Alumni Profile - Valentino Ivan - CEO PT INFINITI GRUP

Valentino Ivan merupakan Binusian 2004 yang mengambil program studi Teknik Informatika di BINUS University. Saat ini Ivan memiliki usaha yang bergerak pada bidang Food and Beverage (F&B), dan juga memilki sebuah PT yang bernama INFINITI GRUP dimana membawahi beberapa merek diantaranya Thick Toast, Thick Coffe, Ayam Forever, Fukuramen dan Tokyu Dorinku serta juga memiliki bisnis unit konsultan pada beberapa merek dibawah PT INFINITI GRUP yaitu  Burger Bangor, Nona Picknick, Nyeker, dan Rancak Go, serta beberapa merek yang akan launching kedepannya.

 

Bagaimana perjalanan kuliah di BINUS University dan bagaimana BINUS UNIVERSITY membekali anda masuk ke dunia kerja.

Bisnis yang saat ini dijalankan oleh Valentino Ivan adalah bisnis yang bergerak pada  bidang Food and Beverage (F&B), dimana bidang ini kurang berhubungan dengan latar belakang pendidikan yang diperoleh oleh Ivan yaitu seorang sarjana komputer. Valentino Ivan mengatakan bahwa dia menemukan passion nya cukup telat dan bermula ketika pada tahun 2004, ketika Ivan membuat sebuah training center yang bernama Titans. Dan setelah berjalan 2 tahun tepatnya pada tahun 2006, Ivan mulai membuat sebuah bisnis ke 2 yaitu F&B dan Ivan merasa bahwa dia lebih menyukai bidang F&B ini dari pada bidang sebelumnya. Selama berkuliah di BINUS University juga, Ivan mengatakan bahwa tidak ada pembatas antara jurusan dan mahasiswa serta dengan siapapun di BINUS University, dibuktikan dengan banyaknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang didukung oleh BINUS sehingga tidak ada eksklusivitas antara mahasiswa 1 dengan yang lainnya. Mahasiwa di BINUS University juga sangat beragam, mulai dari yang berasal dari aceh hingga papua, sehingga Ivan bisa mengenal pribadi yang berbeda-beda. Mengikuti banyak (Unit Kegiatan Mahasiswa) UKM menjadi bekal bagi Ivan dalam memasuki dunia kerja, hal ini tidak lepas karena ketika masih berkuliah Ivan merupakan pribadi yang sangat aktif dalam berorganisasi, bahkan Ivan mengukti hingga 13 UKM diantaranya BNCC, KMK, HIMTI, BNEC, NIPPON CLUB, B-VOICE, STMANIS, dll. Dari banyaknya UKM yang diikuti, maka Ivan belajar bagaimana mengelola Sumber Daya Manusia (SDM), bagaimana mengelola sebuah program, bagaimana membuat proposal, bagaimana mencari sponsorship, serta Ivan juga banyak belajar bagaimana menyikapi berbagai macam tekanan, deadline, dan berkomunikasi dengan banyak orang.

 

Pengalaman hidup yang berkesan, baik pengalaman manis ataupun pahit.

Dalam perjalanan hidup, pastinya Ivan mengalami pengalaman pahit dan manis. Pengalaman pahit dan manis bagi Ivan bukan hanya terjadi sekali saja tetapi terjadi beberapa kali dan cenderung banyak dalam proses membangun usaha/bisnis dan hidup. Salah satu pengalaman pahit yang dimiliki oleh Ivan dimana cukup memberikan efek dalam hidup dan bisnis Ivan dimana Pengalaman pahit ini membuat Ivan lebih belajar bagaimana untuk bisa memberikan kepercayaan dan bagaimana memberikan delegasi tugas kepada seseorang. Pengalaman pahit ini terjadi ketika pada tahun 2017, ketika itu Ivan telah memiliki sebuah cafe yang cukup terkenal yaitu What’s Up Cafe, dan kafe ini merupakan cikal bakal berdirinya indomie kekikinian dan beberapa merek-merek yang ada pada saat ini. What’s Up Cafe ini dirintis oleh Ivan mulai dari nol dan bermulai dari Margonda hingga bisa memiliki kurang lebih 10 cabang. Dalam proses membangun What's Up Cafe ini, Ivan memiliki seseorang yang sangat dia percayai dan menjadi tangan kanannya yaitu Pak Hendra. Pak Hendra ini telah melakukan sebuah kecurangan, dimana dia melakukan suatu tindakan korupsi dan setelah di data total korupsi yang Pak Hendra lakukan sejumlah 2.7 milliar Rupiah. Uang tersebut diambil dari cabang, setiap manager diminta untuk memberikan setoran dan tim IT selalu dibodohin dan diminta untuk menghapus data tersebut. Sehingga yang terlihat secara data yaitu omset cenderung menurun, stok gudang selalu habis, tetapi kafe tetap rame dan pelanggan selalu datang terus. Pada akhirnya ada 1 atau 2 orang yang angkat bicara dan membuka semua kejanggalan pada What’s Up Cafe  kepada Ivan. Pada saat itu mendengar itu semua, Ivan sangat merasa jatuh dan berfikir apakah What's Up Cafe bisa lanjut atau tidak, tetapi dengan segala pertimbangan yang matang Ivan memutuskan untuk tetap melanjutkan dan harus mengganti hingga 90% karyawan dari What’s Up Cafe dan harus mulai dari awal lagi dengan cabang yang sudah ada kurang lebih 10 cabang.

Pengalaman pahit ini membuat Ivan banyak belajar, bagaimana percaya dengan orang, dan bagaimana delegasi tugas dan selalu ada kontrol terhadap bisnis dan usaha yang dimiliki Ivan. Dan untuk pengalaman manis yaitu Ivan sangat menyukai dunia F&B, kesukaan Ivan terhadap bidang ini tidak lepas dari Ivan yang suka menciptakan sebuah produk, dan ketika menciptakan sebuah produk Ivan selalu menganggap bahwa produk itu adalah sebuah bayi atau sebuah karya. Ketika membuat What’s Up Cafe awalnya dimulai dari iseng-iseng dan Ivan berfikir ”apa ya sebuah makanan yang cocok untuk mahasiwa dan bisa membuat semua orang ketagihan” akhirnya Ivan mendapatkan sebuah ide membuat indomie dibuat pada hot plate ditambah lada hitam dan bumbu carbonara. Lalu membuat sebuah kafe yang bernama What’s Up Cafe dengan konsep indomie kekikinian, dan ternyata konsep ini booming dan membuat semua orang antri untuk mencoba dan membeli varian dari indomie, bahkan diliput oleh media dan stasiun TV dan hal ini yang membuat Ivan merasa F&B ini menjadi passion dan akan selalu dan berkarya pada bidang F&B.

 

Boleh diceritakan background usaha/pekerjaan saat ini.

PT INFINITI GRUP ini bergerang pada bidang F&B dan merek pertama di launching yaitu Thick Toast, pada 12 desember 2020. Thick Toast  pada awalnya dibuat menjadi produk yang grab and go dimana ketika pelanggan datang, lalu melakukan pemesanan kemudian bawa pulang dan tidak berlama-lama di tempat. Tetapi seiring berjalannya waktu Ivan mulai membuka kemitraan dan saat ini Thick Toast sudah memiliki lebih dari 30 cabang dan sudah tersebar di sumatera, kalimantan, dan juga bali.

Roti dari Thick Toast dibuat oleh Ivan dengan menawarkan sesuatu yang berbeda dari toast yang lainnya dimana bagian luarnya sangat crunchy dan bagian dalam sangat lembut, serta juga menawarkan varian diantaranya manis, savory asin. Setelah membuat varian dari roti, Ivan kemudian memilik ide untuk membuat penambahan yang bernama Thick Coffe, dengan berbagai varian coffe yaitu gula aren, vanila, dan hazelnut. Seiring berjalan nya waktu, Thick Toast semakin tumbuh dan terus berkembang. Pada tahun 2022, Ivan mulai bekerja sama dengan beberapa artis terkenal diantaranya Rian D’masiv dengan membuat sebuah merek yaitu Ayam Forever dan juga sangat booming bahkan dalam waktu 8 bulan bisa mencapai 110 cabang.

Didalam binis F&B, Ivan menegaskan bahwa kita harus fokus karena sangat banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari set-up dapur, set-up operation, set-up marketing. Tim Ivan pada awalnya hanya berisikan 10 orang, pada saat ini sudah mecapai 50 orang.  Diluar itu, Ivan memiliki bisnis unit konsultan, dan salah satunya  memebantu sebuah merek yaitu Burger Bangor, dimana Ivan membantu perkembangan dari cabang yang awalnya mulai dari 20 cabang dan sekarang sudah menjadi 500 cabang bahkan lebih. Ada juga Fukuramen bersama Andy Garcia, Nona Piknik bersama Prilly Latuconsina, RancaGo bersama Chef Fajar Alam Setiabudi, dan Nyeker bersama Marshel Widianto dan Mgdalenaf, juga beberapa merek lainnya antara lain smash food yaitu satu cendol.

Beberapa waktu yang lalu Ivan bertemu dan berbincang-bincang bersama pak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf) untuk membantu mengembangkan 2 Usaha mikro kecil menengah  (UMKM) Indonesia.

 

Apa tantangan terbesar bagi anda didunia pekerjaan, dan bagaimana cara anda menanganinya.

Pada saat Ivan mendirikan Thick Toast pada 12 desember 2020 lalu, banyak orang yang terkejut, karena Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan pandemi Covid-19 tersebut berakhir. Membuka Thick Toast ini merupakan langkah berani yang diambil Ivan dengan menerapkan konsep yang bisa diterima oleh orang dengan packaging yang bagus dan aman, dengan sistem 1 kali pakai lalu dibuang. Dimana konsep ini sangat cocok dengan situasi pandemi Covid-19, sehingga orang tidak perlu takut terhadarap penyebaran Covid-19, dan juga pada awalnya Thick Toast ini lebih aktif secara online pada grabfood, goofood, dan shopefood. Salah satu merek yang dimikili oleh Ivan juga yaitu Fukuramen menerapkan sistem pot sitting dengan makan sendiri-sendiri dan sistem pembayaran cashless sehingga lebih higienis dan terjamin kebersihan dari virus Covid-19.

Dalam setiap usaha kita memang dituntut untuk selalu kreatif dan siap dengan segala tantangan, dan untuk tantangan saat ini setelah pandemi, yaitu masalah ekonomi. Dimana daya beli pelanggan menurun karena mereka yang ingin bermitra harus memiliki dana yang lebih. Menurut Ivan berbisnis F&B cukup bisa flexibel. Jika sebelumnya biaya bermitra bisa mencapai 100 hingga 200 juta, saat ini bisa menyesuaikan dengan tidak perlunya item-item yang mahal seperti both ataupun peralatan yang mahal sehingga bisa biaya untukbermitra lebih terjangkau dan harganya bisa dibawah 100 juta.

Untuk saat ini Ivan mengatakan bahwa penjualan secara online mengalami penurunan. Karena saat ini customer lebih menyukai untuk datang secara langsung ke kafe-kafe dan berkumpul bersama teman-temannya, setelah hampir kurang lebih 3 tahun mengalami pandemi Covid-19 yang mengharuskan mereka untuk tinggal dirumah dan menjauhi kerumuman. Fenomena ini menjadi tentangan sendiri dan Ivan harus bisa menyikapi tantangan tersebut, salah satunya dengan merubah konsep dan melakukan rebranding terhadap produk, serta selalu harus mengikuti perkembangan zaman.

 

Hobi dan minat.

Ivan memiliki hobi yaitu bermain sepak bola, tetapi saat ini Ivan lebih menikmati olahraga sepakbola dengan menonton saja. Saat ini Ivan memiliki minat baru untuk mencoba berbagai makanan pada festival-festival makanan karena sejalan dengan passion dari Ivan pada bidang F&B. Ivan juga cukup sering mengikuti festival kuliner guna menambah wawasan tentang makanan.

 

Apa harapan/tujuan kedepannya baik dalam karir dan kehidupan pribadi.

Ivan berharap kedepannya agar INFINITY GROUPmenjadi perusahaan yang diakui bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga diakui oleh dunia. Dengan menjadi seorang pengusaha Ivan juga bisa menolong banyak orang, dengan membuka sistem kemitraan. Ivan sangat senang melihat mitra-mitra bisa tumbuh dan berkembang, hingga mereka bisa membuat merek sendiri. Alasan ini yang membuat Ivan terpanggil untuk membuat bisnis F&B milik Ivan agar lebih besar lagi, harapanya dimulai dari asia kemudian berkembang ke eropa.

Semoga kedepannya binis F&B ini semakin maju lagi, semakin booming lagi dan semakin memberkati lebih banyak orang lagi.

 

Bagaimana cara membagi waktu dalam "Berkarir, Keluarga, dan Pekerjaan"

Salah satu Tantangan dalam pekerjaan itu adalah membagi waktu dan fokus terhadap pekerjaan, istri, anak, teman dan juga tentunya dengan Tuhan.  Menurut Ivan semua kegiatan yang ada dalam hidup selalu berjalan bersinergi dan kita sebagai manusia harus dapat menempatkan diri pada porsinya masing-masing. seperti dalam bekerja, mulai dari hari senin sampai jumat dan pada weekend Ivan bisa memberikan waktu untuk keluarga dan teman. Dan jika masih ada waktu malamnya Ivan bisa bertemu dan bercengkrama dengan teman.

Kalau dari sisi keluarga, Yeny Susilawati, istrinya yang juga Binusian 2005 sangat mendukung. Ivan selalu transparan dan selalu melibatkan istri terkait pekerjaan. Pada awalnya memang sedikit sulit, karena tidak jarang permasalahan dalam pekerjaan terbawa kedalam rumah tangga. Seiring berjalannya waktu Ivan bersama istri semakin saling mengerti dan mendukung satu dengan yang lainnya. Waktu bersama anak dan Tuhan selalu pada hari minggu, Ivan selalu mengahabiskan waktu untuk bermain dan berjalan-jalan bersama anak.

 

Pesan-pesan untuk BINUSIAN.

Valentino Ivan berpesan kepada para Binusan agar jangan ragu-ragu untuk aktif bergabung organisasi terutama di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan jangan hanya berkuliah kemudian pulang ke rumah/kost. Lewat UKM yang pernah Ivan ikuti, Ivan mendapat banyak teman dan membangun networking dengan teman dari seluruh indonesia.

Untuk para alumni Ivan berharap bisa selalu terhubung dan bisa membantu adik-adik yang masih berkuliah di BINUS University melalui program-program yang ada pada IKA BINUS dan juga salah satu yang bisa kita sebagai alumni berikan kepada kampus seperti sharing pengamalan dalam industri.

 

Mengapa anda merekomendasikan untuk berkuliah di BINUS University.

Ivan sangat bangga menjadi lulusan BINUS dan melihat teman-teman alumni BINUS yang bekerja sebagai professional diperusahaan ataupun yang menjadi entrepreneur, mereka sebagai alumni BINUS memiliki nilai lebih bukan hanya nilai akademis saja tetapi mereka menjalakan pekerjaan dan bisnisnya dengan benar. Ketika berkuliah di BINUS University kita bukan hanya menerima pelajaran saja, tapi juga mendapatkan networking yang luar biasa. Keaktifan kita juga sangat memempengaruhi kita dalam memasuki dunia kerja/usaha. Ivan sangat merekomendasikan untuk berkuliah di BINUS University agar rekan-rekan semua bisa sukses, maju dan sangat siap dengan tantangan dalam dunia kerja/usaha.

 

1 Kalimat atau Harapan untuk BINUS University.

BINUS dapat semakin maju lagi dan semakin fokus untuk melahirkan enterpreneur-enterpreneur muda, semakin luas, dan ada di seluruh indonesia, serta lulusan-lulusan BINUS University dapat menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, menjadi pemimpin perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.