuju menjadi seorang System Engineer di Fujitsu terbilang intensif. Setelah diterima, Ade menjalani training selama 4 bulan, diikuti dengan periode On-the-Job Training (OJT) selama 2 tahun, di mana Ade ditempatkan di bawah bimbingan seorang senior. Tujuan utama dari fase ini adalah membekali Ade dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang System Engineer. Setelah melewati periode dua tahun tersebut, apabila Ade dianggap telah mampu oleh perusahaan, ia akan diberikan tanggung jawab lebih besar untuk menjalankan proyek-proyek secara mandiri. Ini merupakan tahapan yang menarik dalam perjalanan karir Ade di Fujitsu.

Apakah ada mentor atau tokoh yang berpengaruh dalam karir.

       
Bagi Ade, keluarga merupakan pilar utama yang memberikan dukungan tak terhingga, terutama dari sang ibu dan kakak-kakaknya. Saat pertama kali mendapatkan peluang dan tawaran pekerjaan dari Fujitsu di Jepang, Ade merasakan kekhawatiran yang wajar akan perjalanan ke negara yang berbeda dan rencana menetap di sana untuk jangka waktu yang cukup lama. Namun, keluarga Ade menjadi pendorong utama yang memotivasi untuk mengambil kesempatan ini.
        Meskipun geografis memisahkan mereka, keluarga tetap menjadi sumber dukungan moral dan semangat. Mereka tidak hanya memberikan dorongan, tetapi juga meyakinkan Ade bahwa langkah ini adalah investasi berharga dalam pengembangan karir dan kehidupan pribadi. Dengan dukungan tersebut, Ade merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk menjalani tantangan baru di Jepang, mengetahui bahwa keluarganya selalu mendukung dan berada di belakangnya.

Bagaimana Ade mengatasi tantangan atau hambatan yang Anda hadapi dalam perjalanan karir.
       
Sebagai seorang System Engineering, Ade menghadapi tantangan besar karena tidak memiliki dasar pengetahuan dari posisi tersebut, sebagaimana lulusan dari program Sastra Jepang. Konsep dasar dalam bidang System Engineering, seperti desain sistem, pembuatan sistem, dan pengembangan sistem, merupakan hal-hal yang belum pernah dipelajari Ade sebelumnya. Ketika pertama kali tiba di Jepang dan dihadapkan pada tugas sebagai System Engineering, Ade mengalami kesulitan karena kurangnya pemahaman terkait hal-hal tersebut. Untuk mengatasi hambatan ini, Ade dengan tekun memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar programming dan pengembangan sistem. Dukungan yang diberikan oleh pembimbingnya juga menjadi kunci kesuksesan. Pembimbing Ade tidak hanya memberikan dorongan moral, tetapi juga memberikan dukungan praktis dengan selalu mendorong Ade untuk mencoba hal-hal baru.

        Ade juga merasakan adaptasi yang perlu dilakukan terkait budaya kerja di Jepang, yang dikenal dengan istilah "workaholic". Meskipun Ade menghadapi jam kerja yang panjang, bahkan mencapai lembur hingga tengah malam atau bahkan dini hari, namun sebagai seorang profesional di bidang IT, Ade merasa sedikit lebih leluasa dalam menjalani rutinitas kerja. Hal ini mencerminkan dinamika kerja yang khas dalam industri IT di Jepang yang mengizinkan fleksibilitas, meskipun di tengah budaya kerja yang cenderung intensif.

Apa harapan/tujuan masa depan yang ingin Ade  capai baik dalam karir dan kehidupan pribadi.
       
Harapan Ade untuk masa depannya sangat jelas, yaitu untuk terus bekerja di Jepang dan membangun kehidupan pribadi di sana. Dalam rencana jangka panjangnya, Ade bermimpi untuk menabung dan akhirnya membangun rumah tangga di tanah yang telah menjadi tempat berkarir. Keinginan ini mencerminkan tekadnya untuk memperkokoh ikatan dengan Jepang, bukan hanya sebagai tempat bekerja, tetapi juga sebagai tempat di mana ia ingin menjalani sebagian besar hidupnya. Dengan mengusung impian ini, Ade tidak hanya melihat Jepang sebagai destinasi pekerjaan, tetapi juga sebagai rumah yang akan menjadi pangkal kehidupan barunya. Keseriusan Ade dalam merencanakan masa depannya mencerminkan dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap perjalanan karir dan kehidupannya di negeri matahari terbit tersebut.

Boleh diceritakan hobi dan minat yang Ade sukai.

       
Ade ternyata memiliki banyak hobi yang beragam, terutama sejak tiba di Jepang. Ia senang mencoba hal-hal baru, dan di antara hobi-hobi tersebut, dua yang benar-benar mencuri hatinya adalah bersepeda dan fotografi. Ade menemukan kegembiraan dalam menjelajahi tempat-tempat baru dan mendokumentasikan momen-momen tersebut melalui kamera. Jepang, dengan keberagaman musimnya, memberikan pengalaman yang unik bagi hobi fotografi Ade. Setiap musim membawa atmosfer yang berbeda, dan hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Ade. Dalam perjalanannya, bahkan ketika Ade kembali ke tempat yang sama, perubahan musim selalu memberikan nuansa baru yang menarik bagi fotografinya. Bersepeda juga menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi Ade. Dengan bersepeda, ia dapat menjelajahi lebih banyak tempat, mengeksplorasi keindahan alam, dan merasakan langsung perubahan suasana setiap musim. Hobi-hobi ini tidak hanya menjadi pelarian yang menyenangkan, tetapi juga menjadi cara Ade untuk tetap terhubung dengan keunikan Jepang, dari segi alam dan budaya, yang selalu memberikan kejutan dan inspirasi baru.

Bagaimana cara membagi waktu dalam "Karir, Keluarga, dan Pekerjaan"

       
Ade mengakui bahwa jarak yang cukup jauh dengan keluarga membuat waktu untuk berkumpul bersama menjadi terbatas. Oleh karena itu, Ade berusaha semaksimal mungkin untuk tetap terhubung dengan keluarga melalui pesan dan panggilan telepon. Meskipun waktu untuk berkumpul secara fisik terbatas, Ade berkomitmen untuk pulang ke Indonesia setidaknya satu kali dalam setahun guna bertemu langsung dengan keluarga.
        Sementara Ade mengabdikan sebagian besar waktunya untuk bekerja, ia juga menyempatkan diri untuk menjalankan hobi-hobinya. Aktivitas ini menjadi peluang berharga bagi Ade untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, menciptakan keseimbangan dalam hidupnya yang diwarnai oleh tantangan profesional di Jepang.
        Walaupun berada di negeri yang jauh, upaya Ade dalam menjaga hubungan keluarga dan menjalankan hobi menunjukkan komitmen untuk tetap terhubung dengan asal-usulnya dan menciptakan keseimbangan hidup yang sehat di tengah-tengah tuntutan pekerjaan yang intensif.

Pesan-pesan untuk BINUSIAN.

       
Ade menyampaikan pesan semangat untuk terus berusaha, belajar, dan menjelajahi hal-hal baru yang positif. Pesannya mencerminkan semangat untuk selalu berkembang dan menghadapi tantangan dengan penuh dedikasi. Ade meyakini bahwa setiap usaha dan pengalaman baru adalah langkah menuju pertumbuhan dan kesuksesan. Semoga semangat ini terus menyertai dalam setiap langkah perjalanan yang diambil, membawa kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan.

Mengapa merekomendasikan untuk calon mahasiswa untuk memilih berkuliah di BINUS University.
       
Ade dengan bangga menyatakan dirinya sebagai alumni Binus University dan dengan tulus merekomendasikan universitas ini kepada calon mahasiswa. Menurut Ade, Binus University bukan hanya sekadar penyedia pelajaran, tetapi juga memiliki perhatian yang khusus terhadap perkembangan karir alumni setelah lulus. Ade merasakan bahwa Binus selalu memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mencoba hal-hal baru, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
        Ade menyoroti bahwa Binus University bukan sekadar mencetak lulusan, tetapi juga memiliki perhatian mendalam terhadap para alumni. Universitas ini diakui oleh Ade karena selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan alumni-alumninya. Binus tidak hanya memberikan bekal pengetahuan akademis, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan informasi dan dukungan bagi mereka yang ingin menjelajahi dunia kewirausahaan.
        Secara keseluruhan, Ade merasa bahwa pengalaman belajarnya di Binus University tidak hanya membentuknya sebagai individu yang berpengetahuan luas, tetapi juga mempersiapkannya untuk menghadapi tantangan di dunia kerja, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Rekomendasi ini mencerminkan penghargaan dan rasa terima kasih Ade terhadap peran Binus University dalam perjalanan pendidikan dan karirnya.

1 Kalimat atau Harapan untuk BINUS University.
       
Untuk tetap menjadi lembaga pendidikan yang selalu mencetak bibit-bibit pengusaha atau entrepreneur baru, tidak hanya dalam ranah profesional namun juga menciptakan mereka yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.