Alumni Profile - Meliani Muljoredjo - founder di PT Akselerasi Sumber Berkah

Meliani Muljoredjo yang akrab disapa Mel, merupakan alumni BINUS University yang mengambil program studi jurusan Desain Komunikasi visual (DKV) dengan peminatan New Media yang lulus pada tahun 2016 atau yang biasa disebut Binusian 2016 dan saat ini Meliani menjadi founder di PT Akselerasi Sumber Berkah, yang lebih dikenal dengan nama Newlab.

 

Bagaimana perjalanan kuliah dan organisasi di BINUS University dan bagaimana BINUS UNIVERSITY membekali anda masuk ke dunia kerja.

Pada tahun 2012, Meliani Muljoredjo bergabung dengan BINUS University sebagai mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dengan peminatan New Media. Pada saat yang sama, dia juga bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) BINUS English Club (BNEC) sebagai anggota aktif, dan bahkan terpilih sebagai ketua untuk mengorganisir acara ulang tahun BNEC. Keberhasilan acara tersebut membawa Meliani mendapatkan promosi sebagai anggota tetap dalam BNEC (sebelumnya, menjadi anggota tetap dalam BNEC memerlukan status sebagai anggota aktif terlebih dahulu). Selama setahun menjadi anggota BNEC, Meliani aktif terlibat dalam berbagai acara yang diadakan oleh BNEC, termasuk Asian English Olympics (AEO), sebuah acara internasional yang berhasil diselenggarakan dengan sukses. Di AEO, Meliani belajar bekerja sama dengan individu dari latar belakang beragam, baik dari segi budaya maupun kepribadian. Ia juga memiliki kesempatan untuk memimpin acara yang diikuti oleh banyak peserta. Dalam konteks ini, Meliani mengasah keterampilan kepemimpinan, belajar mengambil keputusan, menyatukan berbagai pendapat, memotivasi tim, dan memahami keragaman budaya di dalam BNEC.

Tahun berikutnya, Meliani naik pangkat menjadi Vice President of Marketing and Communications BNEC. Di bawah divisi ini, terdapat tiga subdivisi: Public Relation, Corporate Relation dan Creative Relation, Meliani dapat dengan bangga mengatakan bahwa divisi ini berhasil melebihi Key Performance Indicator (KPI) dalam penggalangan dana internal dan berhasil menyelenggarakan beberapa acara, termasuk acara Beauty Class yang menjadi tradisi di BNEC. Selain itu, dalam hal desain, divisi ini berhasil dalam branding BNEC.

Selain komitmennya terhadap BNEC, Meliani juga memanfaatkan waktu luang sebelum wisuda dengan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi desain. Ia berhasil menjaga keseimbangan antara perkuliahan dan aktivitas organisasi. Tidak hanya itu, Meliani juga berpartisipasi dalam lima pertukaran pelajar, membawanya ke negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Jepang, dan lainnya. Ia juga melaksanakan magang di Singapura. Semua ini menggambarkan bagaimana BINUS University mempersiapkan para mahasiswanya untuk sukses di dunia bisnis dan profesional setelah lulus.

 

Pengalaman hidup yang berkesan, baik pengalaman manis ataupun pahit.

Ketika Meliani berusia 24 tahun dan telah bekerja selama kurang lebih 2 tahun di sebuah perusahaan multinasional sebagai Manajemen Trainee (MT), dan untuk masuk dalam program MT ini bukanlah hal yang mudah. Dimana Meliani harus bersaing dengan 12 ribu kandidat lainnya dalam program ini, di mana hanya 20 orang yang diterima, termasuk Meliani.

Namun, setelah menjalani program MT selama 2 tahun, Meliani mulai merasa bahwa pekerjaannya saat itu hanya sebatas untuk mendapatkan "uang". Pada titik tersebut, ia merasakan bahwa ia belum menemukan tujuan hidup yang sejati. Meskipun beberapa pihak, termasuk orang tua Meliani, berpendapat bahwa yang penting saat ini adalah kestabilan ekonomi, dan tujuan hidup dapat dikejar kemudian, pendapat ini justru semakin membuat Meliani merasa tidak nyaman. Ia merasa telah berhasil memahami harapan orang lain, namun gagal menemukan tekad dan tujuan pribadinya. Ini menjadi suatu ironi, mengingat sepanjang hidupnya, Meliani selalu mengikuti panduan orang lain, seperti saat ia menempuh pendidikan makan meliani harus meraih nilai tinggi dan sempurna.

Momen inilah yang akhirnya membawa Meliani menyadari bahwa ada yang tidak beres. Ia mulai merenungkan kembali apa yang sebenarnya menjadi gairah dan tujuan hidupnya. Ia sadar bahwa selama ini ia hanya mengikuti arahan dari orang lain tanpa pertimbangan. Meliani memiliki keinginan untuk memiliki usaha sendiri dan menentukan nilai-nilai hidup seperti Freedom, Happiness, and Inspiring.

Akhirnya, Meliani mengambil keputusan untuk pindah ke Bali. Meskipun pada awalnya orang tua Meliani tidak setuju, ini adalah kali pertama Meliani merasakan hidup secara penuh dan bisa membuat keputusan atas pilihannya sendiri.

 

Boleh diceritakan background usaha/pekerjaan saat ini.

Ketika Meliani berusia sekitar 15 atau 16 tahun dan sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), ia telah memulai perjalanan sebagai reseller untuk produk-produk kecantikan impor. Motivasi ini berasal dari keinginannya untuk terlihat cantik dan glow up, sambil juga mendapatkan penghasilan tambahan. Pada saat itu, Meliani aktif menjual berbagai produk kecantikan seperti perawatan brightening, slimming, acne-free, dan lain-lain. Melalui pengalaman ini, Meliani mulai memperhatikan dan mempelajari mengapa produk A lebih diminati dibandingkan produk B. Dari aktivitas sebagai reseller inilah Meliani mulai memahami pasar dengan lebih baik dan melakukan analisis terkait preferensi konsumen, seperti bagaimana fungsi tertentu lebih menarik dengan harga tertentu.

Saat masih menempuh pendidikan di Universitas BINUS University dan menjadi Vice President of Marketing and Communications BNEC, Meliani belajar tentang pengelolaan organisasi mulai dari penetapan KPI, perencanaan anggaran (budgeting), hingga memotivasi tim. Setelah lulus kuliah, perjalanan Meliani sebagai Management Trainee di sebuah perusahaan multinasional dimulai. Dalam program MT ini, Meliani mengalami rotasi setiap 6 bulan ke berbagai bagian perusahaan. Ia menjelajahi aspek operasional seperti Supply Chain, Warehouse, Purchasing, Research and Development (RnD), dan juga Marketing.

Pada setiap rotasi Meliani mencoba mencari penghasilan tambahan dengan melakukan sesuatu yang menjai passionnya. pada rotasi pertama, Meliani mencoba menjadi seorang desainer grafis lepas (freelancer). Pada rotasi berikutnya, ia memutuskan untuk mempelajari seni sulam alis. Pada rotasi ketiga, Meliani kembali ke jalur bisnis dengan menjual produk-produk kecantikan secara online, mengingat pengalaman reseller yang dimilikinya sejak dari SMA. Dari deretan pengalaman ini, Meliani belajar bagaimana membangun sistem dan kerjasama yang efektif, baik dengan individu dari luar maupun dalam lingkup lokal.

Semua pengalaman inilah yang akhirnya menjadi fondasi lahirnya Newlab, sebuah inisiatif yang menggabungkan pelajaran-pelajaran berharga dari pengalamannya dalam dunia kecantikan, organisasi, dan bisnis.

 

Apa tantangan yang dihadapi oleh Newlab saat ini, dan bagaimana cara anda menanganinya.

Untuk merekrut para profesional berpengalaman yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan Newlab ke depan, Meliani mengidentifikasi tiga pendekatan kunci yang dapat diambil.

Pertama, adalah pengembangan visi yang semakin luas. Melalui ekspansi dan nilai-nilai yang semakin kuat, visi Newlab dapat menjadi lebih besar dan lebih bermakna. Dengan mendorong impian yang substansial dan berdampak positif, Newlab akan semakin menarik para profesional yang memiliki fokus bukan hanya pada gaji, tetapi juga pada upaya menciptakan warisan dengan semangat yang sejalan dengan tujuan Newlab.

Kedua, Meliani menyadari bahwa peran HR dalam merekrut tim yang kuat tidaklah cukup. Meliani sendiri harus berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah melalui mentoring dengan Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan-perusahaan lain. Dengan belajar dari para pemimpin yang telah sukses, Meliani dapat memperluas wawasan dan keterampilannya dalam mengelola tim serta memimpin perusahaan menuju kesuksesan yang lebih besar.

Ketiga, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah keterlibatan aktif dalam pengembangan individu dan rekrutmen profesional. Meliani harus terus mendorong perkembangan personal dan profesional timnya. Ini dapat diwujudkan melalui pelatihan, pendampingan, dan memberikan peluang bagi anggota tim untuk terus belajar dan tumbuh. Selain itu, aktifitas rekrutmen juga harus tetap berjalan, dengan cara mendatangkan para profesional yang berpotensi untuk mendukung visi dan tujuan Newlab.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Meliani percaya bahwa Newlab akan semakin berkembang dan sukses dalam mencapai tujuannya, diiringi dengan para profesional yang berdedikasi dan memiliki semangat untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

 

Hobi dan minat.

Sejak lama, Meliani telah menunjukkan minat yang kuat dalam self development. Salah satu contohnya adalah ketertarikannya dalam mempelajari bahasa Inggris melalui menonton video dari berbagai sumber, seperti program Ted Talks atau Talks at Google. Melalui pendekatan ini, ia sadar bahwa belajar dan mendapatkan panduan dari individu yang berbeda budaya dapat membantu mengembangkan pemahaman dan pandangannya sendiri. Bahkan sampai hari ini, Meliani masih mempertahankan kebiasaan untuk menonton 1 atau 2 video dengan durasi sekitar 5-10 menit setiap harinya. Selain itu, setiap hari Rabu, ia juga mengikuti kelas debat, sementara pada hari Kamis, ia mengikuti kelas meditasi.

 

Praktik ini mencerminkan tekad Meliani untuk terus tumbuh dan memperluas pengetahuannya. Tidak hanya belajar bahasa baru dan memahami perspektif orang lain, tetapi juga mengejar keseimbangan internal melalui meditasi. Dengan mengejar tujuan ini secara konsisten, Meliani menunjukkan komitmen untuk memperkuat dirinya sendiri dan menciptakan pengalaman belajar yang berkelanjutan.

 

Apa harapan/tujuan kedepannya baik dalam karir dan kehidupan pribadi.

Dalam konteks PT Akselerasi Sumber Berkah atau Newlab, Meliani memiliki visi yang jelas untuk 5 tahun ke depan. Ia berharap dapat menciptakan merek-merek kecantikan lainnya dan menjalankan kegiatan bisnis secara offline. Melalui langkah ini, Newlab ingin memanfaatkan potensi pasar Indonesia yang sangat luas. Meliani percaya bahwa merek-merek lokal memiliki peluang untuk meraih kesuksesan di dalam negeri sebelum merambah ke pasar internasional.

Sementara untuk dirinya sendiri, Meliani mengusung prinsip keseimbangan dalam hidupnya. Ia menginginkan harmoni antara berbagai aspek penting, termasuk pekerjaan, keluarga, serta karakter pribadi. Melalui keseimbangan ini, ia ingin menjadi sosok yang baik dalam semua peran yang dijalani. Ia sadar bahwa mencapai keseimbangan tersebut adalah hal yang menantang, namun ia bertekad untuk menjadikannya kenyataan.

Tentang ambisi "10x lipat," Meliani memiliki pandangan unik. Baginya, mencapai pertumbuhan 10 kali lipat jauh lebih menarik daripada pertumbuhan 2 kali lipat. Ia percaya bahwa pendekatan ini mendorong kreativitas dan inovasi yang lebih kuat. Saat hanya berfokus pada pertumbuhan 2 kali lipat, kita cenderung terjebak dalam pemikiran yang lebih terbatas. Namun dengan tujuan 10x lipat, kita dihadapkan pada tantangan untuk merumuskan ide-ide yang lebih revolusioner dan out-of-the-box. Melalui pendekatan ini, ia meyakini bahwa pencapaian yang luar biasa dapat dicapai dengan mendorong diri untuk berpikir jauh lebih jauh dan berani mengambil langkah-langkah besar.

Dengan kombinasi visi jangka panjang untuk bisnisnya dan komitmen untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadinya, serta pandangan ambisius tentang pertumbuhan, Meliani mengilhami perubahan positif dan inovasi yang berkelanjutan dalam berbagai bidang.

 

Bagaimana cara membagi waktu dalam "Berkarir, Keluarga, dan Pekerjaan"

Bagi Meliani, konsep Work-Life Balance telah mengalami evolusi menjadi Work-Life Harmony. Bagi Meliani, perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan kata "balance" yang menekankan bahwa semua aspek harus seimbang dalam proporsi yang sama. Namun, dalam kenyataannya, hal tersebut mungkin tidak selalu memungkinkan karena setiap aspek memiliki kebutuhan yang berbeda. Sebagai contoh, jika seseorang bekerja selama 8 jam, maka diasumsikan bahwa ia harus menghabiskan 8 jam bersama keluarga atau 8 jam lagi untuk hobi, tanpa mempertimbangkan dinamika yang sebenarnya terjadi.

Melalui pendekatan "harmony", segala sesuatu disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu. Sebagai contoh, jika seseorang bekerja selama 8 jam, pendekatan ini mengakui bahwa interaksi dengan keluarga mungkin tidak perlu terjadi setiap hari, tetapi bisa diselaraskan dengan waktu yang sesuai. Mungkin bertemu keluarga dalam satu tahun, saat liburan bersama, akan lebih bermakna daripada menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Melalui pendekatan ini, penting untuk memahami bagaimana menciptakan harmoni di tengah-tengah tuntutan yang berbeda.

Dalam keluarga Meliani, komunikasi tetap dijaga dengan rutin melakukan panggilan telepon minimal seminggu sekali. Ketika berlibur, baik dalam maupun luar negeri, minimal dilakukan sekali dalam satu kuartal. Hal ini membuka ruang untuk keluarga dan hobi. Untuk mengelola waktu dengan lebih efektif, Meliani telah merencanakan dengan matang, seperti menetapkan jadwal untuk menguasai keterampilan baru. Misalnya, setiap setengah tahun atau setiap kuartal, waktu ditetapkan untuk mengembangkan keterampilan baru. Semua rencana ini diatur dalam kalender sebagai panduan.

Dengan pendekatan Work-Life Harmony, Meliani berupaya menghadirkan keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan uniknya. Pendekatan ini mengakui pentingnya mengakomodasi semua aspek hidup tanpa harus memaksakan porsi yang sama pada setiap elemen, tetapi lebih pada penciptaan keseimbangan yang fleksibel dan bermakna.

 

Pesan-pesan untuk BINUSIAN.

Meliani memberikan pesan dan saran berharga untuk mengejar poin dalam Student Activity Transcript (SAT) seoptimal mungkin dan aktif bergabung dalam berbagai kegiatan serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Menurutnya, langkah ini memiliki peran besar dalam membentuk individu untuk sukses di dunia profesional maupun dunia usaha. Melalui partisipasi dalam organisasi, kompetisi, serta penyelenggaraan acara skala nasional hingga internasional, seseorang dapat mengembangkan diri secara holistik.

Melalui berorganisasi, mengikuti lomba-lomba, dan menginisiasi event, individu dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, kerjasama, dan pengelolaan waktu. Melalui pengalaman ini, seseorang dapat memperoleh kemampuan sosialisasi yang kuat dan mengembangkan bakat kepemimpinan. Poin ini justru menunjukkan bahwa keberhasilan di dunia kerja tidak hanya bergantung pada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) semata. Meskipun IPK memegang nilai penting, kemampuan untuk berinteraksi sosial dan memimpin dalam organisasi serta acara memiliki peran yang sama krusialnya dalam membentuk karier yang sukses di masa depan.

 

Mengapa anda merekomendasikan untuk berkuliah di BINUS University.

BINUS University selalu melakukan pemantauan terhadap jumlah lulusannya yang telah sukses berkarir di dunia profesional atau dalam dunia bisnis sebelum mereka lulus. Bagi Meliani, ini merupakan salah satu parameter yang penting. Oleh karena itu, BINUS menerapkan kebijakan agar semua mahasiswa dan mahasiswi untuk berusaha mengejar poin dalam Student Activity Transcript (SAT) seoptimal mungkin.

 

1 Kalimat atau Harapan untuk BINUS University.

Teruslah menjadi agen perubahan dan terus mencetak banyak profesional serta pengusaha muda di tengah-tengah masyarakat.