[Karir] Memoles Diri untuk Hadapi Wawancara Pekerjaan

Bagi banyak orang, wawancara kerja (job interview) masih menjadi momok yang menakutkan. Khususnya bagi mereka yang belum banyak memiliki pengalaman kerja, diterima atau tidaknya seseorang pada pekerjaan yang dilamar masih sangat bergantung pada impresi yang terbangun di saat wawancara.

Beberapa opini yang pernah kita temui adalah, bahwa wawancara kerja itu sangat tergantung pada nasib, karena kadang orang yang kemampuannya dibawah kita justru mendapatkan pekerjaan tersebut sedangkan kita tidak. Sebenarnya banyak orang kurang setuju dengan pendapat di atas. Tapi, memang hanya orang yang “beruntung” yang bisa lolos dari wawancara pekerjaan.

Kenapa menggunakan kata “beruntung”? Karena, banyak sekali faktor yang bermain pada wawancara pekerjaan. Saat kita memasuki ruangan wawancara, kemampuan kita (walau pun tetap menjadi faktor utama) bukanlah satu-satunya hal yang menjamin diterimanya kita dalam suatu pekerjaan.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat meningkatkan kemungkinan lolosnya kamu dalam wawancara pekerjaan. Beberapa tips mungkin akan terdengar sepele. Tapi, saat kamu bersaing dengan pelamar lain yang mungkin memiliki kemampuan yang sama denganmu, hal-hal kecillah yang akan menentukan pemenangnya.

1. Berusahalah untuk mendapatkan chemistry dengan pewawancara

Kenyataan pertama yang harus kita terima, adalah, bahwa staf HRD yang mewawancarai kamu adalah manusia. Artinya, penilaian subjektif dia, diakui atau tidak, akan mempengaruhi hasil tanya jawab antara kalian yang akan ia laporkan pada calon atasanmu.

Strategi dasar untuk membangun chemistry tentu saja adalah dengan tersenyum. Untuk sejenak, jangan pikirkan tentang keharusanmu untuk mendapatkan pekerjaan itu. Tapi pikirkan juga bahwa orang yang berada didepanmu telah dan akan menghadapi banyak pelamar. Tentu sedikit senyum akan mencerahkan harinya (dan meningkatkan kemungkinan diingatnya dirimu saat akan menentukan siapa yang pantas mendapatkan pekerjaan).

Selalu jaga eye-contact, karena susah sekali untuk percaya pada orang yang berbicara pada lantai. Jangan memberikan jawaban yang terlalu panjang, karena justru hanya sedikit yang akan diingat oleh pewawancara.

Cara lain yang dapat kamu pakai adalah dengan membubuhkan hobimu menarikmu di curriculum vitae yang kamu ajukan. Wawancara pasti dimulai dengan sedikit perkenalan. Jika hobimu bisa menjadi topik pembicaraan, emosi positif yang dimunculkan mungkin akan mendongkrak nilaimu yang dituliskan oleh pewawancara.

Sebetulnya, cukup mudah untuk membuat strategi cara membangun chemistry dengan pewawancara. Pikirkan saja hal-hal yang akan membuatmu akrab dengan orang yang baru pertama kali bertemu denganmu, dan lakukan hal itu ketika wawancara. Pikirkan hal yang membuatmu risih, dan jangan lakukan itu ketika wawancara.

Terakhir, kirimkanlah e-mail untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara yang telah diberikan. Dalam e-mail ini, kamu juga bisa menambahkan jawaban-jawaban yang belum keluar saat wawancara.

2. Cari tahu job-description-mu
Staf HRD modern biasanya menggunakan strategi wawancara competency-based. Artinya, ia akan mencocokkan kompetensi yang kamu miliki dengan tuntutan dari pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, kalau pekerjaan yang ditawarkan adalah human-relation, maka staf HRD akan mencari tahu tentang kemampuan komunikasimu.

Dalam wawancara competency-based, pewawancara akan menyuruh kamu menceritakan pengalaman yang berhubungan dengan kemampuanmu. Jadi, setelah kamu membuat daftar dari kemampuan (kompetensi) yang dibutuhkan, coba ingat-ingat pengalamanmu yang berkaitan dengan hal itu. Misalnya, dalam contoh human-relation tadi, ingat-ingat kapan kamu pernah menjabat sebagai humas acara kampus, masalah apa yang kamu hadapi saat kamu memegang jabatan itu, dan bagaimana cara kamu menyelesaikannya.

3.Percaya diri
Saat kamu memegang sebuah jabatan, maka nasib perusahaan di bidang itu akan diserahkan kepadamu. Maka, staf HRD perlu mencari orang yang yakin bahwa ia mampu memegang tanggung jawab tersebut. Salah satu cara untuk mencari tahu apakah kamu yakin, adalah dengan menilai cara kamu menjawab pertanyaan. Jangan banyak memulai jawaban dengan kata “mungkin”, atau kata-kata tak berarti seperti “eee… aaa…”

Sumber: http://ruangpsikologi.com/dunia-kerja/wawancara-pekerjaan-setengah-jam-yang-dapat-mengubah-hidupmu/

Regards BINUSIAN,
Bee Connected, Bee United

BINUS Alumni Relation Center (BARC)
Telp. (021) 5345830 ext. 1234-1235 / 3811-3815
Website : www.binusian.org
Email : alumni@binus.edu
Twitter : @BINUSAlumni
Facebook : https://www.facebook.com/binus.alumnicenterii
                 https://www.facebook.com/binusalumni