Cara Jadi Karyawan Favorit Tanpa Menjilat

Banyak motivator, buku, ataupun artikel yang membahas menjadi seorang manager yang hebat. Namun hanya sedikit yang membahas tentang bagaimana cara menjadi karyawan yang keren. Prestasi itu tidak sesimpel hanya patuh dan taat dengan bos dan aturan namun juga banyak faktor yang membersamainya, misalnya membangun hubungan yang solid dengan atasan. Diambil dari buku Managing Up karya Mary Abbajay akan kita bahas tentang 8 tipe manajer dan cara menghandlenya yang dapat dipraktikkan agar kamu bisa menjadi karyawan favorit.

  1. Ekstrovert atau introvert
    Kita pasti sudah tidak asing tentang konsep introvert dan ekstrovert. Kenali bos mu masuk dalam tipe apa. Kamu bisa menyesuaikan bagaimana seharusnya kamu memperlakukan mereka dengan cara yang tepat. Apabila kamu introvert dan kerja dengan manajer yang ekstrovert maka kamu bisa mendengarkan, mengangguk, dan menunjukkan ketertarikan ketika bos berbicara. Sampaikanlah pendapat meksi sebetulnya kamu ragu. Hal tersebut karna ekstrovert tidak masalah dengan itu dan cenderung terbuka.

    Apabila kamu ekstrovert dan kerja dengan manajer introvert maka cobalah menjadi proaktif dengan inisiasi meeting daripada menunggu. Usahakan tidak terlalu banyak bicara dan fokus pada masalah atau tugas yang ada.

  1. Advancer / harmonizer
    Ciri-ciri seorang advancer antara lain orientasi pada hasil dan kurang tertarik membangun hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan harmonizer cirinya adalah kurang peduli dengan hasil dan lebih fokus memastikan rekannya bekerja dengan baik dan nyaman. Cara kerja bos tipe advancer adalah apabila kamu melaporkan masalah, tawarkan juga alternative solusinya, dan daripada mengeluhkan sesuatu lebih baik minta izin untuk langsung eksekusi solusi.

    Cara kerja bos tipe harmonizer adalah ketika kamu ada konflik sebaiknya usahakan selesaikan secara langsung dengan yang terlibat, serta focus untuk menjaga agar suasana kerja dan hubungan tim tetap baik.

  1. Micromanage atau absentee
    Micromanaging boss biasanya terus menerus mengecek detail kerjaan dari timnya, susah delegasi dan percaya dengan bawahannya. Bisa jadi bos dengan karakteristik seperti ini dikarenakan mereka merasa insecure, takut salah, dan takut gagal. Cara menghadapinya adalah dengan cara buat bos percaya kita dengan konsisten deliver resut yang baik, komunikasi intens dengan mereka, dan jangan ragu untuk membuat laporan dengan detail. Ketika kamu bisa diandalkan, bos akan jadi lebih pede dan mengurangi micromanage pada karyawan.

    Absentee boss cenderung membebaskan timnya melakukan pekerjaan dan tidak pernah hadir ketika sedang dibutuhkan. Hal ini bisa jadi karna memang sedang ada pekerjaan, ingin memberi fleksibilitas ke tim, atau sedang malas saja. Cara menghadapinya adalah tetap bekerja dengan baik meski tidak dipantau. Ketika malas akan membuat buruk reputasi kita. Jangan ragu mengambil beberapa tanggung jawab ketika dibutuhkan misalnya membuat keputusan penting agar projek tetap berjalan.

  1. Bos yang narsistik
    Contoh perilaku narsistik pada seorang bos antara lain mempunyai ego yang tinggi, ingin selalu dipuji, dan apabila ada bawahan yang menentang akan bisa mudah dendam. Cara menghadapinya adalah dengan tetap menunjukkan rasa hormat, jika tidak setuju dengan pendapatnya pilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikannya. Biasanya mereka punya pengaruh yang tinggi jadi ada baiknya kamu bisa mencoba mempelajari hal itu.
  1. Bos yang kurang kompeten
    Bos dengan tipe ini biasanya sering fokus ke hal yang tidak relvan, mudah bingung, dan gagal. Cara menghadapinya adalah kamu bisa mencari tahu kenapa dia tidak kompeten. Apabila terjadi karna takut gagal mungkin kita bisa coba berempati. Kamu bisa fokus pada kelebihannya mungkin dalam hal skill teknis, komunikasi, atau network yang dia miliki.

Penulis : Lintang Rizka Ramadhani, S.Psi
Penyunting : Ajeng Diah Hartawati, M.Psi, Psikolog

Referensi : https://www.instagram.com/p/CzfRZQoyTAz/?img_index=1