Alumni Profile - Andrew Steven Puika - Chief Technology Officer (CTO) SHINTA VR

Andrew Steven Puika, Alumni jurusan Computer Science angkatan 2009 dari Universitas Bina Nusantara (BINUS) University, yang sering dikenal dengan sebutan Binusian 2013, kini menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) di perusahaan SHINTA VR.

Bagaimana pengalaman pendidikan Pak Andrew di BINUS University sehingga menjadi Mahasiswa Terbaik Computer Science BINUS University (2010-2011) dan meraih Wibowo Award – BINUS University (2013) serta bagaimana peran dan dukungan BINUS  dalam membantu kesuksesan karier Pak Andrew?

Andrew sangat beruntung karena dapat menempuh pendidikan di BINUS University, sebuah institusi yang sangat mendorong semua mahasiswanya, termasuk Andrew, untuk menjelajahi berbagai bidang. Terutama pada saat itu Andrew sangat menyukai apa pun terkait dunia komputer. BINUS menyediakan program-program yang sangat membantu yang sedari awal hingga akhir pendidikan Andrew. Terutama di awal masa kuliah, BINUS membantu Andrew menetapkan tujuan-tujuan yang ingin Andrew capai saat menyelesaikan pendidikan, yang pada saat itu dikenal dengan sebutan "Noble Dreams".

“Noble Dreams” adalah program di mana setiap mahasiswa, termasuk Andrew, diminta untuk menetapkan tujuan dan impian kami serta merencanakan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapainya. Ketika menulis dalam Noble Dreams, tujuan Andrew sangat jelas. Andrew ingin melihat senyuman bahagia dan rasa bangga dari orang tua yang sangat dicintainya saat Andrew lulus dari BINUS University dan mendapatkan prestasi tertinggi, yakni Summa Cum Laude dengan IPK rentang 3.91 hingga 4.00. Selain itu, Andrew juga bercita-cita untuk menerima penghargaan Wibowo Award (Penghargaan ini diberikan pada setiap acara wisuda kepada 1 (satu) orang wisudawan/wati yang berprestasi secara akademik dan aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Bina Nusantara).

Langkah-langkah yang Andrew tulis saat itu mencakup komitmen untuk tidak pernah absen selama masa kuliah, baik dalam pertemuan tatap muka maupun daring yang biasa disebut Guided Self Learning Class (GSLC). Andrew juga berjanji untuk aktif dalam kegiatan mahasiswa, bersaing secara sportif, serta aktif dalam organisasi Himpunanan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI). Selain itu, Andrew juga berkontribusi dalam berbagai hal untuk meraih pencapaian Wibowo Award.

Untuk menjaga semangat dan fokus pada tujuan ini, Andrew menempelkan catatan-catatan (stiky notes) singkat berisi kata-kata "Summa Cum Laude" dan "Wibowo Award" di dinding kamar kosan Andrew, tepat di atas meja belajar. Tujuannya agar impian tersebut selalu terlihat setiap hari, dan itu menjadi sumber motivasi yang kuat. Bagi Andrew, menetapkan tujuan secara pribadi sangat memotivasi dan menjadi pengalaman berharga dalam pendidikan dan kariernya saat ini.

Pengalaman berorganisasi selama berkuliah di BINUS University baik UKM maupun kegiatan sosial yang pernah diikuti?

Unit Kegiatan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (UKM HIMTI) menjadi seperti keluarga kedua bagi Andrew selama masa pendidikan di BINUS University. Pada saat itu, terdapat istilah yang beredar di kalangan mahasiswa, yaitu "jangan jadi mahasiswa kupu-kupu" (istilah untuk mahasiswa yang kuliah pulang-kuliah pulang) dan lebih baik "menjadi mahasiswa kura-kura" (istilah untuk mahasiswa yang kuliah rapat-kuliah rapat). Mahasiswa ‘kupu-kupu’ adalah mereka yang hanya datang ke kampus untuk mengikuti kuliah dan pulang begitu saja, tanpa terlibat dalam organisasi atau kegiatan lainnya. Sementara mahasiswa ‘kura-kura’ adalah mereka yang aktif terlibat dalam organisasi kampus.

BINUS University sangat mendorong mahasiswanya untuk aktif dalam organisasi dan menyediakan beragam organisasi kemahasiswaan untuk mengembangkan soft skills. Karena Andrew percaya bahwa di dunia kerja nanti, soft skills akan lebih banyak digunakan daripada hard skills. Kemampuan beradaptasi dalam menyelesaikan masalah dan cara kita merespons situasi merupakan hal yang bisa kita pelajari melalui pengalaman berorganisasi.

Ketika menjadi anggota HIMTI, Andrew telah berkomitmen untuk menjadi aktif. Andrew selalu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, bahkan jika itu adalah pekerjaan yang sederhana seperti mengantar dokumen. Hal ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Andrew terhadap organisasi tersebut. Seiring berjalannya waktu, senior-senior di HIMTI mulai melihat potensi Andrew dan memberikan tanggung jawab yang lebih besar.

Perjalanan dalam HIMTI, pada tahun pertama, Andrew menjadi Staf Public Relations. Kemudian pada tahun ke dua, ia naik menjadi Koordinator Public Relations, dan pada tahun ketiga, Andrew berhasil mencapai posisi Vice President (VP) untuk internal dalam organisasi HIMTI. Teman-teman di HIMTI juga sangat mendukung Andrew, sehingga beban kerja tidak lagi terasa berat. Mereka berbagi pengalaman, tips, dan trik sehingga Andrew merasa sangat beruntung memiliki teman-teman dengan prinsip yang positif dalam HIMTI.

Apakah Pak Andrew memiliki cerita atau pengalaman inspiratif selama perjalanan karier yang ingin Anda bagikan?

Salah satu pengalaman inspiratif yang sangat membekas dalam perjalanan pendidikan Andrew di BINUS University adalah ketika keluarganya mengalami masalah ekonomi yang hampir mengancam kelanjutan pendidikannya. Namun, Andrew tak pernah menyerah dan berusaha keras untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan.

Hasil usaha kerasnya tidak sia-sia, terutama karena dia telah mendapatkan beasiswa dari BINUS University sejak awal. Contoh konkretnya adalah beasiswa yang diterimanya setiap semester karena memiliki IPK yang tinggi dan aktif dalam organisasi. Beasiswa ini sangat membantu meringankan beban biaya kuliah yang seharusnya ditanggung oleh keluarga Andrew.

Saat itu, Andrew juga tetap berkomitmen yang telah ia tetapkan dalam "Noble Dreams" sejak awal masuk ke BINUS University. Dengan tekad yang kuat untuk terus belajar dan aktif dalam organisasi, hal ini akhirnya sangat mendukung perjalanan kuliahnya. Selain itu, komitmen tersebut membawa Andrew menuju pencapaian yang luar biasa, seperti posisinya saat ini sebagai Chief Technology Officer (CTO) di perusahaan SHINTA VR.

Latar belakang usaha/pekerjaan saat ini dan apa sih itu SHINTA VR. 

SHINTA VR adalah perusahaan pengembangan teknologi imersif yang mencakup berbagai aspek seperti Virtual reality (VR), Augmented Reality (AR), Mixed Reality, dan Extended Reality. Sebagai CTO di SHINTA VR, Andrew bertanggung jawab untuk memastikan teknologi yang dikembangkan dapat digunakan dengan efektif. Di fase itulah, Andrew memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa seluruh karyawan di SHINTA VR memiliki keterampilan yang memadai untuk mengembangkan proyek dan produk masa depan SHINTA VR.

Lalu, mengapa perusahaan ini dinamai SHINTA VR? Untuk menjawab pertanyaan ini, Andrew mengajak kembali sejenak ke masa lalu ketika para pendiri SHINTA VR, yaitu Pak Andes dari Indonesia dan Pak Akira dari Jepang, sedang merumuskan nama perusahaan yang memiliki makna baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Inilah sebabnya mengapa mereka memilih nama "SHINTA" yang diambil dari kata "Shin" dalam bahasa Jepang yang berarti "hati" dan dalam bahasa Indonesia "SHINTA" memiliki makna seorang dewi yang sangat cantik, yang berasal dari cerita rakyat Ramayana.

Jadi, di perusahaan SHINTA VR, Andrew dan seluruh tim saat ini mengerjakan berbagai proyek yang berfokus pada teknologi imersif (merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata) dan juga berkarakteristik imajinatif. Seluruh tim di SHINTA VR berkomitmen untuk menjalani proses ini dengan penuh semangat, dengan tujuan agar setiap produk yang mereka hasilkan memiliki nilai positif dan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pengguna SHINTA VR, bukan hanya sekadar proyek untuk mencari keuntungan semata.

 

Produk SHINTA VR, antara lain MilleaLab, SpaceCollab, Virtual Character System.

SHINTA VR menghadirkan tiga produk inti yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Produk pertama adalah MilleaLab, sebuah platform Virtual Reality (VR) all-in-one yang memungkinkan pengguna membuat dan mengakses konten edukasi berbasis 3D dan VR dengan mudah, cepat, dan terjangkau. Pengguna bisa menganggapnya sebagai alat serupa PowerPoint untuk menciptakan konten VR, yang dapat digunakan oleh para guru tanpa perlu menguasai pemrograman atau pemodelan 3D. Platform ini berbasis cloud dan dapat diakses oleh siswa dalam proses pembelajaran. Shinta VR telah melakukan uji coba MilleaLab di 10 provinsi dan melibatkan lebih dari 1800 siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan skor siswa sebesar 38%, dan siswa merasa lebih senang dalam proses pembelajaran.

Produk kedua adalah SpaceCollab, sebuah platform pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan berbasis multi-perangkat (VR, komputer, dan smartphone). produk ini seperti Zoom, tetapi dalam bentuk avatar virtual tiga dimensi yang memungkinkan interaksi antar peserta. Dengan SpaceCollab, SHINTA VR menyediakan ruang virtual tempat penggunanya dapat berkolaborasi mengadakan lokakarya dan pelatihan seperti pelatihan prosedur mengendarai sepeda motor dan pelatihan marshalling, yakni memarkir pesawat terbang. Produk ini telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Produk ketiga adalah Virtual Character System. Virtual Character System menyediakan sistem untuk Virtual Character dan Influencer (Virtual YouTuber) dalam industri entertainment dan media. Produk ini memungkinkan pengguna untuk mengubah dirinya menjadi karakter visual sesuai keinginan dan dapat untuk memengaruhi audiens secara virtual. Sampai saat ini, banyak perusahaan telah menggunakan produk ini untuk menghidupkan maskot mereka dan mempromosikan produk kepada pelanggan mereka.

Apa yang membuat Anda tertarik pada teknologi Imersif termasuk bidang Metaverse dan Virtual Reality dan apakah minat ini sudah ada sejak Anda kuliah?

Andrew sangat tertarik pada teknologi imersif karena suatu kali ia menonton anime dari Jepang, yaitu Sword Art Online (SAO) yang ditulis oleh Reki Kawahara. Visualisasi yang ditampilkan dalam anime ini membuka pandangannya terhadapat teknologi imersif dan mendorongnya untuk berpikir bahwa teknologi imersif memiliki potensi eksplorasi yang tak terbatas. Andrew memiliki imajinasi dan keyakinan bahwa teknologi imersif adalah dunia tanpa batas. Baginya, dengan teknologi ini, pengguna memiliki kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti bermain game, berinteraksi sosial, menciptakan dunia baru, belajar, mengikuti pelatihan, dan banyak lagi.

Apakah ada mentor atau tokoh yang berpengaruh dalam karier Anda?

Salah satu sumber inspirasi utama bagi Andrew adalah Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, yang lebih dikenal sebagai B. J. Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia ketiga. Andrew sangat mengagumi Habibie karena inovasi-inovasi yang telah beliau persembahkan dan tekadnya untuk mendorong generasi muda agar senantiasa berinovasi. Nilai-nilai dan prinsip yang diterapkan oleh beliau sangat memotivasi Andrew untuk mengejar tujuannya, yaitu mengembangkan ilmunya dan bidang yang dikuasainya guna membuka peluang bagi generasi muda untuk memiliki masa depan yang terus belajar, terus berinovasi, dan akhirnya dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Richard Male

Untuk mentor sendiri, sekitar dua tahun yang lalu pada tahun 2021, Andrew memiliki seorang mentor bernama Richard Male yang berasal dari United Kingdom (UK). Richard Male berperan penting dalam membantu Andrew dalam menetapkan tujuan pribadi dan bisnis.

Bagaimana Pak Andrew mengatasi tantangan atau hambatan yang Anda hadapi dalam perjalanan karier dalam mengembangkan SHINTA VR misalnya termasuk isu-isu privasi dan keamanan?

SHINTA VR, sebagai perusahaan pionir dalam teknologi imersif, menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan yang signifikan. Produk-produk yang dikembangkan oleh SHINTA VR merupakan langkah-langkah inovatif yang belum banyak diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Oleh karena itu, terdapat banyak perbedaan dan kesenjangan dalam pemahaman teknologi, terutama di kalangan generasi muda. Bagaimanapun SHINTA VR harus memberikan pemahaman yang mendalam mengenai teknologi ini baik kepada generasi muda secara luas maupun tim SHINTA VR sendiri.

Bagi Andrew, untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan komunikasi yang efektif dan itikad yang baik menjadi sangat penting. Karena Andrew sadar bahwa kolaborasi dan kerja sama yang baik adalah kunci untuk menghadapi hambatan-hambatan yang ada.

Bagaimana Pak Andrew menyikapi penghargaan BINUS Alumni Recognition Award 2023 yang diterima pada acara Wisuda 67 BINUS University?

Andrew melihat bahwa penghargaan BINUS Alumni Recognition Award 2023 adalah anugerah dari Allah, Tuhan YME. Penghargaan ini menjadi sebuah bentuk pengakuan atas prestasi dan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan profesi. Bagi Andrew, penghargaan ini juga menjadi motivasi yang kuat untuk terus berkarya, mengembangkan diri, dan memberikan dampak positif dalam masyarakat. Ia melihatnya sebagai sebuah tanggung jawab baru yang harus dipenuhi dengan penuh dedikasi dan komitmen untuk terus berkontribusi pada kemajuan dan pengembangan bidangnya serta memberikan inspirasi kepada generasi muda.

Hobi dan minat yang disukai Pak Andrew?

Hobi Andrew cukup unik, yaitu bergerak dan bermain game. Apalagi sekarang, dengan adanya teknologi VR, Andrew merasa sangat senang. Teknologi ini memungkinkannya untuk bergerak, bermain game, dan bahkan berolahraga dalam satu kesatuan. Sebagai contoh, beberapa permainan VR yang Andrew nikmati adalah permainan boxing, menggunakan light saber, dan bermain tenis meja.

Apa harapan/tujuan masa depan yang ingin Pak Andrew capai baik dalam karier dan kehidupan pribadi?

Andrew memiliki impian besar untuk mendidik dan memberantas kebodohan dalam masyarakat, karena ia yakin bahwa generasi muda saat ini akan membangun dan memimpin bangsa ini di masa depan. Andrew juga percaya bahwa teknologi Virtual Reality (VR) dapat menjadi solusi yang menarik untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi isu pemerataan fasilitas teknologi di seluruh Indonesia.

Bagaimana cara Pak Andrew membagi waktu dalam "Karier, Keluarga, dan Pekerjaan"?

Baru-baru ini Andrew baru saja memulai keluarganya dan sedang belajar bagaimana cara mengatur waktu dengan baik. Namun, Andrew memiliki prinsip yang kuat, yaitu betapa pun sibuknya kita di luar sana, kita harus selalu menyisihkan waktu untuk keluarga. Baginya, memiliki prestasi di luar sana tidak akan bermakna jika tidak dibawa pulang ke keluarga. Ini adalah prinsip yang sangat penting baginya dan sangat penting untuk merasa bahagia.

Pesan-pesan untuk BINUSIAN?

Andrew memberikan pesan agar BINUS University tetap menjadi lingkungan di mana ia dan para mahasiswa lainnya dapat terus berkarya dan melakukan eksperimen. Andrew menekankan pentingnya sikap tidak kecewa ketika menghadapi kegagalan dalam prosesnya, karena dalam dunia kerja, hal ini akan membuat kita lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan dan menjadi lebih baik.

Untuk rekan-rekan sesama Binusian, Andrew mengingatkan bahwa BINUS University telah menyediakan beragam fasilitas yang sangat berharga. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa BINUS harus terus memanfaatkannya sebaik-baiknya, semaksimal mungkin, dan seefektif mungkin. Dengan begitu, kita dapat mengembangkan potensi dan mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Mengapa merekomendasikan untuk berkuliah di BINUS University?

Andrew sangat bangga menjadi bagian dari Binusian, karena menurutnya, BINUS selalu berkembang dengan mengikuti perkembangan dan tentunya relevan dengan perkembangan zaman.

1 Kalimat atau Harapan untuk BINUS University?

Harapan besar Andrew adalah agar BINUS tetap menjadi wadah menimba ilmu yang selalu relevan bagi Dunia Industri dan Dunia Pendidikan.